Mohon tunggu...
Vira Aisyiah
Vira Aisyiah Mohon Tunggu... -

sekarang atau tidak sama sekali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Air Putih saat Berbuka Puasa

26 Juli 2013   20:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:59 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat berbuka merupakan waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh orang yang sedang berpuasa. Karena saat inilah kesempatan untuk melepas haus dan lapar setelah berpuasa sekitar kurang lebih 14 jam. Kebanyakan saat berbuka inilah waktu untuk balas dendam dengan menyantap apapun hidangan yang telah disediakan mulai dari makanan ringan, es,buah, hingga makanan berat seolah lupa akanakibat dari semua makanan tersebut, yang terbesit dalam fikiran hanyalah mengenyangkan perut.
Pola konsumsi demikian sebenarnya tidaklah baik dalam kesehatan karena akan berakibat pada terganggunya saluran pencernaan. Minuman pertama yang paling baik untuk bebuka adalah minuman air putih hangat. Menurut penuturan dr Trifena, MSi, MBiomed, Konsultan Antiaging dan Aesthetic Medicine bahwa saat kita berpuasa selama kurang lebih 14 jam perut diibaratkan sedang dalam kondisi tertidur karena selama lebih dari 12 jam perut tidak dimasuki apa-apa, jika tiba-tiba diisi dengan makanan dan minuman dalam jumlah yang banyak maka dapat menyebabkan keasaman lambung meningkat sehingga perut menjadi kembung atau mual.
Selain itu air putih hangat juga berfungsi untuk membersihkan pencernaan dan rasa hangatnya memberikan efek nyaman untuk perut. Setelah meminum air putih hangat sebaiknya berikan jeda waktu sebelum mengkonsumsi makanan berat. Biarkanlah perut beradaptasi terlebih dahulu.
Air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.
Seperti yang dikutip eramuslim.com bahwa air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara di sekitarnya.
Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
Oleh sebab itu saat berbuka puasa yang terbaik adalah minum air putih terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi makanan-makanan yang lain, lebih baik lagi jika dalam kondisi hangat. Karena air putih hangat ini berfungsi untuk menetralkan kondisi lambung sehingga perut tidak kaget saat diisi makanan berat. Untuk tetap menjaga kesehatan hendaknya pola makan dan minum juga diperhatikan agar lancar selama menjalankan ibadah puasa. Mudah-mudahan bermanfaat…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun