Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Islam Bersatulah!

4 Februari 2014   10:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_293747" align="aligncenter" width="587" caption="Bersatulah wahai partai-partai Islam, jika tidak,  partai Islam hanya tinggal sejarah. Ayo bersatu berjuang membangun NKRI  dengan nilai-nilai yang diridhoiNya. Ilustrasi: wasathon.com"][/caption] Pemilu semakin dekat, setiap partai sudah punya strategi atau cara masing-masing untuk memenangkan partainya pada Pileg 2014 ini, paling tidak 10 partai nasional dan 2 partai lokal akan "bertarung" pada Pileg kali ini. Semua partai sedang mengelus "jag0-jagonya" masing-masing, sampai lupa kalau dengan banyaknya partai, mau tak mau suara akan terpecah, dan kalau mau dibagi rata saja, dari 10 partai nasional, paling tidak setiap partai dapat 10 %, itu hitung-hitungan ala kadarnya, walau hasil survey-survey yang murni atau "pesanan" mengkerucut kepada tiga besar. Bukan tiga partai besar, tapi tiga asas yang dipakai setiap partai, yang bertemu pada sumbu; partai yang berlandaskana Islam, nasionalis dan sekuler. Dan akan selalu begitu, dan ujung-ujungnya memang partai Islam akan selalu dikalahkan oleh partai nasional, menagapa? Ya karena tak adanya perasatuan dari para tokoh Islam itu sendiri, dan kalau satu saja partai Islam mendulang suara yang banyak, bukannya didukung, tapi digempur! Dan itu biasa terjadi di mana-mana, lihat pengalaman Aljazair, Mesir dan Palestina. Bila partai Islam yang menang, maka pihak Barat, akan "mencak-mencak" dan berusaha menjegalnya! Dan itu sudah terjadi dan menjadi fakta sejarah! Barat tidak akan pernah berpangku tangan bila pada suatu negara Partai Islam yang menang dalam Pemilu! Dan yang paling hangat terjadi ya di Mesir itu. Presiden yang menang Pemilu, Presiden yang dekat dengan Al Qur'an digulingkan, dikudeta oleh Militer, itu yang terjadi di Mesir! Dan Pihak Barat setuju itu! Begitulah percaturan politik dunia. Bagaimana dengan di Indonesia? Sama dan sebangun, Partai-partai Islam yang menonjol akan digembosi, dengan berbagai macam cara! Dan jika perlu "diadu domba" sehingga Partai-Partai Islam tidak pernah bisa bersatu, saling jegal satu sama lain, yang pada akhirnya yang muncul menjadi pemenang adalah parati yang dimaui Barat, partai yang tak membawa-bawa nama Islam. Sepertinya Islam itu "hantu" yang menakutkan. Maka sering terlihat Partai yang membawa suara Islam, "belum apa-apa" sudah dipojokan, sudah "dimandulkan" dengan jargon: " hanya mementing kelompoknya sendiri!" Jargon ini yang paling disuarakan, jadi seakan-akan kalau sebuah Partai membawa bendera Islam itu sudah pasti buruk, seakan-akan kalau Partai Islam yang menang, membawa celaka! Itulah dunia politik liberal sekarang ini, yang baik bisa dicitrakan buruk, yang buruk bisa jadi dicitrakan baik, asal tidak membawa Islam! Terlepas dari yang pro dan kontra terhadap Partai yang membawa bendera Islam, Partai Islam akan terus maju dengan niat: mengibarkan panji-panji Islam! Hal ini memang tak akan disukai oleh orang-orang yang membenci Islam, orang-orang yang phobia terhadap Islam dan uniknya itu bukan hanya dari kalangan "luar", tapi juga di "dalam" sendiri. Ya maklum saja, ada yang mengatakan " tak perlu pakai bendera Islam!", tapi ada yang mengatakan" harus dengan bendera Islam!" Yang jelas pakai bendera Islam atau bukan, Islam adalah bersaudara! Ini kuncinya, jika partai-partai Islam menyedari itu semua dan tidak mau berebut menjadi yang nomor satu, maka penggalangan kekuatan Islam akan lebih mudah dan suara ummat Islam akan menyatu! Tapi jelas tak diinginkan, oleh siapa? Ya siapa lagi kalau bukan yang phobia terhadap Islam dan yang tak mengingkan partai Islam berkuasa, maka sekali lagi dengan berbagai cara partai-partai Islam dirontokan satu demi satu, dan hal tersebut sangat mudah dilakukan  kalau partai Islam itu tak mau bersatu atau tak mau berkoalisi! Tak penting siapa yang menjadi orang nomor satu, yang penting mampukah mensejahterakan rakyat di bawah panji-panji Islam, Islam memang akan terus menjadi musuh bersama! Dan itu, sekali lagi, partai Islam akan terus digoyang-goyang, dan jika mungkin dibubarkan! Maka bila partai Islam tak mau bersatu, siap-siaplah partai Islam terkubur! Dan itu memang diharapkan oleh mereka yang tak setuju adanya Partai berbasis Islam. Susah menang mendirikan dan mempertahakan partai yang berbasis Islam, karena memang banyak yang tak setuju Islam di bawa-bawa ke dalam partai! Alasannya sederhana, takut kalau Partai berbasis Islam rusak karena ada oknum-oknum yang korup, lantas Islam menjadi tercemar!  Padahal Islam dalam sejarahnya jelas-jelas, tak bisa ditumbangkan dengan oknum-oknum, karena itu urusan pribadi masing-masing! Islam tetap akan maju dan terus berkembang di tengah-tengah gempuran pihak-pihak yang memusuhinya. Maka bersatulah wahai partai Islam, hal tersebut sudah pernah saya tulis di sini. Jika tokoh-tokoh di partai Islam bersatu,  yakinlah tak akan ada yang bisa mengalahkannya! Tapi kalau tercerai berai dan semuanya saling berlomba untuk kepentingan partainya masing-masing, bukan untuk kejayaan dan kemenangan Islam, yakinlah, semuanya akan kalah, dan hanya menjadi partai penggembira, yang hanya 2-3 % suara yang diraihnya. Tapi kalau partai Islam bersatu sejak awal, kemenangan sudah di depan mata! Namun hal tersebut tak akan pernah terjadi, loh kok bisa? Ya jelas, karena mengibarkan panji-panji Islam itu memang banyak tantangannya, banyak rintangannya, banyak cobaan dan ujiannya, bahkan jika pun menang, ada pihak-pihak yang akan "turun tangan" merecokinya dan bahkan bisa membatalkannya dengan berbagai cara! Itulah dunia politik kiwari, itulah dunia politik yang menghalalkan segala cara, tujuannya satu: jangan biarkan partai Islam menang pada pemilu! Untuk itu sekali lagi, partai Islam harus bersatu! Bila tidak, maka siap-siap "gigit jari" alias kalah! Jangan lupa,  jangan sampai Islam hanya menjadi buih di lautan, banyak tapi tak punya bobot apa-apa, banyak tapi tak bisa menentukan arah Indonesia mau dibawa kemana. Islam harus bersatu, tokoh-tokoh Islam harus bersatu, parta-partai Islam harus bersatu, berembug membawa visi dan misi yang sama: membangun NKRI yang baldatun toyibatun warobun gofur! Ayo bersatulah wahai partai Islam, ayo buat kekuatan yang tak mudah bercerai berai! Jangan mudah dikalahkan oleh pihak-pihak yang menginginkan partai Islam itu hancur! Islam akan terus menjadi rakhmatan lil alamin, Islam akan terus membawa perdamaian dan akan terus menjunjung persatuan kesatuan negara ini. Hati-hati, jangan sampai terjadi lagi Islam yang dibentur-benturkan dengan Pancasila, dengan NKRI, dengan UUD 45!  Ini memang cara pihak-pihak tertentu yang berusaha memecah belah ummat Islam. Bersatulah wahai tokoh-tokoh Islam Indonesia, bersatulah partai-partai yang berasaskan Islam, bersatulah partai-partai yang membawa panji-panji Islam, walau nama partainya tak ada yang berani membawa nama Islam terang-terangan! PKS, PKB, PAN, PPP dan PBB... tak ada kata Islam di bendera dan nama mereka! Bila 5 Partai ini bersatu, tidak saling berebut kursi kekuasaan, yakinlah Islam akan jaya di Indonesia, bukan hanya jumlah penduduknya yang banyak, tapi kualitas ummat Islam harus terus menerus diperjuangkan, dan berjuang ke dalam pemerintahan, agar bisa merubah keadaan menjadi lebih baik lagi, di bawah panji-panji Illahi robbi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun