Mohon tunggu...
Elvira Makuba
Elvira Makuba Mohon Tunggu... Administrasi - senang berbagi

Senang berbagi informasi menarik. www.virapapua.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menikmati Rwanda yang Bersih Tanpa Kantung Plastik

21 Oktober 2016   09:15 Diperbarui: 21 Oktober 2016   09:23 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum berangkat ke negara Rwanda untuk menghadiri Sidang Raya United Evanglical Mission dan mengikuti berbagai kegiatan lainnya yang saya rencanakan akan saya lakukan dalam 19 hari, kami telah diberitahu oleh penyelenggara kegiatan bahwa negara Rwanda memiliki peraturan yang sangat ketat menyangkut penggunaan kantung plastik sehingga kami pun tidak diperbolehkan membawa satu pun kantung plastik yang kelihatan ataupun yang kami bawa di dalam bagasi.

Sejak Tahun  2008 Rwanda telah menerapkan peraturan yang sangat ketat menyangkut penggunaan Kantong plastik. Sejak diterapkan peraturan tersebut pemerintah  dengan sangat tegas mengatur  seluruh masyarakat  dimanapun dan kapanpun baik di desa maupun di kota kantung plastik tidak diperbolehkan dipakai. Oleh karena itu sebelum berangkat saya benar – benar mengecek barang bawaan saya untuk menjamin agar semua bawaan saya bebas dari kantong plastik.

Tanggal 28 September kami tiba di Airport di Kigali Rwanda setelah membayar visa online kami menuju ke tempat pengambilan bagasi. Ada sebuah poster di dalamnya tertera larangan penggunaan kantong plastik dan apabila para traveller membawa kantong plastik, maka kantong plastik tersebut harus ditingalkan di Bandara,   barang bagasi  teman saya yang dibungkus dengan plastik sehingga teman saya diminta untuk melepaskan plastik tersebut dan meninggalkan plastik itu kepada para petugas.

Selanjutnya dalam kegiatan kunjungan di Rwanda dimana tujuan utama kami menghadiri Sidang Raya United Evangelical Mission dan setelah itu mengikuti kegiatan  kunjungan – kunjungan di hampir setengah bagian dari negara Rwanda, saya benar – benar merasa kagum dengan negara kecil ini.Rwanda yang disebut sebagai Tanah  beribu – ribu bukit nampak begitu indah dan begitu bersih di setiap perjalanan kami kami tidak menemukan satupun kantong plastik yang tergeletak di pinggir jalan ataupun di depan pusat perbelanjaan, pasar maupun desa – desa yang dekat maupun jauh dari kota Kigali. Ketika melewati pasar maupun tempat – tempat umum yang lainnya dengan jalan kaki maupun mobil entah mengapa saya memiliki harapan bahwa akan melihat sampah plastik namun harapan saya pupus sudah. Lingkungan di negara Rwanda benar – benar bersih sehingga keindahan alami negara tersebut tidak tertutup dengan pemandangan sampah plastik.

Hanya di satu bagian kecil dari danau Kivu, danau yang sangat  indah dari negara itu dimana saya sudah berenang di danau tersebut kami melihat sampah plastik yang berjumlah banyak seperti yang dapat kita lihat teronggok di pasar – pasar di Indonesia. Pada awalnya saya berpikir mengapa masyarakat Rwanda di bagian ini membuang sampah seperti ini sementara di banyak tempat lain tidak? Ternyata pemikiran saya salah, sampah itu dibuang oleh penduduk salah satu kota, yang merupakan bagian dari negara Kongo yang mana kota tersebut dapat kita lihat sejauh mata memandang dari danau Kivu yang termasuk dalam area negara Rwanda.

Lingkungan di negara Rwanda begitu indah karena pelarangan penggunaan kantung plastik di negara tersebut. Saya membayangkan apabila pemerintah Indonesia juga menerapkan peraturan yang tegas seperti negara Rwanda dalam hal pelarangan penggunaan kantung plastik bukan tidak mungkin kondisi lingkungan di setiap sudut di negara kita akan sama seperti negara Rwanda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun