Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Festival Indonesia 2016 Menambah Cinta Indonesia dengan Rusia

22 Agustus 2016   10:10 Diperbarui: 22 Agustus 2016   16:53 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu lagi karya anak bangsa di rantau. Ini untuk pertama kali KBRI Moskow mengadakan Festival Indonesia di Hermitage Garden, di tempat lain sudah biasa, yang terletak di antara stasiun metro Twerskaya dan stasiun metro Mayakovskaya, tepatnya di Jalan Karetny Ryad 3, Moskow. Hermitage Garden( HG), Sebuah taman yang luas, elok, asri, dan nyaman. 

Taman yang dipenuhi pohon rindang dan menyejukkan. Suasana yang mempesona, hujan gerimis di Sabtu pagi, hari Minggunya cerah, menambah suasana yang menyejukkan dan menyenangkan. Taman tempat elitenya orang Rusia berkumpul. Mungkin jika tidak didukung begitu banyak sponsor, acara FI sukar dilaksanakan karena kalau hitung-hitungan biaya, wao… susahnya nyebutnya dalam rupiah untuk mengadakan acara tersebut. 

Maka dengan tidak kurang dari 60 sponsor baik dari Indonesia maupun Rusia, dari mulai TV, majalah, radio, sampai bandar udara ikut mensponsori acara ini, luar biasa, dan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Rusia, Kementerian Pariwisata Indonesia dan lain sebagainya. Kalau saya sebut satu demi satu, nanti disebut iklan.

Di tengah-tengah HG ini ada gedung pertunjukan teater "Sfera" tempat para artis dan aktor berlaga di gedung teater ini. Ada restoran, kafe dan tempat anak-anak bermain di pojok selatan taman ini. Lengkap sudah, semuanya tersedia. Nah di sinilah di Hermitage Garden diselenggarakan Festival Indonesia, selama dua hari, Sabtu dan Minggu, tanggal 20-21 Agustus 2016. Dihadiri para pengisi acara dari Aceh, Bali, Boyolali, Malang, Tartarstan, Moskow, Jogya, Bengkulu dan lain sebagainya. Pokoknya semua tumpah ruah di festival Indonesia kalj ini. 

Acara yang dibuka pada hari Sabtu dan ditutup Minggu malam oleh Bapak Duta Besar indonesia untuk Rusia dan Belarusia, Muhammad Wahid Supriyadi, secara formal +- pukul 14.00 WM dengan memukul gong di atas panggung, didampingi dari Kementerian Pariwisata RI dan perwakilan Kementerian Luar Negari Rusia.

Masyarakat Rusia mengabadikan 3 penari di latar belakang peta Indonesia raksasa pada FI di HG Moskow.
Masyarakat Rusia mengabadikan 3 penari di latar belakang peta Indonesia raksasa pada FI di HG Moskow.
Ada apa di acara FI di HG? Ada wayang kulit, musik live, pameran industri dan perdagangan, ada pameran batik dan makanan khas Indonesia, buah-buahan khas Indonesia, seperti rambutan, manggis, pepaya, salak, nanas, kelapa, dan lain sebagainya. Yang paling populer dari semua itu adalah sate kambing dan sate ayam sampai-sampai untuk bisa makan sate dalam acara Festival Indonesia ini harus antri, dan antriannya panjang. Dan hal tersebut bagi orang Rusia biasa saja. Mereka tetap sabar antri untuk mendapatkan sate, yang dihargai satu tusuk sate kambing ukuran standar Indonesia 100 rubel. Antrian tersebut bukan hanya di hari pertama, tapi juga di hari kedua. Luar biasa. Sate benar-benar telah menggoyang lidah orang Rusia.

Boleh dibilang, di hari pertama dan kedua acara Festival Indonesia di Harimtage Garden ini berjalan dengan sukses walau di Sabtu pagi diguyur hujan, namun Alhamdulillah menjelang siang hujan reda. Nah, tamu pun seperti tak habis-habis berdatangan silih berganti, ribuan orang. Bisa Anda bayangkan jumlahnya karena ruang atau taman ini begitu luas, bisa ditampung semua pengunjung, dari balita sampai kakek, dari yang segar-bugar sampai yang menggunakan kursi roda. 

Dan sangat luar biasa meriahnya. Bayangkan saja mulai star acara pukul 12.00 sampai pukul 21.00 WM atau pukul 16.00- 01.00 WIB. Total 9 jam, bayangkan 9 jam pengunjung terus saja berdatangan, dan saat ditutup pun masih ada saja transaksi di berbagai stand yang tersedia. Maka panitia mohon maaf bagi pengunjung karena memang harus tutup, besok panitia yang sama akan kerja lagi dari pagi sampai malam lagi. Bisa teller nanti.

Kok bisa? Itulah hebatnya Festival Indonesia ini benar-benar mencatat sejarah bagi hubungan baik Indonesia-Rusia. Anda tak percaya? Dalam acara FI di HG ini salah satu yang sangat mencolok adalah dibuatkan peta Indonesia dengan bahasa Rusia. Peta tersebut dapat menutup satu dinding gedung apartemen lantai satu dengan ukuran dua atau tiga kalinya. Dan itu benar-benar memang menutup satu dinding di salah satu gedung di HG ini, setelah masuk pintu utama, luar biasa peta Indonesia tersebut. Jadi, kalau kita berfoto dengan latar belakang peta Indonesia tersebut, kita hanya ada di satu titik alias terlihat kecil sekali dibandingkan peta tersebut. Taruhlah ukuran tinggi rata-rata orang Indonesia 165 cm itu beberapa kalinya, silakan bayangkan sendiri.

Ini dia peta Indonesia raksasa dishoot pada pagi hari pada acara Festival Indonesia 2016 di Moskow. Foto: Syaripudin Zuhri.
Ini dia peta Indonesia raksasa dishoot pada pagi hari pada acara Festival Indonesia 2016 di Moskow. Foto: Syaripudin Zuhri.
Apa lagi yang membuat FI seperti kolosal? Semua arena yang ada diisi oleh tenda-tenda dengan berbagai karajinan atau produksi Indonesia, mulai makanan yang sudah saya sebutkan di atas sampai batu akik pun ada! Pakaian, khususnya batik ini diserbu oleh pengunjung. Belum lagi yang lainnya, benar-benar luar biasa, dan di luar kebiasaan. Mengapa? Dalam acara ini, disediakan oleh panitia empat panggung sekaligus. Biasanya satu panggung saja, di acara-acara sebelumnya di tempat lain, bukan di HG, ini 4 panggung sekaligus, dan pararel, semua panggung aktif di waktu yang bersamaan, tapi setiap panggung tidak sepi oleh penonton.

Ada pangggung besar untuk acara formal pembukaan dan hiburan berbagai macam tarian tradisional Indonesia, dari Bali, Malang, Boyolali, dan lain sebagainya. Dari tari Merak sampai Jajaran Kepang ada di panggung utama yang besar. Lalu panggung kedua untuk pementasan wayang kulit. Coba itu wayang kulit pun diserbu penonton Rusia, yang kalau di Indonesia ini tontonan malam hari sampai menjelang subuh, di Rusia tak masalah, di siang hari menjelang sore pun jadi. Di malam penutupan Wayang Kulit dipindahkan ke panggung utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun