Anda mungkin tidak percaya pada judul di atas, mana mungkin negara yang secara politik seperti " musuh bebuyutan" sejak selesai perang dunia ke dua dan dilanjutkan dengan perang dingin sampai jatuh komunis dan hancurnya Uni Soviet berkeping-keping, menjadi beberapa negara dengan pewaris utamanya Rusia.
Lalu mengapa Amerika Serikat seperti ujug-ujug ikut Expo Halal di Moskow? Ini di sini menariknya, mengapa? Karena baru di Expo Halal ke VIII (delapan) inilah Amerika Serikat ikut, lalu apa istimewanya? Expo Halal ke VIII ini digelar di gedung Sokolniki no 4, yang letaknya tak jauh dari stasiun Metro Sokolniki, kurang lebih 10 menit jalan kaki dari stasiun ini ke Expo Halal.
Ada beberapa perbedaan antara Expo Halal kali ini dengan Expo-expo sebelumnya. Dilihat dari pengunjungnya, yang ikut agak menurun, mungkin karena kali ini lebih kepada pelaku bisnis yang hadir, karena barang-barang yang dipamerkan, sebagian besar, lebih tepatnya untuk sample atau contoh saja, walaupun ada juga yang dapat dibeli di tempat pameran. Expo yang dilaksanakan pada tanggal 16-18 November 2017, 3 hari saja, dari hari Kamis - Sabtu yang lalu.Â
![Peserta bisnis sedang dialog dengan pembicara di Expo Halal Moskow 2017. Foto : Syaripudin Zuhri.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/20/img-20171120-wa0004-5a1241339f91ce359a703b42.jpg?t=o&v=770)
Yang menariknya Korea Selatan pun ikut, yang jelas-jelas  negara yang mayoritas penduduknya bukan Islam. Begitu juga dengan Amerika Serikat, yang di bawah pemerintahan Donald Trump, yang memusuhi Islam dengan terang-terang dengan alasan memerangi terroris, khususnya terhadap negara-negara seperti Iran, Irak dan lain-lain. Namun kali ini Amerika Serikat ikut berpartisipasi dalam pameran Expo Halal. Rupanya urusan politik dengan urusan ekonomi bisa dipisahkan.
Rusia dan Amerika Serikat tenyata bisa berdamai atau bersatu dalam Islam. Bukti yang lain mereka bisa berdamai seperti di dalam MTQ Internasional, Amerika Serikat selalu ikut dalam MTQ tersebut yang diselenggarakan di Rusia, yang tahun ini sudah berjalan ke XVIII (delapan belas), diselenggaran pada bulan Oktober 2017 yang lalu, itu artinya Rusia sudah 18 tahun menyelenggarakan MTQI, luar biasa. Coba siapa yang menyangka di negara eks komunis ini sudah dengan rutin menyelenggarakan MTQI dan Expo Halal pada setiap tahunnya.
![Ini dia stand Amerika Serikat dengan gadis berjilbabnyadi Expo Halal Moskow 2017. Foto: Syaripudin Zuhri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/20/img-20171120-wa0003-5a1241f79346087a9f629c32.jpg?t=o&v=770)
Bahkan mungkin satu-satunya stand yang memajang foto presidennya, hanya di stand Syria, di stand-stand lainnya tak ada. Ambil contoh di tiga stand Indonesia tak ada foto Presiden Jokowi. Di stand stand Saudi Arabia tidak ada foto Raja Salman, begitu juga di stand Amerika Serikat tak ada foto Donald Trump dan lain sebagainya.
Ini rupanya ada sisi politik juga untuk menunjukkan pada pengunjung Expo Halal di Moskow, bahwa Syria tidak seseram beritanya, buktinya mereka bisa ikut pameran Expo Halal dengan segala kemegahannya, padahal ada negara lain, seperti Korea Selatan misalnya hanya menempati ruang pameran tersebut kecil saja, paling-paling berukuran sekitar satu kali satu meter saja.
![Itu standnya Syria, tak terlihat tanda-tanda sedang perang di negaranya. Foto: Syaripudin Zuhri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/20/img-20171120-wa0000-5a12428b63b24876db2d8112.jpg?t=o&v=770)
Jangan lupa dalam sejarah, Islam sudah masuk ke Rusia lebih dari 1000 tahun lalu, tepatnya Islam sudah masuk ke Derbent pada tahun 642 dan di Bolgar tahun 922. Jadi hubungan Islam di Rusia sudah ada di awal-awal tahun Hijriah. Makanya ketika komunis di era Uni Soviet menghancurkan Islam selama 70 tahun boleh dibilang gagal total, secara fisik bangunan seperti Masjid atau Madrasah memang banyak yang dihancurkan atau dijadikan gudang, tapi komunis tidak bisa menghancurkan hati dan pikiran umat Islam!