Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Buku dan Gila Baca Orang Rusia

30 Maret 2015   09:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_406539" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Kompas.com"][/caption]

Masih ingat dengan tulisan saya yang berjudul “ Gila Baca Orang Rusia?” Ternyata “gila baca “ tersebut terus terjaga sampai saat ini. Padahal era saat ini adalah era digital, di mana seseorang membaca tidak lagi terpaku pada apa yang namanya buku dalam bentuk cetak, tapi sudah serba digital, dalam arti buku tersebut sudah dalam bentuk ebook, epub dan sejenisnya, yang bisa dibawa dan jumlah yang tidak kecil, setebal apapun buku tersebut.

Bisa anda bayangkan misalnya ringkasan kitab “ Hadis Bukhori “ yang tebalnya tidak kurang 974 halaman dan ringkasan kitab “ Hadist Muslim” yang tebalnya juga tidak kurang dari1303 halaman, keduanya terbitan Mizan dan “dilipat” sedemikian rupa dalam sebuah aplikasi di HP atau Tablet, bersamaan dengan buku-buku lainnya, yang ketebalannya rata-rata sekitar 500- 700 halaman.

Bisa anda bayangkan, betapa canggihnya sebuah HP atau tablet, yang hanya segenggaman tangan, tapi mampu menyimpan puluhan, bahkan ratusan judul buku dalam bentuk aplikasi tadi. Belum lagi buku-buku yang masih tersimpan di web, tak akan terhitung jumlahnya. Itulah buku-buku di era digital sekarang ini.

Nah uniknya kebiasaan membaca buku yang dicetak bagi orang Rusia tidak hilang. Saya jumpai kemarin, Minggu 29 Maret 2015, toko buku di hari libur, bukannya sepi, tapi ramainya bukan main. Apa lagi di pusat perbukuan atau semacam toko buku terbesar di Moskow, yang berhadapan dengan Nowi Arbat, begitu mengasikan. Mengapa? Karena di dalam toko buku tersebut ada ruang bacanya, persis seperti perpustakaan, tapi dalam bentuk yang lebih santai, tidak begitu kaku. Mengapa?

Karena di dalam tokok buku tersebut disediakan kursi-kursi empuk seperti di ruang tamu sebuah rumah, dan di ruangan yang sama tersedia kafe. Waduh… bagi yang hoby membaca, bisa-bisa tidak pulang-pulang di toko tersebut. Jangan lupa, buku-buku yang dijual di tokok tersebut kebanyakan tidak “disegel” dengan plastik transfaran, seperti toko buku-toko buku di Indonesia, jadi pengunjung dengan bebasnya membaca buku tersebut, tanpa membeli, misalnya.

Dan yang menariknya lagi, yang membaca dengan santai buku-buku yang masih baru tersebut, bukan anak-anak saja, tapi juga pemuda, orang tua sampai kakek, luar biasa. Jadi toko buku ini tidak takut rugi, karena buku-bukunya telah dibaca lebih dahulu oleh orang-orang yang berkunjung. Coba siapa yang tidak kerasan membaca buku baru, gratis dan di tempat yang nyaman sambil ngeteh atau ngopi tanpa ada larangan, asikan? Ya sudah , “gila bacanya” orang Rusia bertambah-tambah.

[caption id="attachment_358057" align="aligncenter" width="288" caption="Coba lihat itu, apa tidak asik membaca buku-buku baru di toko buku dan disediakan ruang baca. Foto: Syaripudin Zuhri."]

1427683085297259272
1427683085297259272
[/caption]

Apa lagi di luar,angin dari Utara, masih dingin, walau sudah menginjak Musim Semi, suhu masih berkisar di titik beku, masih naik turun,  diantara 0( nol) derajat C, nah di dalam toko buku hangat, ya semakin betah orang-orang yang berada di dalam toko buku tersebut. Oya jangan lupa juga, walau dalam politik Rusia dan AS seperti musuh bebuyutan, apa lagi sekarang masih hangat masalah Ukraina yang bersetru dengan Rusia, sehingga Rusia dimusuhi oleh AS dan Eropa, hingga Rusia dikucilkan, namun soal buku, tidak demikian.

[caption id="attachment_358060" align="aligncenter" width="288" caption="Dengan kursi-kursi empuk yang nyaman dan di sebelah ada kafe, pengunjung toko buku asik baca buku-buku baru. Foto: Syaripudin Zuhri."]

14276832162054574553
14276832162054574553
[/caption]

Buku-buku tentang AS, termasuk tokoh sentralnya, Obama, sekarang tetap beredar di Rusia, contohnya buku tentang Obama yang berjudul “ The Obama Nation”dengan sub judul Leftist Politics and The Cult Of Personality, tulisan Jerome R. Corsi, Ph.D. menjadi buku Bestseller nomor 1 menurut New York Times, di jual di tokok buku ini.

Jadi di toko buku ini, buku yang “paling kiri” ekstremnya atau yang “paling kanan” tetap ada, walau tentang musuh sekalipun, begitu bebasnya, sampai-sampai buku yang membuat saya gerampun ada! Judulnya “ A World Without Islam” tulisan Graham E. Fuller, seorang Former Vice Charirman of The National Intelelligence Council at The CIA,

Mengapa saya geram membaca judul buku ini? Coba saja perhatikan, di bab X tertulis judul : Islam and India, kemudian di bab XI tertulis judul : Islam and China. Padahal di kedua negara tersebut penduduk yang beragama Islam, minoritas. Sedangkan di Indonesia, di mana Islam dianut oleh penduduknya secara mayoritas yang tidak kurang 85% jumlah penduduknya Islam, tidak ditulis, tidak disinggung-singgung! Sepertinya Islam di Indonesia” tak ada apa-apanya”, terlalu nih Fuller. Ya memang tidak heran, kalau melihat judul bukunya, mungkin kalau di Indonesia buku ini dilarang terbit, ataupun kalau diterbitkan akan ditarik dari peredaran, karena memang sangat tendesius.

Jadi Islam di mana-mana ternya masih dimusuhi, dibenci, dihina, diremehkan dan lain sebagainya, butuh perjuangan panjang untuk menghadapi semua itu. Apa lagi munculnya ISIS, ya sudah citra Islam semakin terpuruk, padahal agama Islam jelas-jelas "rakhmatan lil alamin", rakhmat bagi seluruh alam semesta, Islam bukan agama anarkis dan bukan agama yang mengajarkan teroris. Silahkan simak kembali diskusi tentang ISIS di ILC pada tanggal 24 Maret 2015 lalu, dengan tema " ISIS mengancam kita?"

Kembali ke “gila baca” orang Rusia, yang masih saya temukan. Dan ini sebenarnya juga pembelajaran bagi kita, minat baca orang Rusia di era digital ternyata tidak berkurang. Bahkan untuk menunjang gila baca orang Rusia, pemerintah Rusia sampai-sampai membuat perpustakaan di dalam hutan lindung! Yang perpustakaannya menghadap taman dan dibelakangnya membentang sungai Moskow, dan menggratiskan orang membaca buku-buku baru di toko buku, tanpa takut rugi bukunya tak terbeli atau tidak dibeli, luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun