Mohon tunggu...
Intania Pharamita
Intania Pharamita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Time traveler

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hari Rabu Itu…

22 Desember 2014   18:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Horor banget!

Asli ini horor banget. Pengalaman gue yang paling horor dari yang terhoror.

Gue bukan lagi syuting film horor atau lagi ngaca. Tapi ini beneran gue harus cerita. Jadi begini ceritanya, langsung aja ya, Pada suatu hari yaitu hari rabu dan tepat pada hari dimana gue menulis ini di note di hape gue. Pra malem jumat, gue mengalami kejadian yang sangaaaaaaat aneh. Dan menurut gue patut untuk gue tuangkan kesini.

Singkat cerita, gue yang biasanya minggat dari kantor jam 3an hari ini diberi amanat oleh my boss untuk membeli sesuatu keperluan kantor bersama dengan kedua rekan kerja gue yang paling “kece”. Kita capcus dong bertiga dari kantor jam 3 langsung ke ambassador. Setelah itu kami bertiga muter-muter ambass buat nyari semua yang ada di list yang udah dibuat kak P dan sebenernya bukan ini inti ceritanya, dan ga penting juga gue ceritain ini dengan detil dan panjang lebar.

Ceritanya kita udah selesai dari acara beli-beli itu. Dan gue bersama kak P #secretly sepakat untuk ketemuan di tempat nogkrong paling kece se-Condet yaitu. . .

Kios pinggir jalan di kebon kosong yang jual kerang rebus dan aneka seafood yang mungkin asalnya dari kali ciliwung (sumpah ga mau tau itu seafood dari mana dapetinnya) tapi rasanya gak kalah sama seafood di restaurant kaki lima. Dan ini juga bukan inti ceritanya, ini bukan cerita tentang seafood horor melainkan awal dari semua keanehan yang terjadi pada gue sehabis menyantap sepiring kerang hijau rebus, tiga udang tanpa nama dan satu setengah cakwe. Setelah puas menyantap makanan tidak sehat itu, gue pun segera capcus untuk pulang. Karena hari sudah malam dan ikan mau bobo.

Btw, gue mau cerita dikit nih tentang gue dan kak P. Kita tuh kayak punya radar gitu entah mengapa setiap kita janjian selalu aja ketemu dan pas. Misalnya tadi, gue sama kak P terpisah jalan, ruang dan waktu. Gue kira kita batal untuk makan kerang, karena kebetulan hujan juga dan ribet eeeeh gataunya gue kan baru aja mau wasap doi karena mau tilpun gak ada pulsa #plak.

Eh baru mau buka wasap si kak P udah nelpon aja dan alhasil kita jadi deh makan. Dan ada sedikit firasat emang dihati gue dia pasti telepon gue. Daebak! Ini bukan cuma sekali, tapi berkali-kali. Udah sih gitu aja. Hahaha

Oh iya tadi ceritanya gue udah beranjak ya dari tempat kerang, iya, gue dan kak P setelah mabok kerang karena doi mesen 2 piring akhirnya mengakhiri silaturahmi kita itu dan mengambil jalan masing-masing untuk kembali kepada rumah masing-masing.

Karena perjalanan gue masih rada jauh yaitu condet ke depok, gue terbiasa melaluinya dengan sumpelan headset di kuping dan bernyanyilah gue sepanjang jalan kenangan ditengah rintik hujan dan macetnya jalan raya Bogor. Sesampainya di jalan deket rumah gue, disinilah awal terjadinya sesuatu. Sesuatu yang mengubah persepsi gue tentang hari. Gak selamanya peristiwa horor itu terjadi di malem jumat. Karena jelas-jelas gue mengalami ini di hari rabu, malam kamis, pra-malam-jumat. Ini bener-bener gak biasa dan mudah-mudahan gak akan terjadi lagi dalam hidup gue yang fiksi ini. Astagfirullah.

Jadi gue seperti biasa lewat jalan yang biasa gue lewatin. Jalan yang lumayan besar tapi bukan jalan raya, jalan menuju perumahan pondok cibubur. Jalannya sumpah bitchy abis, udah banyak lubang berserakan. Genangan air dll. Gue melihat dipertigaan di depan gue ada sebuah bis yang entah mengapa disaat dan waktu yang tidak tepat sedang berusaha untuk belok ditikungan yang tidak seharusnya dia berada disana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun