Semakin berkembangnya zaman khususnya di bidang pendidikan yang lebih utamanya di pendidikan kewarganegaraan, di era milenial saat ini butuh usaha keras dalam tantangan mengajarkan pendidikan kewarganegaraan ini. Oleh karena itu, dunia pendidikan pun dipaksa untuk berbenah merias dirinya agar tidak semakin tertinggal dengan negara lain yang melesat maju terlebih dulu. Di era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini dunia pendidikan mendorong agar kurikulum pendidikan sesuai dengan dinamika digital, internet of think, Artificial intelligence, bioteknologi, serta perkembangan pesat lainnya. Jika tidak bisa menyesuaikan diri maka lulusan sekolah tidak relavan lagi untuk menjadi seseorang yang berguna bagi masyarakat.Â
Semakin majunya peradaban, tentu tantangan-tantangan bagi Pancasila terus berevolusi. Beberapa diantaranya bahkan sampai mengancam keutuhan NKRI. Salah satu contohnya adalah peristiwa Tanjung Priok 1984. Kasus Tanjung Priok sendiri mengadu antara kekuatan militer dengan umat Islam Indonesia dan merupakan peristiwa yang paling hebat sejak tahun 1950-an . Dari peristiwa itu menggambarkan bagaimana pancasila dilaksanakan dimasa itu. Sekilas, pancasila diselewengkan pengertian dan pengimplementasian nya. Namun, apakah selalu begitu? Apakah pengimplementasian Pancasila selalu tidak tepat di setiap periodenya?
Dari banyaknya kasus-kasus yang telah terjadi dari masa ke masa, bangsa Indonesia harus berubah dan mengikuti arah perkembangan zaman. Salah satu mata pelajaran yang harus mengikuti arah perubahan zaman adalah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pelajaran tersebut seringkali diremehkan dan disepelekan dalam dunia pendidikan pada saat ini. Oleh karena itu, proses pendidikan kewarganegaraan dimasukan kedalam kurikulum dan pembelajaran pada semua jenjang Pendidikan sekolah dasar sampai ke universitas.Â
Masuknya Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum merupakan upaya mewujudkan profil pelajar Pancasila yang diajarkan kepada setiap jenjang pendidikan. Adapun pelajar Pancasilaa dalah perwujudan pelajar Indonesia yang memiliki semangat belajar sepanjang hayat, memiliki kompetensi global, serta berperilaku sesuai dengan nilai-nilai. Pendidikan kewarganegaraan sebagai jalan untuk menyelesaikan berbagai problema sikap kewarganegaraan yang harus di bina sejak kecil.Contohnya dengan menanamkan nilai-nilai pancasila, terutama untuk anak usia sekolah dasar .Â
kecintaan akan lingkungan sangatlah penting sebagai salah satu bentuk pendidikan kewarganegaraan yang kita ajarkan sedini mungkin pada generasi penerus bangsa Indonesia. karena kita hidup pasti membutuhkan satu sama lainnya. Oleh karenanya kita harus mengajarkan pada generasi penerus agar menjaga lingkungan dengan baik sebagai salah satu faktor kemakmuran bangsa Indonesia serta teciptanya rasa nasionalisme wujud dari pendidikan kewarganegaraan yang diajarkan sejak dini. Â
Itulah beberapa pemaparan tentang implementasi pendidikan kewarganegaran yang dapat diterapkan oleh tenaga pendidik terutama disekolah dasar yang telah dijelaskan, dapat menjadi contoh implementasi di lingkungan masyarakat secara umum sebagai salah satu pedoman pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan inilah yang menjadi pedoman dimasa saat ini agar tetap dapat diterapkan sampai masa yang akan datang sebagai agen perubahan lebih baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H