Eksplorasi Konsep
“Pemikiran Ki Hajar Dewantara”
Pengajaran adalah proses pendidikan untuk memberi ilmu atau (transfer ilmu) kepada peserta didik, sedangkan Pendidikan yaitu memberi tuntunan kepada anak untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai kodratnya.
Dasar-dasar pendidikan yang menuntun :
- Pendidik hanya menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
- Kekuatan sosio kultural menjadi prose yang mendalam bagi kekuatan kodrat alam/
Kodrat alam dan Zaman
- Kodrat Alam : sifat dan bentuk dimana anak berada. Hal ini dapat diartikan sebagai dalam proses pembelajaran, sebagai pendidik harus menyadari ‘anak ada dimana?’ pembelajaran seharusnya dapat mengetahui dan memahami kodrat alam anak yang berada di Indonesia dan pahami latar belakang anak seperti apa.
- Kodrat Zaman : isi dan irama, hal ini dapat diartikan bahwa proses pembelajaran harus disesuaikan dengan zaman anak berada, ‘bagaimana dunia sekarang’ yang pada prosesnya menyesuaikan teknologi dan lain sebagainya.
Ki Hajar Dewantara juga menekankan bahwa kekuatan sosial budaya yang beragam dapat menjadi kekuatan alam dan kodrat zaman dalam mendidik. Dan sebagai pendidik tidak hanya memperhatikan pengetahuan akademik saja, melainkan menumbuhkan karakter anak (budi pekerti). Menurut pemikiran KHD, Keluarga adalah tempat utama dalam melatih budi pekerti
Budi pekerti :
Cipta (Kognitif) – Karsa (Afektif) – Karya (Psikomotor)
Pendidik harus mampu memahami kodrat murid yang sadar dan mampu memikirkan, memahami, merasakan, berempati, berkehendak dan bertindak agar murid dapat berefleksi mendapatkan pengalaman bermakna sehingga murid merdeka, berakal, budi pekerti untuk menentukan jati dirinya.
Ruang Kolaborasi
Ki Hajar Dewantara (KHD) menekankan bahwa pendidikan tidak lepas dengan nilai kebudayaan. Peserta didik harus dituntun sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. KHD juga mengingatkan bahwa pengaruh dari luar harus didaring dan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia.