Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Modal Jokowi Menjadi Capres 2014

22 Maret 2014   19:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:37 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13954667501292804220

5. Jokowi ternyata mudah terharu dan bisa juga menangis. Sebagai pejabat yang sedang bersinar terang dan menjadi sorotan media, Jokowi tak sedang bersandiwara, walau kalau menurut lawannya, itu hanya pencitraan belaka! Repot memang kalau di hati sudah ada iri hati dan dengki, apapun perbuatan orang,  bukan lagi baiknya yang dilihat, tapi kekurangan atau kesalahannya.,

Jokowi mudah terharu pada keprihatinan rakyat kecil dan sudah menjadi tekadnya unutuk membantu rakyat kecil, karena Jokowi merasakan betul bagaimana menjadi orang kecil yang tersia-sia, digusur, tapi tidak diberikan solusi. Nah Jokowi sekarang menggusur, karena punya kekuasaan dan kekuatan sebagai  pejabat negara, sebagai Gubernur DKI Jakarta,  tapi memberikan solusinya, tak asal gusur!

6. Kuatnya pertahanan Jokowi. Ini yang menarik untuk dipelajari, Jokowi sebagai pemimpin tak tergoda oleh Tahta, Harta,  dan maaf, Wanita! Tiga"TA" tadi tak membuat Jokowi goyang, tetap dalam kesederhanaannya. Kalau Jokowi mau menjadi kaya mendadak, sejak menjadi Wali Kota Solo yang dua priode, Jokowi bisa, tapi Jokowi tak mau. Kesederhanaannya melekat sampai sekarang, bukan basa-basi! Kalau kata iklan, tapi memang Jokowi itu apa adanya. Kalau Jokowi mau "mainin proyek" Jokowi sudah akan dapat milyaran bahkan trilyunan! Tapi Jokowi tetap sederhana, tak mau dan tak tergoda, lagi-lagi bukan pencitraan, memang Jokowi hidupnya sederhana, apa adanya dan itu sangat terlihat dari kehidupannya sehari-hari.

Kuatnya pertahanan Jokowi terhadap serangan dibuktikan dengan tidak membalas serangan tersebut, dan ada partai yang benar-benar "benci" sekali pada Jokowi, karena caparesnya akan melakukan apapun untuk melawan Jokowi, sehingga Jokowi  disebut "capres yang mencla mencle dan itu berbahaya", katanya. Jadi si tokoh yang bilang demikian merasa dirinya paling pantas untuk dipilih, padahal itu sudah suatu kesombongan! Karena salah satu ciri orang sombong adalah merendahkan orang lain! Dan itu sudah dilakukan oleh salah satu capres,  yang merasa terusik,  Jokowi capres! Padahal sesama cepres, secara etika,  tak boleh saling menjatuhkan! Dan Jokowi "cuek" saja dikata-katai, dihina, dikecilkan, direndahkan dan lain sabagainya( Ini modal yang sangat kuat bagi Jokowi, tak mudah tersinggung!

Maka jangan heran, bila Jokowi semakin kuat pertahanannya dan semain banyak yang mendukungnya. Karena kata-kata hinaan padanya adalah ibarat bola yang membentur tembok, akan mantul kembali kepada yang melemparnya atau yang menendangnya! Jokowi lentur, maka hinaan tadi justru balik kepada yang menghinanya! Kesombongan tokoh yang mengecilkan Jokowi, menambah energi buat Jokowi dan pendukung atau simpatisannya dan itu sangat positif bagi Jokowi.

7. Jokowi " bersinar" tepat waktunya. Di saat masyarakat atau rakyat tak percaya lagi pada kebanyakan pejabat, bukan pemimpin,  memang banyak yang arogan, merasa diri pejabat, sedang berkuasa, aji mumpung, maka tindakan atau tingkah lakunya sangat merendahkan rakyat kecil, mengambil jarak dan tak tersentuh! Nah Jokowi semacam antitesa bagi pejabat arogan, aji mupung, sok berkuasa, tak tersentuh dan sipat buruk lainnya.

Jokowi sederhana, tidak arogan, mudah dijumpai, dekat dengan rakyat dan bersentuhan dengan rakyat langsung, tidak hanya mendengar laporan dari bawahannya, yang memang biasanya ABS( Asal Bapak Senang). Jokowi tak mau demikian, Jokowi "terjun" langsung ke bawah, bukan duduk ongkang-ongkang kaki di "menara gading"!

Itulah 7 modal  yang dimiliki Jokowi, sehingga Jokowi akhirnya menyatakan "siap" menjadi capres 2014. Modal tersebut telah "mengkristal" dalam diri Jokowi. Jadi kalau lawan-lawannya berusaha untuk menghadang Jokowi atau ingin mengalahkan Jokowi,  maka berbuatlah yang melebihi 7 modal Jokowi tersebut!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun