Dusun Kedampul, Desa Duwet. Kec Tumpang. Kab. Malang ,merupakan salah satu dusun yang memiliki potensi kerajinan bambu. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya stick bambu atau yang pada umumnya disebut biting bambu dijemur di sepanjang jalan dan di depan halaman rumah warga.Â
Selain biting bambu, warga Dusun Kedampul juga menghasilkan produk kerajinan lainnya yang berbahan dasar bambu yaitu besek. Besek yang diproduksi memiliki berbagai ukuran mulai dari ukuran kecil, sedang, hingga besar.Â
Sebelumnya besek yang dibuat hanya 1 jenis bentuk dan tidak berwarna sehingga warga mulai mencoba membuat bentuk lain seperti kopiah, tempat alat tulis, dll. Penggunaan besek saat ini bukan hanya untuk wadah makanan seperti tape atau yang lainnya, namun sekarang besek banyak digunakan sebagai wadah ketika memberikan hadiah atau mengirimkan makanan saat perayaan Idul Fitri yang biasa disebut sebagai parsel lebaran.Â
Dilihat dari kondisi dan potensi yang terdapat di Dusun Kedampul tersebut, mahasiswa KKN UM membuat program kerja terkait inovasi besek melalui pelatihan pewarnaan besek yang aman dan foodgrade dengan tujuan meningkatkan harga jual besek di Dusun Kedampul.
Dok.Pribadi Kegiatan Mewarnai Besek Oleh Ibu Sri Utami Rahayu
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat ( 09/07/2021) pada pukul 13.00 WIB di Balai Dusun Kedampul. Acara ini dihadiri oleh beberapa warga pengrajin besek di Dusun Kedampul. Pelatihan ini dilakukan secara langsung oleh Ibu Sri Utami Rahayu selaku Pemilik usaha "Galeri Azzura Gerabah".Â
Kegiatan dimulai dengan mempraktekan cara mewarnai besek yang aman (foodgrade)Â agar tidak mudah luntur dan tahan lama. Kemudian, untuk memanfaatkan waktu yang ada sambil menunggu proses pengeringan besek yang cukup lama maka kegiatan dilanjutkan dengan menghias besek yang sudah berwarna menggunakan pita dan paper doyles.
Dok.Pribadi. Mahasiswa UM Foto Bersama Ibu Sri Utami dan Warga Desa Duwet
Pada kegiatan ini warga yang mengikuti pelatihan terlihat sangat antusias dalam proses penghiasan besek yang sudah diwarnai tersebut. Dengan adanya antusias warga Dusun Kedampul, proses pelaksanaan pelatihan inovasi besek dapat berjalan dengan lancar. Dengan tetap memastikan warga untuk mematuhi protokol kesehatan yang ketat di masa PPKM Covid-19 seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai hand sanitizer. Melalui kegiatan ini diharapkan warga Dusun Kedampul dapat meningkatkan penghasilan melalui penjualan besek yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Penulis : Vira Anandha dan Ninuk Puji Lestari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H