Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama FEATURED

Tentang Prabowo, Megawati, dan Pilpres 2019

19 April 2018   18:18 Diperbarui: 10 Agustus 2018   15:38 4146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: okezone.com

Loh wong Megawatinya saja KO sampai dua kali, apa lagi anak-anaknya yang belum dikenal sepak terjangnya. Dan jika pada akhirnya salah satu anaknya Megawati menjadi menteri, yaitu Puan Maharani, orang bilang itu tanda terima kasih Jokowi pada Megawati, masa Jokowi sudah menang Megawati tak dapat apa-apa, padahal Megawati adalah Bosnya Jokowi di PDIP? Loh wong partai aja pada minta jatah, apa lagi bos PDIP, masa dapat kursi kosong, ya ga lah.

Jadi dengan majunya Jokowi menjadi Capres pada 2014 dengan mengalahnya Megawati yang lalu,  bisa dijadikan pelajaran buat Prabowo, Prabowo juga sudah dua kali kalah dalam Pilpres 2009 dan 2014 yang lalu.

Yang pertama menjadi cawapresnya Megawati kalah dan yang kedua menjadi capres 2014 yang didampingi oleh Hatta Rajasa, juga kalah. Maka kalau niru Megawati sebaiknya memang Prabowo ngalah, sudahlah... biarkan yang muda-muda saja yang tampil. Prabowo dan Megawati menjadi negarawan saja, dan untuk mengabdi pada negara tidak harus menjadi Presiden, banyak cara lainnya.

Prabowo bisa menggandeng  Gatot Nurmantyo, Anis Baswedan atau  Tuan Guru Bajang. Ini tokoh muda yang sedang naik daun, terutama Anis Baswedan, yang bisa niru Jokowi juga, belum selesai tugasnya jadi Gubernur, karena terpilih menjadi Presiden RI 2014 yang lalu, kursi Gubernur diserahkan pada wakilnya.

Nah Anies Baswedan pun, insya Allah bisa demikian, jika dicapreskan oleh Prabowo, karena Prabowo misalnya mengalah, dan cukup jadi negarawan saja seperti Megawati, bisakah, bisa, mengapa tidak?

Lalu bagaiamana denga partai koalisinya, seperti PKS dan PAN yang tetap setia pada Gerindra, ya bisa diajukan menjadi cawapresnya. Tapi ini sulit dilakukan jika setiap partai tetap ngotot dengan jagonya masing-masing, bahkan PKS sampai menyiapkan sembilan, bayangkan itu. Sampai sekian banyak yang dimajukan oleh PKS, tidak tanggung-tanggung, dari mulai presiden PKS  sampai ke Anis Matta, mantan Presiden PKS.

Jadi memang harus ada yang mengalah, jika mau menang melawan Jokowi. Yang lagi naik daun ya Anis Baswedan dan Gatot Nurmantyo.

Maka jika Prabowo benar-benar mengalah wah itu bagus, karena kelihatannya Prabowo senasib dengan Megawati, dua kali maju dua kali kalah.

Masak mau yang ketiga kali, kalau kalah lagi kan malunya luar biasa. Jadi berikan saja pada yang menjadi harapan banyak orang, siapa dia. Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo. Itu kata saya, kalau boleh bermimpi. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun