Jadi solusinya apa? Kita kembalikan saja kepada Jokowi, apakah akan melantik BG atau tidak, mencari calon Kapolri yang baru atau tidak, " Bola panas" itu ada di Jokowi. Apakah " Bola panas" itu segera menjadi dingin. kita lihat saja ke depannya. Tapi jika ini berlarut-larut, kapan Jokowi bisa blusukan lagi? Masalah lain lebih banyak, ketimbang komplik yang satu ini. Kalau untuk rakyat, ya bangun inprastruktur sebanyak-banyaknya, agar roda pembangunan semakin cepat melaju. Komplik KPK vs Polri harus segera diatasi secepatnya, agar para tokoh teras tidak "berkutet" di masalah tersebut saja, banyak yang harus dikerjakan. Ayo kerja, kerja dan kerja!
Oya, omong-omong kemana ya Amin Rais? Biasanya bila ada masalah kenegaraan Amin Rais segera tampil ke depan, kali ini kok saya belum membaca, mendengar dan melihat Amin Rais bersuara dalam masalah komplik KPK vs Polri? Atau memang Amin Rais sedang memantau saja atau lihat-lihat saja dulu, kalau sudah benar-benar membahayakan, baru "turun gunung". Atau Amin Rais tak mau ikut campur, nanti dikira tidak netral, karena Amin Rais tokoh PAN yang ada di dalam KMP?
Ada yang punya jawaban, kemana atau diposisi mana Amin Rais dalam komplik KPK vs Polri ini, apa solusi yang diberian Amin Rais sebagai tokoh sentral reformasi? Â Apakah posisi Amin Rais sama dengan Jokowi yang berada diantara kita dan mereka? Atau Jokowi mengundang Amin Rais untuk didengar suaranya, sayang kalau tokoh sekaliber Amin Rais tidak dimintai pendapatnya, terlepas dari yang pro dan kontra pada Amin Rais.
Kembali pada Jokowi yang menjadi titik sentral dalam perseteruan KPK dan Polri. Mampukah Jokowi meredakan gelombang politik ini? Mampukah Jokowi meredam amarah yang terpendam dari sukeralawannya, terutama kelompok "salam dua jari", yang akhir-akhir ini sudah dipelesetkan menjadi "salam gigit jari" gara-gara Jokowi menaikan harga BBM, mengangkat Jaksa Agung dan terakhir mencalonkan BG menjadi Kapolri. Kalau Jokowi sebagai kepala negara berhasil mengatasi komplik ini, maka tak ada lagi ada kita dan mereka, kita dan mereka sudah menjadi satu, kita dan mereka lebur menjadi Indonesia Jaya!