Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bertamu ke Rumah Suku Eskimo

20 Januari 2012   09:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:39 8773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_156590" align="aligncenter" width="680" caption="Iglo yang dulu hanya saya lihat di TV, film-film, buku-buku, eksiklopedia kini  saya sudah merasaknnya.Photo by Syaripudin Zuhri."][/caption] Anda ingin merasakan ada di dalam rumah es atau iglo? Oke, saya ajak anda kedalamnya dan merasakan bagaimana orang-orang Eskimo tidur di dalamnya, ya tidur di dalam rumah es. Kita tak perlu mesti pergi jauh-jauh ke Kutub Utara sana atau pergi jauh-jauh ke negara Kanada di bagian Utaranya, saya ajak anda ke Moskow saja. Di Moskow kreasi ukiran es di musim dingin memang tak habis-habisnya, kreasi ukiran es di musim dingin beda-beda tema dan beda-beda tempat. Tahun lalu ada di WDNH dengan temanya sekitar ruang angkasa, karena kebetulan pada tahun kemarin, 2011, peringatan tepat setengah abad manusia pertama ke angkasa, Yuri Gagarin, tepatnya pada tanggal 12 April 1961- 12 April 2011! Nah di musim dingin di depan musium Aeronautika itu di bangun tempat untuk pameran ukiran es di ruang terbuka dengan tiket masuk 200 rubel. Kali ini tempatnya pindah ke Sokolniki, karena di tempat-tempat atau taman-taman lain yang saya sering kunjungi memang tak ada ukiran es, kecuali di Sokolniki.  Mengapa Sokoniki? Itu urusan penyelenggara, yang penting bagi kita dapat menikmatinya. Perjalanan ke taman Sokoniki tak perlu saya uraikan lagi, karena sudah saya tulis sebelumnya di ruang ini juga dengan judul:" Bagaimana rasanya tidur di tempat tidur dari es?". [caption id="attachment_156595" align="aligncenter" width="680" caption="Patung ukiran es Yesus yang amat disayangkan akan cair pada waktu penutupan pameran. Photo by Syaripudin Zuhri."]

1327028453491935219
1327028453491935219
[/caption] Oke mari kita langsung masuk, tapi jangan lupa beli tiket dulu dan anda dilayani dengan mesin otomatis, nah ini bisa dijadikan model buat beli tiket di Indonesia, antri di hadapan mesin, masukan uang seharga tiket, tiketnya keluar dan anda serahkan kepada petugas atau penjaga di pintu masuk ke dalam ruangan ukiran es. Dengan tiket bervariasi dari yang gratis buat anak-anak balita, 200 rubel untuk pelajar dan mahasiswa dan 300 rubel( sekitar 90.000- 100.000 rupiah, tergantung kurs saat itu) untuk orang dewasa. Asik ya ... kita beli tiket antri di hadapan mesin! Mesin tak bisa diajak kompromi, jadi misalnya anda mau "nakal" anda orang dewasa tapi membeli tiketnya yang 200 rubel dan anda masukan uang dua ratus rubel, ya keluar tiket yang dua ratus itu, tapi ketika anda masuk ke ruangan ukiran es,  ya tak bisa, karena tiket anda kurang 100 rubel ! [caption id="attachment_156594" align="alignleft" width="204" caption="Beli tiket masuk di kasir mesin, masukan uang seperti anda mengambil uang di ATM. Photo by Syaripudin Zuhri."]
1327027895572969341
1327027895572969341
[/caption] Nah ketika akan masuk anda harus pakai jaket khusus berwarna biru, padahal anda sudah memakai jaket harian di msuim dingin lengkap,  terpaksa harus di dobel dengan jaket tadi, dan andapun terlihat semakin gemuk, apa boleh buat bila anda tak ingin resiko kedingin yang amat membekukan, di luar ruangan suhu memang sekitar plus dua derajat C, tapi ketika anda masuk ke dalam ruangan ukiran es ini anda disambut dengan suhu ekstrem, langsung ke minus 25 derajat C! Bayangkan dari plus 2 ke minus 25, jadi perbedaan suhu tiba-tiba drastis dan hidung dan mulut anda seketika mengeluarkan uap dan langsung membentuk asap, seperti anda merokok! Dengan ruangan yang di tata lampu dominan warna biru dan dinding dengan warna hitam pekat, anda bisa-bisa langsung kehilangan orientasi arah, anda tak tahu lagi anda sedang menghadap ke mana, ke Utara, Selatan, Barat atau Timur? Karena di dalamnya anda masuk,  lagi-lagi semacam labirin, seperti ukiran es yang di luar ruangan yang juga sudah saya tulis sebelumnya. Nah anda dibuat tertegun dan terpesona, karena setelah masuk ke labirin tadi, anda sudah berputar-putar pada tempat yang sama, dekat tapi terasa jauh! Dan setelah ke luar dari kotak-kotak labirin yang sudah anda lalui, anda disambut rumah Iglo... ya rumahnya bangsa Eskimo yang menempati alam Kutub Utara sana. Iglo yang selama ini hanya saya lihat di TV, di film-film, di buku-buku, ensiklopedia dan lain sebagainya, sekarang ada dihadapan saya, ya di hadapan saya itu Iglo... rumah suku Eskimo yang semuanya terbuat dari pahatan es, dari balok-balok es yang yang disusun sedemikian rapatnya, agar tak ada angin sedikitpun yang dapat masuk ke Iglo tersebut. Apa yang anda rasakan? Persis sama dengan saya, saya duga di dalamnya dingin, karena ada di dalam es! Tapi apa yang saya rasakan juah berbeda, di luar Iglo suhu minus 25 derajat C, di dalam Iglo ternyata hangat... ya hangat... anda tak percaya bukan? Sayapun mulanya begitu, sebelum membutikan sendiri. Sukar saya bayangkan sebelumnya, mana bisa di dalam es kok hangat? Atau karena ada penghatnya? Kalau ada pemanasnya, bukankah es itu akan mencair? Ah sudahlah itu urusan ahli fisika. [caption id="attachment_156598" align="aligncenter" width="680" caption="Ukiran es berbentuk kuda yang gagah serba putih dalam ruangan pameran. Photo by Syaripudin Zuhri."]
13270289801159514659
13270289801159514659
[/caption] Setelah saya merasakan kehangatan Iglo di tengah-tengah dinginnya ruang ukiran es ini, mari kita lanjutkan perjalanan kita, oya anda bisa foto-foto di dalam ruang ini sebebasnya, tanpa bayar lagi. Biasanya di tempat lain, untuk foto, vidio dan sebagainya harus pakai tiket lagi, di tempat ini ternyata tidak, sukur alhmadulillah. Ya sudah saya foto semua obyek sepuas-sepuasnya, mengapa? Karena moment ini hanya ada di musim dingin dan di tiap musim dingin temanya berbeda, jadi kalau tak diabadikan sekarang, tahun depan tak ada lagi temayang sama, Inilah yang membuat saya berpikir "kasihan" mengapa? Karena ada ukiran es yang dibentuk nabi Isa AS dan ibunya, Maria, beserta Malaikat dengan cirinya bersayap, lengkap dengan goanya! Loh kok kasihan? Karena selesai pameran ini, ukiran es nabi Isa AS, yang disebut Yesus itu akan mencair, meleleh dan kembali menjadi air! Ya sudahlah itu urusan sang pengukir, tapi mari saya ajak anda terus masuk ke dalam pameran ini dan anda merasakan megahnya ruang yang penuh dengan berbagai macam ukiran es yang seakan tak habis-habisnya dan karena ini ukiran es dan es mudah patah, maka suhu minus 25 derajat C tetap dipertahankan! Akibatnya kalau anda di dalam ruang tadi jangankan sejam dua jam, baru masuk saja anda sudah merasa seperti orang"ditampar" nyes....! [caption id="attachment_156604" align="aligncenter" width="680" caption="Senyuman tetap mengembang di tengah dingin yang membekukan. Photo by Syaripudin Zuhri."]
13270299621736967506
13270299621736967506
[/caption] Di depan Iglo tadi ada kuda serba putih dengan posisi berdiri yang gagahnya bukan main, ada puteri duyung..., nah ini yang unik, ternyata Rusiapun percaya akan cerita rakyat bahwa puuteri duyung itu berbadan wanita dengan wajahnya cantik dengan "kakinya" ekor ikan, sebagai gambaran lihat filmnya Johnny Depp, Pirates Of The Carribean  IV, di situ ada "Puteri Duyung" yang cantik yang sekaligus monster yang menyeramkan. Nah di ruang ukiran es inipun ikan duyung di ukir dengan gambaran wanita cantik dengan ekor ikannya, tapi memang kalah cantik dengan senyuman gadis Rusia di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun