Sumurboto, Kota Semarang (17/1/2021) ̶ Siapa sangka apabila limbah minyak jelantah atau yang merupakan minyak buangan bekas menggoreng ini bisa menjadi sebuah sabun cuci piring, ya inilah yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim I Undip 2021.
Pada KKN kali ini, sama seperti periode sebelumnya, yaitu dilaksanakan di masing-masing daerah tempat tinggal Mahasiswa, salah satunya yang dilaksanakan di RT 03 RW 04 Kelurahan Sumurboto, Kota Semarang, mahasiswa KKN Tim I Undip 2021 mengadakan sosialisasi mengenai bahaya limbah minyak jelantah apabila dibuang sembarangan dengan tetap memperhatikan protocol Kesehatan selama kegiatan berlangsung, Rabu, 17/01.
Masalah lingkungan saat ini sering menjadi konsen utama dari pemerintah, pembuangan limbah yang tidak dikelola dengan baik pun dapat mencemari lingkungan sekitar, termasuk dengan adanya limbah rumah tangga yang berasal dari minyak jelantah atau mintyak yang telah digunakan untuk menggoreng beberapakali yang penampakannya tampak lebih hitam dari minyak goreng pada umumnya.
Pada kesempatan KKN Tim I kali ini, mahasiswa KKN melakukan penyuluhan dan demo pembuatan sabun cuci piring yang ternyata bisa diproduksi dari limbah minyak jelantah.
Himabauan untuk melaksanakan social distancing mengakibatkan penyulukan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tim I ini dilakukan terbatas pada ibu ibu warga RT 03 RW 04 Kelurahan Sumurboto. Sebelum dilakukan demo pembuatan sabun cuci piring, terlebih dahulu menyebarkan brosur mengenai tatacara pelaksanaan, hal ini dilakukan agar saat pelaksaan demo penyulukan pembuatan sabun cuci piring menggunakan limbah minyak jelahtah seluruh barang telah disiapkan.
Bahan yang harus disiapkan untuk pembuatan berupa, minyak jelantah itu sendiri sebagai bahan utama, lalu larutan KOH 1,5 gr, aquadest, pewangi dan pewarna secukupnya.
Program pelatihan pembuatan sabun cuci tangan dari limbah minyak jelantah ini disambut baik oleh Ibu Etik, selaku warga Ibu RT 03 RW 04 Kelurahan Sumurboto. Hal itu diungkapkan oleh Ibu Etik, “Pelatihan pembuatan sabun cuci piring ini bermanfaat, saya dapat mengaplikasikannya sendiri dirumah sehingga mengurangi pencemaran limbah minyak jelantah”, ujar Ibu Etik.
Kegiatan sosialisasi ini berupa pelatihan yang dilakukan di Kediaman Ibu Etik selaku ibu ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Sumurboto, dan dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK RT 03 RW 04 Kelurahan Sumurboto. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi bahaya dari limbah minyak jelantah apabila dibuang secara sembarangan, lalu dilanjutkan dengan penjelasan fungsi dari bahan-bahan yang akan digunakan, lalu proses pembuatan sabun cuci piring. Selama kegiatan berlangsung tentunya dengan tetap menaati protokol kesehatan.
Dengan adanya kegiatan ini warga di harapkan akan lebih peduli terhadap isu kesehatan lingkungan, dengan mengetahui bahayanya, dan mengurangi pencemaran melalui limbah minyak jelantah,jika bukan dari diri sendiri yang memulai siapa lagi?