Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik

MUI Kini Menjadi “Sasaran Tembak”, Siapa Bermain?

20 Oktober 2016   10:29 Diperbarui: 20 Oktober 2016   10:43 2284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah rupanya memang Islam sedang menjadi sorotan, dan bukan hanya menjadi sorotan semata, bahkan seringkali dijadikan tertuduh, ada apa ini? Coba aja saja lihat, begitu sering Islam dijadikan obyek untuk dihantam, dituduh, dicap dan lain sebagainya. Bahkan Islam sengaja dipecah belah dengan istilah-istilah yang bukan orang Islam yang menamakannya, tapi pihak lain. Ambil contoh, Islam dipecah belah dengan istilah Islam radikal, Islam libral, Islam moderat, Islam modern, Islam tradisionil, Islam Syiah, Islam Suni dan lain sebagainya. Padahal Islam itu satu, apapun yang ditempelkan pada Islam, ummat Islam adalah bersaudara, Islam itu satu, tak terbagi-bagi, satu akidah.

Dan rupanya belum cukup, ketika ada partai yang menggunakan asas Islam, banyak yang kasak kusuk, dan ketika jelas-jelas ada partai yang membawa pola tingkah laku dan cara berpartainya dengan akhlak Islam, kemudian diserang. Apa lagi setelah ada oknumnya yang korupsi, wah langsung dicap semua jajarannya dianggap rusak semua, dan berusaha partai tersebut mau dihilangkan dari parsada nusantara. Pasti anda paham partai apa yang dimaksud. Ga usah disebut, karena kalau disebut, pihak yang tak suka semakin berpestapora.

Yang repotnya lagi ada ormas atau organisasi masyarakat yang membawa nama Islam dan membela Islam, sengaja disudutkan sedemikian rupa, agar ada pembenaran untuk membubarkan ormas Islam ini. Kalau yang ini bolehlah disebut, FPI, Front Pembela Islam. Dan jelas banyak yang mencak-mencak, mengapa FPI tak bisa dibubarkan, dan ngotot ingin membubarkan FPI, termasuk Ahok. Makanya Ahok adalah gubernur yang paling tidak didukung oleh FPI, apa urusannya Ahok mau membubarkan FPI? Apa wewenangnya?

Gubernur tak punya hak dan wewenang membubarkan FPI yang berskala nasional, sementara gubernur hanya berkuasa sebatas provinsi. Aneh bukan, itu salah satu tanda kearogannnya Ahok, tingkat gubernur mau membubarkan ormas yang tingkatnya nasional, Gusdur saja yang presiden, waktu itu ga bisa membubarkan FPI, apa lagi hanya seorang gubernur, mana bisa? Dan seandainyapun bisa, apa urusannya Ahok membubarkan FPI, ormas yang jelas-jelas berdiri karena ingin membela Islam? Ormas membela Islam kok dilarang, mau dibubarkan. Jadi terasa aneh, ada apa Ahok?

Dan sekarang ada keanehan baru lagi, setelah FPI tak mempan dibubarkan, sekarang lembaga yang membawa nama Islam di dalamnya, Majelis Ulama Indonesia, MUI. Herannya lagi, setelah MUI memberikan semacam masukan tentang Ahok yang telah melecehkan Al Quran, yang boleh kita sebut dengan kasus surat Al Maidah; 51 yang menjadi heboh di jagat politik Indonesia, yang kebetulan sedang menghadapi Pilkda 2017 mendatang.

Ahok sudah minta maaf, terlepas dari apa yang dikatakan Ahok di kepulauan seribu, yang menjadi keheranan sekarang justru, tudingan kok berbalik ke MUI, dan ada macam-macam tudingan pada MUI. Tudingannyapun macam-macam, MUI tidak netral, MUI sudah dikuasai SBY, MUI berat sebelah dan sebagainya, yang ujung-ujungnya bubarkan MUI, audit MUI dan berbagai hal yang sengaja menyerang MUI, ada apa ini? Ahok yang bersalah dan sudah minta maaf, kok jadi MUI yang menjadi sasaran tembaknya sekarang?

Ada apa ini? Bahkan lebih naïf lagi, para ulama yang ada di dalam MUI pun sekarang ikut diremehkan, aha… apa pula ini? Jadi ada kesan ulama mau dikecilkan suaranya, agar ummat tak percaya lagi pada ulama, hayo siapa yang bermain? Wah.. wah rupanya ummat Islam mau dipisahkan dengan ulamannya, rupanya Islam mau dipisahkan dengan ummatnya, rupanya ummat Islam mau dijauhkan pada Al Quran, sebagai kitab sucinya. Ada apa ini?

Jadi seperti ada sekenario yang menjadikan Islam harus dijadikan tertuduh, bahkan kalau ada teroris langsung diarahkan ke Islam, padahal teroris tak kenal agama, dan Islam bukan teroris dan teroris bukan ajaran Islam,  bukan hanya ummatnya yang mau dikerdilkan pemahaman Islamnya, sekarang ulamanya berusaha dikerdilkan juga, sehingga ada yang teriak, ulama macam apa, ulama makelar ummat? Loh aneh bin ajaib, Ahok yang bersalah sudah mengutip ayat yang bukan kitab sucinya, dan sudah minta maaf, lalu mengapa sekarang MUI yang menjadi" sasaran tembak", ada apa ini?

Setelah partai Islam dikecilkan dan berusahan dipadamkan, namun tak bisa. Lalu dicoba ormas Islam yang mau dibubarkan, FPI dibuat seheboh mungkin agar ada pembenaran untuk membubarkannya, inipun tak bisa. Sekarang MUI dicoba disudutkan dengan berbagai upaya perkerdilkan ulama, mungkin juga maksudnya agar MUI dibubarkan. Sekali lagi, ada apa ini?

Ummat Islam harus hati-hati, jangan-jangan memang ada yang berusaha mengadu domba ummat Islam dengan ummat lainnya, mengadu domba Islam dengan negara, mengadu domba Islam dengan pemerintah dan lain sebagainya. Semoga ummat Islam tidak mudah terprovokasi, sehingga bertindak diluar nalar, sehingga mudah emosi dan menjadi anarkis, kalau ini terjadi, sasaran pihak yang memang membenci Islam semakin senang. Ummat Islam harus tetap berada dikoridor NKRI, jangan sampai mudah dipecahbelah oleh apa dan siapapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun