[caption id="attachment_237967" align="aligncenter" width="512" caption="Pesawat Lion Air jatuh di Bali dalam berita TV Rusia 1, 13 April 2014. Sumber: TV Rusia 1."][/caption] Banyak sekali berita yang kita terima setiap harinya, bila tak selektif, maka bisa saja kita terjerembab ke dalam kubangan berita bohong yang menyebar, dan biasanya karena diberitakan banyak media dan terus menerus diulang, seakan-seakan berita itu benar adanya, padahal bisa saja hanya untuk mempengaruhi oponi publik, dan celakanya berita seperti itu bukan di tulis atau diberitakan oleh media samabil lalu, tapi sekelas CNN atau atau Euronews, ingat waktu penyerangan AS terhadap Irak, berita bohong yang di beritakan terus-menerus akhirnya mempengaruhi masyarakat dunia, bahwa Irak punya senjata kimia, yang dijadikan alasan pembenaran AS menyerang Irak, yang sampai saat ini negara tersebut kacau balau setelah penyerangan AS yang membabibuta. Berita di era digital sudah tak berjarak, dalam hitungan menit berita tersebut menyebar ke seluruh dunia, termasuk jatuhnya pesawat Lion Air di Bali. Berita melalui internet maupun TV, dan jatuhnya Lion Air yang mendunia lagi-lagi menambah berita buruk tentang Indonesia. Padahal inginnya kita semua, Indonesia dapat kita banggakan bersama, dan baru kemarin saya menulis tentang Indonesia," Ayo Banggakan Indonesia". Namun ketika saya melihat berita di TV Rusia 1 dan di internet melalui "mbah" Yahoo yang memasang di depan webnya dengan headline! Berita tentang jatuhnya pesawat Lion Air yang mendunia mempunyai dua dampak, sisi pertama, Indonesia otomatis langsung dikenal dunia, semacam iklan gratis! Namun di sisi yang kedua, menambah daftar buruk tentang Indonesia! Setelah berbagai macam berita tentang korupsi yang terus menerus , sehingga Indonesia dikenal sebagai salah satu negara terkorup di dunia! Berita buruk jatuhnya Lion Air diberitakan di TV-TV Rusia, juga di CNN. Kalau yang memberitkan TV-TV Rusia masih berskala negara Rusia saja, walaupun bisa "ditangkap" di kedutaan Rusia yang ada di Jakarta, jadi skala atau jangkauan beritanya tak mendunia. Tapi kalau yang memberitakan CNN dan di webnya Yahoo mendunia, otomatis berita jatuhnya Lion Air walau tak ada korban jiwa, tetap saja menambah citra buruk tentang Indonesia, khususnya tentang penerbangan di Indonesia. Dan karena jatuhnya di Bali yang menjadi sentralnya para wiasatawan manca negara di Indonesia, jelas-jelas membawa kesan buruk lagi, walau bisa saja mereka tak peduli, namun mereka akan membawa berita tersebut ke negaranya masing-masing, sukur-sukur tidak membuat mereka takut atau kapok datang ke Indonesia, khususnya ke Bali. Karena bagaimanapun kedatangan wisatawan selain menambah devisa negara kita, juga menambah pendapaant masyarakat yang ada di sekitar wilayah pariwisata tersebut. [caption id="attachment_237971" align="aligncenter" width="512" caption="Pembawa berita dari CNN sedang memberitkan jatuhnya pesawat Lion Air di Bali. Bertambah lagi berita buruk tentang Indonesia di dunia. Sumber: TV CNN"]
[/caption] Kita semua berharap ini kecelakaan biasa, semoga tak ada sabotase apa-apa, jangan lupa dengan berita ini, saya kutip dari: www.merdeka.com" Kabar mengenai aksi pembelian pesawat secara besar-besaran oleh maskapai penerbangan Indonesia ternyata terdengar sampai ke Ghana. Salah satu yang membuat negara di Benua Afrika tersebut kagum adalah pembelian 234 pesawat Airbus oleh Lion Air. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti mengatakan Ghana sangat memuji Indonesia karena pertumbuhan penerbangannya sangat tinggi. Pertumbuhan industri penerbangan nasional mencapai 20 persen per tahun. "Ghana terkagum kagum growth kita, order Lion Air dia tahu semua," jelas Herry di Jakarta, Selasa (9/4). Tingginya laju pertumbuhan ini ternyata mengundang tanya. Ghana menanyakan bagaimana cara Indonesia mengontrol pertumbuhan tersebut. Kesiapan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan yang tinggi. "Mereka tanya, saya bilang itu kan order belum tentu 234 pesawat itu masuk dalam satu hari. Belum tentu pesawatnya akan terbang di Indonesia semua. Kalau mau datang baru kita kontrol," jelasnya. Herry menjelaskan saat ini pihaknya telah melakukan kontrol yang ketat terhadap maskapai yang mendatangkan pesawat. Setiap maskapai yang ingin mendatangkan pesawat akan ditanyakan kesiapannya seperti pilot, kru dan lain sebagainya. "Kita tanyakan persiapan personel, infrastruktur, bandara dan di mana dia menempatkan pesawat pesawat itu. Kita tidak selalu menerima semua pembelian pesawat. Misalnya setahun mereka mau beli 25 kita setuju cuma 15," jelasnya. Ternyata bukan hanya kagum, Ghana juga meminta maskapai pelat merah, Garuda Indonesia membuat penerbangan ke Afrika. "Mereka bilang kalau bisa terbang ke Afrika, Nigeria dan lain lain," tutupnya. Demikian berita yang ditulis www.merdeka.com. Coba lihat itu, negara lainpun sampai heran begitu banyak Lion Air memesan pesawat, nah ketika pesawat Lion Air jatuh, apakah akan tetap pesanan itu berjalan? Bayangkan 234 pesawat dipesan oleh Lion Air, jenis Air Bus ke Perancis. Dengan berita jatuhnya Lion Air ini apakah mereka tetap melanjutkan pemesanannya? Bukankah biasanya penumpang bisa trauma bila naik pesawat tersebut, bila hal tersebut terjadi, bisa saja penumpang Lion Air merosot tajam, bila itu terjadi pendapatan mereka menurun, kalau pendapatan menurun, lalu bagaimana mereka akan melanjutkan pembelian pesawat tersebut? Dampaknya, bila mereka membatalkan akan terjadi diilema yang sama besar, dibatalkan sudah tekan kontrak, tak dibatalkan dananya darimana? Bila tetap dilanjutkan, maka pembayaran akan terus berlangsung, namun bagaimana dengan penumpang yang trauma? Bisa saja Lion Air pesawat banyak, tapi penumpangnya sedikit, nah ini jelas akan mengurangi pendapatan. Kalau di batalkan juga bermasalah, ini menyangkut nama baik perusahaan, juga naik baik bangsa Indonesia, karena walaupun bagaimana Lion Air adalah salah satu dari maskapai penerbangan di Indonesia! Bila dibatalkan bukan saja mempermalukan maskapai tersebut, juga "memukul" dua negara sekaligus, yaitu Perancis dan Indonesia. Mungkinkah Amerika Serikat "marah besar", karena 234 pesawat bukan dibeli dari AS, bayangkan nilai uang yang akan hilang! Bayangkan dengan karyawan Air Bus yang sudah siap-siap membuat pesanan tersebut. Wah ini perlu analisa yang tajam untuk membahasnya, perlu para ahli yang berkecimpung di dalamnya. Jangan lupa dengan jatuhnya pesawat Shukoi yang mempermalukan Rusia dan Indonesia, nah sekarang dengan jatuhnya Lion Air, siapa yang dipermalukan? Indonesia saja atau Amerika Serikat saja? Atau keduanya yang ikut menanggung malu? Atau kedua negara tersebut tak perlu malu? " Au ah gelap!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya