Makanan apa yang paling familiar di telinga kalian saat menjelang Ramadan? Kolak? Tapi jangan salah, kolak bukan satu-satunya makanan populer di bulan puasa.
Bulan Ramadan memang selalu identik dengan keberagaman kuliner khas yang hanya muncul pada momen spesial ini. Jika kolak menjadi hidangan yang paling disegani dan dinantikan saat berbuka puasa, ada satu lagi makanan tradisional yang tak kalah istimewa, yaitu kicak.
Saat bulan Ramadan, kolak menjadi hidangan yang paling banyak dicari dan dihidangkan. Rasanya yang manis dan segar, serta bahan-bahannya yang sederhana seperti pisang, ubi, atau kolang-kaling, membuat kolak menjadi favorit banyak orang. Namun, kicak juga memiliki keistimewaan tersendiri yang patut diperhitungkan.
Makanan ini memiliki cita rasa unik dan tekstur yang menggugah selera. Kicak menjadi salah satu hidangan yang jarang muncul di meja makan saat bulan puasa. Mungkin kalian akan mencari minuman es, kolak, dan gorengan daripada kicak untuk camilan berbuka. Nah, maka dari itu, kalian harus tahu dan mencoba makanan daerah ini agar menu takjil kalian tidak itu-itu saja.
Kicak merupakan makanan tradisional yang berasal dari Yogyakarta. Nama "kicak" sendiri diambil dari bahasa Jawa yang merujuk pada cara pembuatannya, yaitu dengan mencampur dan mengaduk bahan-bahan utama hingga merata. Makanan ini sebenarnya telah ada sejak lama dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat Yogyakarta, terutama saat bulan Ramadan.
Kicak sering dihidangkan sebagai takjil atau hidangan pembuka saat berbuka puasa. Meskipun tidak sepopuler kolak, kicak memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Yogyakarta. Keberadaannya sebagai makanan khas Ramadan juga menunjukkan betapa kayanya Indonesia dalam hal kuliner berbasis tradisi dan budaya.
Dilansir dari Kompas.com, kicak merupakanan makanan favorit saat bulan puasa yang terbuat dari ketan yang ditumbuk halus dan biasa ditemui di Yogyakarta, tepatnya di Kauman. Jadi, kalian bisa kunjungi kampung Kauman di dekat alun-alun utara Yogyakarta jika ingin menikmati makanan khas yang hanya muncul di bulan Ramadan ini.
Kalian juga bisa membuatnya sendiri karena bahan-bahan untuk membuat kicak mudah ditemukan dan cukup sederhana, namun proses pembuatannya membutuhkan ketelatenan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kicak yaitu nasi ketan, kelapa parut, gula merah, daun pisang, garam, dan santan. Nah, berikut cara pembuatannya;
- Pertama, nasi ketan dimasak hingga setengah matang, kemudian dicampur dengan santan, gula merah, dan sedikit garam
- Campuran tersebut lalu diaduk rata (dikicak) hingga merata dan mengental.
- Setelah itu, adonan dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.
- Kicak siap disajikan dalam keadaan hangat atau dingin, sesuai selera.
Perbedaan utama antara kicak dan kolak terletak pada bahan dasar dan teksturnya. Jika kolak berbahan dasar buah atau umbi-umbian yang direbus dalam kuah santan manis, kicak justru menggunakan nasi ketan sebagai bahan utamanya. Tekstur kicak yang kenyal dan lembut dipadukan dengan rasa manis gula merah dan gurihnya kelapa parut.
Meskipun kolak lebih familiar di kalangan masyarakat, kicak memiliki nilai tradisi yang kuat, terutama di Yogyakarta. Keberadaannya sebagai makanan khas Ramadan juga menunjukkan betapa beragamnya kuliner Indonesia, yang tidak hanya terbatas pada hidangan-hidangan yang sudah populer.