Mohon tunggu...
Zulfikar Chu
Zulfikar Chu Mohon Tunggu... -

suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak Soli dan Mas Onal

24 Januari 2010   09:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:17 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Pak Soli”, hanyalah sosok Orang Indonesia asal Timika, seorang tukang batu yang kebetulan mendapat order dari kawannya untuk membuat WC dirumah kami. BeliPakau baru saja meginjakkan kaki di Sulawesi Tengah.Yang istimewa dari Pak Soli adalah penguasaannya terhadap berbagai bahasa daerah seperti Makassar, Bugis, Jawa, Kaili dan bahkan bahasa tertentu di pantai Timur, disamping tentunya bahasa Timika sebagai bahasa Ibunya dan juga bahasa indonesia sebagai bahasa nasional. Padahal,beliau tidakmengecap pendidikan yang memadai.

Dikali lain, saya bertemu hampir secara rutin di setiap pagi dengan katakanlah “Mas Onal”,si Penjaga Kantin Kantorku.Panggilan mas berindikasi asal Jawa, tapi masyang satu ini berasal dari Sumatra. Beliau bisa berbahasa Bugis, Makassar dan juga bahasa Kaili dan tentunya Bahasa Ibunya.Ternyata, kita memiliki orang-orang yang menurut ukuran intelektual mungkin tidak diperhitungkan, namun bisa menjadi contoh yang mengagumkan.

Qoe menjadi sangat “iri” melihat “Pak Soli dan Mas Onal” yang begitu supel dalam bergaul dan bertutur dengan bahasa sesuai asal daerah dari lawan bicara.Sementara, pada waktu bersamaan, di sinyalir banyak generasi baru menjadi asing dengan bahasa daerahnya.Boleh jadi ini adalah titik awalkrisis identitas yangberimplikasi buruk bagi punahnya bahasa daerah sebagai khazanah kebudayaan nasional.

Kata Agust Counte “Bahasa dapat Mereduksi Pemahaman” mungkin pendapat agust tersebut benar adanya dan bagaimana seaindainya Qoe berada diposisi orang batak yang tidak paham dan mengerti dengan bahasa Indonesia. Bisa jadi dikatakan ke kiri Qoe ke Kanan hehehhehe…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun