Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Adakah Ibu Sejati?

22 Desember 2015   11:40 Diperbarui: 22 Desember 2015   17:19 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


 Ibu sejati dalam sanubari yang tetap mengabadi sampai di bawa mati. Sumber: pinterest.com

 

Ibu sejati

Yang membawa kasih sayang ke dalam mimpi-mimpi

Yang penuh senyum walau hati mungkin sedang tersakiti

Yang tak membawa berita basi ke dalam hati sang suami

Yang tetap ikhlas walau mungkin gaji dikebiri

 

Ibu sejati

Yang selalu medoakan suami dan anak di dalam hati

Yang selalu taat pada Illahi robbi

Yang berjuang demi hidup yang hakiki

Yang tak terkena polusi ambisi yang takterkendali

Hingga membawa suami menjadi korupsi

 

Ibu sejati

Yang membawa kedamaian di dalam rumah tangga dan hati sanubari

Yang selalu berbagi rezeki yang dimiliki

Yang tak kenyang sendiri

Yang selalu membersihkan diri dari segala macam penyakit hati

Agar diri dan keluarga dilindungi Illahi

 

Ibu sejati

Yang selalu membawa ketentraman dalam hati anak dan suami

Yang selalu membawa membawa cerita yang menginspirasi

Yang memendam gejolak amarah demi orang-orang yang dicintai

Yang selalu melihat kebaikan orang lain sehingga menghormati

Yang menutup kebencian agar tetap bisa mencintai

 

Ibu sejati

Dambaan para anak dan suami

Kecintaan untuk negeri yang abadi di akherat nanti

Yang tetap membenahi diri atas segala kekurangan yang tak dipungkiri

Bersama anak dan suami menuju jalan yang Dia diridhoi.

 

 

Moskow, 22 Desember 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun