Mohon tunggu...
Virani Rmdhni
Virani Rmdhni Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dramaturgi dan Interaksi Menurut Goffman

12 Oktober 2022   11:36 Diperbarui: 12 Oktober 2022   11:46 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Erving Goffman lahir di Alberta Canada, pada 11 Juni 1922. Beliau menuangkan pemikirannya pada karya besarnya yaitu "The Presentation of Self in Everyday Life" (1959). Kemudian beliau meninggal pada tahun 1982 saat sedang berada di masa kejayaan sebagai tokoh sosiologi. 

Permasalahan yang difokuskan oleh Goffman yaitu interaksi antar individu dan melibatkan simbol serta penafsiran dengan peranan antara the self dan the other yang porsi perhatiannya sama pada konteks interaksi.

Interaksionis simbolik dari pandangan Goffman meliputi pada tiga konsep, antara lain: impression management, role distance dan secondary adjustment dengan tumpuan the self dan the other, juga fokus pada masalah face-to-face interaction. 

Jadi, inti dari ajaran Goffman adalah dramaturgi yang artinya situasi penuh drama yang seperti terjadi di atas panggung, definisi tersebut sebagai ilustrasi yang diberikan oleh Goffman untuk gambaran individu yang berinteraksi, serta kelakukan dan sesuatu hadapi dalam kehidupan melalui panggung sandiwara dengan alur yang telah dibuat. 

Terdapat dua sisi panggung dramaturgi, meliputi pertama, back stage merupakan ruang berjalannya scenario pertunjukan oleh tim aktor yang mengatur aktor, atau artinya back stage ialah diri tokoh yang asli ditunjukan. Dan kedua, front stage merupakan bagian pertunjukan untuk tampilan situasi penyaksi pertunjukan. Nah, front stage inilah para aktor melakukan pencitraan sebaik mungkin terhadap dirinya.

Konsep dramaturgi, yaitu:

Pertama, impression management, meliputi (1)tindakan aktor harus menciptakan loyalitas dramaturgi. (2)Harus menjaga kesadaran pengendalian diri,serta ekspresi muka dan suara. (3)meninjau ulang scenario pertunjukan sebelum pementasan. (4)pengelolaan kesan dilakukan oleh aktor. 

Kedua, Role Distance, pada konsep ini Goffman menunjukan ilustrasi bahwa orang yang memiliki status sosial lebih tinggi dibanding orang lain, maka mereka akan membangun jarak sosialnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun