Mohon tunggu...
Vira Febrianti
Vira Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis, Membaca, Music, Traveling, Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegiatan Pengabdian Masyarakat: Model The Seven Pillar dalam Meningkatkan Literasi Informasi Masyarakat di PKBM Kartini

8 Mei 2023   19:37 Diperbarui: 8 Mei 2023   23:12 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan informasi yang terus berkembang saat ini mengakibatkan munculnya banyak informasi yang tidak terhindarkan. Fenomena ini sangat wajar mengingat bahwa setiap saat informasi tertulis, terekam, dan digital terus bertambah dan tersebar di masyarakat. Oleh karena itu, zaman sekarang disebut sebagai era informasi, di mana setiap orang harus memiliki akses ke sarana informasi yang diperlukan. Penggunaan berbagai jenis sarana informasi dapat membantu individu menyelesaikan masalah dengan cara yang efektif dan efisien. Namun, tanpa keterampilan dan pengetahuan yang cukup dalam memanfaatkan berbagai sarana informasi yang tersedia, sulit bagi siapapun untuk mengantisipasi perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan yang begitu cepat. Perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju dan tidak terbatas membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam menerima sebuah informasi. Dengan adanya informasi yang membludak, masyarakat serta pengguna gadget harus dapat mengenali, menemukan, mengevaluasi, menyusun, menciptakan, menggunakan, dan berkomunikasi informasi untuk menyelesaikan masalah dan mencari solusi. Jika masyarakat yang memiliki kemampuan tersebut, maka ia dianggap memiliki literasi informasi. Informasi tersebut menjadi kebutuhan penting bagi semua orang, karena dapat membantu seseorang dalam membuat keputusan, berpikir secara kritis, dan meningkatkan pengetahuan. Di era milenial saat ini, perkembangan teknologi informasi sangat cepat dan telah mengubah cara akses informasi. Sebagai contoh, sekarang siapa saja dapat dengan mudah mengakses informasi melalui gadget. Namun, dengan mudahnya akses informasi tersebut, banyak orang yang mengalami kesulitan untuk menemukan informasi yang valid karena banyak informasi yang tidak akurat atau hoax. 

Menurut Bahri & Parudani (2022), literasi informasi adalah salah satu keterampilan yang sangat penting dimiliki oleh seseorang, terutama di pasar global yang kompetitif saat ini. Perkembangan Informasi yang sangat cepat membuat kebutuhan akan literasi informasi sangat tinggi dan diperlukan. Literasi informasi merupakan kebutuhan dasar untuk belajar sepanjang hayat dan berguna untuk semua mata pelajaran, semua lingkungan belajar dan di semua jenjang pendidikan. Ini menunjukkan bahwa literasi merupakan keterampilan dasar yang memegang peranan penting dalam segala aktivitas yang mengacu pada semua bidang pengetahuan dan semua tingkat pendidikan dari prasekolah, Sekolah Dasar (SD), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Kejuruan) dan pendidikan tinggi manapun. (Riady, Yasir & Kuswanti, Eko & Riady, Hamdi & Miliani, Masyrisal., 2022). 

Kemampuan ini sangat diperlukan untuk belajar sepanjang hayat, baik di dalam dan di luar lingkungan pendidikan formal. Selain itu, literasi informasi juga sangat penting untuk semua mata pelajaran karena hampir semua pelajaran membutuhkan pemahaman yang baik tentang informasi. Literasi informasi juga relevan di semua jenjang pendidikan karena individu perlu memiliki keterampilan ini sejak dini untuk menghadapi tantangan dunia digital yang semakin kompleks. Pengembangan literasi informasi harus menjadi prioritas dalam sistem pendidikan dan harus diajarkan secara terintegrasi di semua pelajaran. Oleh karena itu, 5 Mahasiswa D4 Perpustakaan Digital Univeristas Negeri Malang yang beranggotakan Vira Febrianti, Muhammad Dikri W., Arilanaival Auladan A., Saidatul Lutfia, Raka Airlangga W., melakukan kegiatan pengabdian di PKBM Kartini untuk mengetahui pemahaman dan mengembangkan kemampuan literasi informasi siswa PKBM Kartini dengan menggunakan model the seven pillar. Adapun model literasi informasi the seven pillar ini berfokus pada kemampuan, kompetensi, sikap dan perilaku yang dimana setiap pilar menggambarkan sebuah rangkaian pernyataan yang berhubungan dengan kesatuan keterampilan atau kompetensi dan kesatuan sikap atau pemahaman 

PKBM Kartini 
PKBM Kartini 

PKBM sebagai salah satu wadah yang menyelenggarakan berbagai kegiatan pembelajaran yang ditujukan untuk pemberdayaan potensi masyarakat dalam menggerakkan pembangunan di berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, dan budaya. Program-program yang diselenggarakan di PKBM sangat beragam dan fleksibel, harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan masyarakat di wilayah tempat PKBM berada, serta harus memiliki makna dan manfaat yang relevan. PKBM Kartini adalah lembaga pendidikan non formal yang berada di bawah naungan Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Kota Malang. Berdiri pada tanggal 28 Oktober 2002 di kecamatan Lowokwaru. PKBM Kartini menjadi solusi yang sangat membantu melalui program Paket A, Paket B, dan Paket C untuk mengatasi permasalahan putus sekolah dan memiliki peran yang signifikan dalam upaya tersebut. 

Kegiatan pemaparan materi secara tatap muka
Kegiatan pemaparan materi secara tatap muka

Kegiatan pemaparan materi secara online 
Kegiatan pemaparan materi secara online 
Kegiatan pengabdian ini dilakukan secara online melalui Google Meet (Gmeet) pada tanggal 17 April 2023 dan juga tatap muka di PKBM Kartini pada tanggal 03 Mei 2023 yang di ikuti oleh siswa Paket B dan Paket C yang ada di PKBM Kartini. Adapun kegiatan pertama yang kami lakukan yaitu dengan memberikan kuesioner dan materi dengan metode ceramah tentang literasi, literasi informasi, model literasi informasi, tahapan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Lalu untuk kegiatan yang kedua yaitu praktek dengan cara memberikan pelatihan tentang bagaimana cara mencari suatu informasi, dimana sumber informasi tersebut dapat ditemukan, pelatihan pencarian dengan kata kunci yang tepat, pelatihan mengakses dan mengevaluasi informasi yang terbukti kebenarannya. Setelah memberikan pelatihan, kami membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok akan diberikan tugas terkait dengan mencari suatu informasi. Lalu siswa dipersilahkan untuk melakukan diskusi secara berkelompok untuk membahas informasi terkait tugas yang telah diberikan sebelumnya. Setelah diskusi selesai, setiap kelompok dipersilahkan untuk merangkum informasi yang didapatkan dan mengembangkannya menjadi pengetahuan yang baru. Setelah itu, salah satu siswa dari kelompok dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil rangkuman yang telah dikerjakan. Kegiatan yang ketiga yaitu evaluasi yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kemampuan literasi informasi siswa yang telah diberikan sebelumnya. 

Pemaparan hasil diskusi kelompok 
Pemaparan hasil diskusi kelompok 

Kegiatan pengabdian ini secara umum telah berlangsung baik dan lancar. Tingkat pemahaman siswa terhadap pemaparan dan praktek yang diberikan cukup baik dan meningkat dilihat dari antusiasme siswa dalam bertanya dan juga hasil kuesioner terkait materi yang diberikan. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat membekali siswa di PKBM Kartini dengan kemampuan untuk memanfaatkan dan menggunakan informasi secara efektif dan etis untuk kebutuhan informasi mereka, mempraktekkan cara penelusuran informasi dengan menggunakan kata kunci yang tepat, dan dapat menyeleksi informasi yang didapatkan agar terhindar dari informasi yang tidak valid kebenarannya (hoax) dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun