Mohon tunggu...
viorensa amalia
viorensa amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

rajin dan bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Karl Mark

16 Desember 2023   05:35 Diperbarui: 16 Desember 2023   05:38 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Karl Marx adalah seorang ahli filsafat, sosiolog, ekonom, wartawan, dan sejarawan kelahiran jerman. Karl Marx adalah pelopor utama gagasan "sosialisme ilmiah" dilahirkan tahun 1818 di kota Trier, Jerman, Ayahnya ahli hukum dan di umur tujuh belas tahun Karl masuk Universitas Bonn,juga belajar hukum. Belakangan dia pindah ke Universitas Berlin dan kemudian dapat gelar Doktor dalam ilmu filsafat dari Universitas Jena.

Entah karena lebih tertarik, Marx menceburkan diri ke dunia jurnalistik dan sebentar menjadi redaktur Rheinische Zeitung di Cologne. Tapi, pandangan politiknya yang radikal menyeretnya ke dalam rupa-rupa kesulitan dan memaksanya pindah ke Paris. Di situlah dia mula pertama bertemu dengan Friederich Engels. Tali persahabatan dan persamaan pandangan politik mengikat kedua orang ini selaku dwi tunggal hingga akhir hayatnya. 

Pada saat kini, sekitar seabad sesudah kematian Marx, jumlah manusia yang sedikitnya terpengaruh oleh Marxisme sudah mendekati angka 1,3 milyar banyaknya. Jumlah penganut ini lebih besar dari jumlah penganut ideologi mana pun sepanjang sejarah manusia. Bukan sekedar jumlahnya yang mutlak, melainkan juga sebagai kelompok dari keseluruhan penduduk dunia. Ini mengakibatkan kaum Komunis, dan juga sebagian yang bukan Komunis, percaya bahwa di masa depan tidak bisa tidak Marxisme akan merebut kemenangan di seluruh dunia. Namun, adalah sukar untuk memantapkan kebenarannya dengan keyakinan yang tak bergoyah. Telah banyak contoh-contoh ideologi yang tampaknya sangat punya pengaruh penting pada jamannya tapi pada akhirnya melayu dan sirna. (Agama yang didirikan oleh Mani bisa dijadikan misal yang menarik). Jika kita surut ke tahun 1900, akan tampak jelas bahwa demokrasi konstitusional merupakan arus yang akan jadi anutan masa depan. Berpegang pada harapan, tampaknya memang begitu, tapi sekarang tak ada lagi orang yang yakin segalanya sudah terjadi sebagaimana bayangan semula.

Sekarang menyangkut Komunisme. Taruhlah seseorang percaya sangat dan tahu persis betapa hebatnya pengaruh Komunis di dunia saat ini dan di dunia masa depan, orang toh masih mempertanyakan arti penting Karl Marx di dalam gerakan Komunis. Politik pemerintah Uni Soviet sekarang kelihatannya tidak terawasi oleh karya-karya Marx yang menulis dasar-dasar pikiran seperti dialektika gaya Hegel dan tentang teori "nilai lebih." Teori-teori itu kelihatan kecil pengaruhnya dalam praktek perputaran roda politik pemerintah Uni Soviet, baik politik dalam maupun luar negerinya.

Komunisme masa kini menitikberatkan empat ide:

  1. Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang papa sengsara.
  2. Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem di mana alat produksi dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta.
  3. Pada umumnya, satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan.
  4. Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.

Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx. Sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx mengenai "diktatur proletariat." Sementara itu, lamanya masa berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari langkah-langkah Lenin dan Stalin daripada gagasan tulisan Marx. Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam Komunisme lebih kecil dari kenyataan yang sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan sifat "keilmiahan" daripada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima. 

Pemikiran Karl Marx
Dalam filsafatnya, Karl Marx mengajarkan teori perubahan yang disebut dialektik historis materialisme. Dalam hal ini Marx mengembil dari teori Hegel. Teori dialektik historis materialism menjelaskan bahwa filsafat, sejarah, dan masyarakat itu mempunyai hubungan. Marx memandang dunia ini sebagai dunia yang masih dalam proses dan belum jadi. Dunia ini selalu dalam proses maju tetapi selalu ada pengulangan-pengulangan, serta melalui tahap-tahap yang pernah dilalui. (purnomo,2009: 28).

Inti dari ajaran Marx adalah "materialism historis". Pemikiran Marx sangat dipengaruhi oleh filsafat "Hegelian sayap kiri" yang menitik beratkan pada materi.

Pemikiran Karl Marx tidak hanya sekedar teori melainkan ideologi Marxisme dan Komunisme. Ideologi dalam sejarah telah menjadi kekuatan sosial dan bahkan kekuatan politik. Dalam sejarah filasafat barat hanya Marx yang mengembangkan sebuah pemikiran yang pada dasar filosofis namun kemudian menjadi perjuanagan gerakan pembebasan. Motor perubahan dan perkembangan antara kelas-kelas sosial bukan oleh individu-individu. Menurutnya sejarah tidak tepat jika di pandang sebagai hasil tindakan orang-orang besar dan raja-raja.

Yang menjadi pokok pikiran dalam matrerialisme historis yaitu: Faktor yang paling penting yang menyebabkan perkembanagan sejarah adalah faktor ekonomis. Dari hal tersebut timbul yang namanya perbuatan rohani seperti, kebudayaan, kesenian, agama dll. Sebagaimana pidatonya di makam Marx, Engels menyatakan bahwa " manusia pertama kali harus makan, minum, mempunyai tempat tinggal dan pakaian, sebelum berpolitik, ilmu pengetahuan, seni, agama, dan sebagainya.

Menurut Marx, perkembangan masyarakat ditentukan oleh bidang ekonomi. Ciri khas bidang ekonomi konflik antara para pemilik alat-alat produksi dan para pekerja. Yang pertama adalah kelas atas karena mereka menguasai bidang produksi dan hidup dari penghisapan kaum buruh. Kaum buruh adalah kelas bawah yang terpaksa menjual tenaga kerja mereka kepada para pemilik. Negara (bangunan atas politik) dikuasai oleh ekonomi dan oleh karena itu melayani kepentingan mereka. Agama, pandangan-pandangan moral, dan nilai-nilai budaya (bangunan atas ideologis) memberikan legitimasi pada struktur kekuasaan kelas tersebut. Konflik antara kelas atas dan kelas bawah selalu memuncak dalam sebuah revolusi yang menjungkirbalikkan seluruh tatanan lama dan meletakkan dasar tatanan baru yang akan berkembang menurut hukum yang sama. Oleh karena itu, manifesto komunis (1848) menyatakan bahwa sejarah semua masyarakat sampai sekarang adalah sejarah perjuangan kelas. (Suseno,1992: 63).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun