Mohon tunggu...
vira
vira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Gunung Putri

15 April 2019   21:19 Diperbarui: 15 April 2019   21:22 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di daerah Jawa Barat ada sebuah kota yang bernama kota bogor dan di sana pula ada sebuah Gunung yang di namakan Gunung Putri yang sangat terkenal di daerah Jawa Barat termasuk kota Bogor. Dan disini akan di jelaskan bagaimana kisah dari Gunung Putri tersebut pada jaman dahulu. Dahulu kala ada sebuah negri kecil yang terkenal karena kemakmurannya. Kemakmuran negri itu juga di sebabkan karena adanya campur tangan dari raja negri tersebut.

Raja ini terkenal sangat arif bijaksana dan penuh perhatian pada rakyatnya tanpa memandang sebelah mata. Beliau memiliki seorang putri yang bernama Putri. Selain cantik, Putri tidak sombong dan suka menolong siapapu yang butuh pertolongannya. Karena sifatnya itu banyak sekali pangeran yang jatuh hati kepadanya. Namun, tidak seorang pun berhasil menaklukan hati putri. 

Setiap ada pangeran yang mendekati dan meminta Putri untuk menjadi pasangannya, putri menolak dan hanya menganggap pangeran pangeran tersebut sebagai kakaknya saja. Ternyata tidak semua pangeran bisa menerima penolakan yang di sampaikan secara halus oleh putri.

Di antaranya ada seorang pangeran yang tersinggung dan bermaksud membalas sakit hatinya kepada putri karena telah menolaknya. Kepada pengawalnya pangeran itu meminta untuk dicarikan orang yang dapat mencelakakan Putri. Setelah mendapatkan orang yang di cari, sang pangeran berangkat ke istana putri.

Untuk melancarkan maksud jahatnya, pangeran berpura pura setuju atas keputusan putri yang memintanya sebagai kakaknya saja. Putri sangat senang setelah mendengar hal itu. Dia sama sekali tidak mengetahui maksud jahat yang di tujukan kepadanya di balik kata kata manis sang pangeran.

Kepada kedua orang tua putri, pangeran jahat itu mengatakan bahwa dia akan melindungi putri dan negrinya dari segala maksud jahat. Karena telah diketahui bahwa putri telah menolak banyak pangeran. Siapa tahu di antara mereka ada yang sakit hati dan ingin mencelakakan putri. Dengan itu dia membawa seorang ahli tolak bala.

Karena tidak tahu, ayah Putri setuju untuk meminta bantuan ahli tolak bala yang sebenarnya adalah seorang penyihir jahat. Dengan bahasa yang tidak dimengerti, mulailah dia memantra mantrai Putri. Tiba tiba mengepul asap tebal yang menyelubungi siapapun yang ada di situ, kecuali si penyihir, pangeran jahat, dan para pengawalnya.

Setelah menjalankan kejahatannya, pangeran jahat itu bersiap pulang. Akan tetapi, entah bagaimana awalnya, tiba tiba tumbuh ratusan pohon besar di sekita pangeran dan rombongannya. Mereka terkurung dan tidak bisa keluar dari pepohonan itu. Setiap malam tiba, tempat itu mengeluarkan hawa dingin dan tak seorang pun mampu menahan hawa dingin itu.

Tempat meninggalnya Putri dan keluarganya serta pangeran jahat dan rombongannya itu kemudian di sebut Gunung Putri karena letaknya tinggi dan menyerupai gunung. Konon, pada saat tertentu warga desa sekitar Gunung Putri mengadakan upacara pemberian sesaji untuk Putri.

Menurut cerita, Putri pernah muncul pada saat penduduk desa itu di landa kesulitan pangan. Setelah kemunculan itu, pertanian di desa tersebut kembali subur dan makmur. Yang memang di percaya orang orang pada masa itu putri pernah memakmurkan dan menyuburkan tanah di Gunung Putri Bogor. Dan sekarang sudah beralih menjadi perkotaan dan perkampungan yang ada di Gunung Putri Kab. Bogor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun