Bicara tentang  sekolah, sekolah itu bukan sekedar duduk di bangku dan belajar. Namun sekolah juga menjadi tempat berinteraksi dengan orang lain hingga menjalin pertemanan. Pertemanan di sekolah itu terkadang bukan hanya antara dua orang saja, tapi juga melibatkan banyak orang bahkan sampai terbentuk geng sekolah.
Geng sekolah, kelompok, atau grub sejenisnya sekarang banyak yang menyebutnya dengan kata circle. Circle di sekolah bukanlah hal yang asing lagi dan saya pun juga memiliki circle. Circle yang akan saya ceritakan dalam tulisan ini adalah circle putih abu-abu. Sesuai judul, circle putih abu-abu itu adalah circle saat masih berseragam putih abu-abu.
Sahabat saya dalam satu circle itu ada delapan orang dan delapan orang itu perempuan semuanya. Saya sendiri tidak tau pasti mengapa kami bisa berdelapan. Kami bisa menjadi sebuah circle mungkin karena seiring berjalannya waktu kami merasa cocok atau sefrekuensi saat bersama. Entah bagaimana, apapun alasannya, saya bersyukur bisa bersahabat dengan mereka. Bersama mereka, masa SMA menjadi masa yang saya rindukan sekarang. Banyak momen yang saya rindukan ketika bersama mereka. Momen sederhana tapi ingin sekali saya ulang untuk tertawa lagi bersama mereka.
Seolah-olah resmi, dalam circle kami juga memiliki leader yang sering kami panggil dengan "ma'e". "Ma'e" itu adalah panggilan untuk ibu, dan sahabat kami itu seolah-olah menjadi ibu bagi kami karena polah tingkahnya sangat menjiwai karakter emak-emak. Adanya ma'e dan atas celetukan salah satu sahabat kami, circle kami dinamai " The Big Family Of Ma'e". Kurang lebih begitulah penamaan circle kami secara singkat.
Banyak hal yang sering kami lakukan bersama seperti saat istirahat kami sering berkumpul untuk makan bekal bersama dan bisanya kami saling bertukar makanan. Ketika pulang lebih awal terkadang kami masih berkumpul meskipun hanya ngobrol dan bercanda. Ada saja hal yang menjadi bahan bercandaan diantara kami. Hal lainnya, saat ulang tahun biasanya kami mengadakan perayaan sederhana dengan kue dan lilin dan terkadang ada tambahan kejutan seperti prank yang menambah keseruan. Sederhana memang kegiatan kami, tapi itu menjadi kisah seru dan ingin saya ulang kembali.
Kami berkumpul bukan hanya saat di sekolah, terkadang kami berkumpul juga di basecamp. Basecamp kami ini adalah rumah ma'e. Rumah ma'e menjadi tempat favorit kami untuk berkumpul. Basecamp ini lebih tepatnya berada di halaman rumah ma'e dan dibawah pohon kersen. Di bawah pohon kersen itu ada bangku tapi lebih mirip panggung dan terbuat dari bambu dan kayu. Biasanya kami duduk-duduk disana sambil memandang hamparan sawah dan gunung lawu. Dibawah pohon yang cukup rindang dan diterpa angin sepoi-sepoi karena depan rumah ma'e itu persawahan, basecamp kami terasa sangat nyaman. Biasanya disana kami makan siang bersama, merayakan ulang tahun juga terkadang disana, atau hanya sekedar ngobrol dan bersantai.
Kisah itu semua telah berlalu menjadi kenangan manis circle putih abu-abu. Sedih sekali, karena saya angkatan 2020 atau angkatan corona, kami berpisah tanpa kenangan wisuda. Kami berpisah saat tadinya lockdown katanya 2 minggu sebelum UN sampai sekarang. Tidak ada lagi kisah berseragam yang terulang. Memang beberapa kali kami bertemu kembali, tapi kami sudah tidak berseragam dan tidak ada aktivitas dikelas lagi.
Bertemu akan berpisah dan sekarang waktu kami untuk berpisah dan menjalani kehidupan kami masing masing. Doa dan harapan semoga diijabahi, rindu segera terobati, dan waktu segera mempertemukan kami kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H