Mohon tunggu...
Viral Tangerang
Viral Tangerang Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Cerdas Mengabarkan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kasak-Kusuk Zaki Iskandar, Upaya Mempertahankan Dinasti Politik Ismed di Pilkada Kabupaten Tangerang 2024

5 September 2024   08:20 Diperbarui: 5 September 2024   08:20 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dinasti/viraltangerang.com

PILKADA 2024 menghadirkan ketegangan yang memuncak dengan pendaftaran kandidat. Fokus kini tertuju pada aksi mantan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, yang tampaknya berupaya keras untuk mempertahankan dinasti politik keluarganya melalui pendaftaran adiknya sebagai calon.

Langkah ini memperlihatkan dinamika politik yang penuh intrik dan kepentingan.

Keluarga Iskandar telah lama mendominasi kekuasaan di Kabupaten Tangerang. Sebelum Zaki, Ismet Iskandar, ayahnya, memimpin selama dua periode.

Kini, kekuasaan tersebut beralih ke tangan Zaki, yang berusaha memastikan bahwa adiknya melanjutkan warisan politik keluarga. Langkah ini menunjukkan tekad Zaki untuk mempertahankan dominasi yang telah ada lebih dari satu dekade.

Manuver terbaru Zaki melibatkan permintaan rekomendasi dari Partai Golkar untuk adiknya, yang memperlihatkan betapa dalamnya pengaruh keluarga dalam proses politik.

Ironisnya, ketua DPC Golkar Kabupaten Tangerang yang seharusnya mendapatkan dukungan terabaikan demi kepentingan adik Zaki. Keputusan Golkar yang tampaknya terpengaruh oleh kepentingan keluarga ini menyoroti ketidak seimbangan dan ambiguitas dalam politik internal partai.

Pengabaian terhadap ketua DPC Golkar menandakan betapa sistem politik kita bisa dipengaruhi oleh kekuasaan yang terpusat dalam satu keluarga. Dinasti politik ini berpotensi menciptakan struktur kekuasaan yang mendorong korupsi sistemik.

Ketika kekuasaan terkonsentrasi, keputusan sering kali didorong oleh kepentingan pribadi, merusak transparansi dan akuntabilitas yang seharusnya menjadi prinsip dasar dalam pemerintahan.

Golkar, sebagai partai politik yang seharusnya menjunjung tinggi prinsip demokrasi, malah menunjukkan keberpihakan yang menambah keraguan terhadap integritas proses politik.

Ketidak mampuan partai untuk mendukung calon internal dan memilih adik Zaki sebagai alternatif memperburuk citra partai serta memperkuat persepsi publik mengenai politik dinasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun