Sekolah Islam Yang Efektif dan Bermutu Gagasan dan Implementasi
Oleh: Vionita Tri Nuraeni
Mahasiswa Semester 5 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Kelas MPI E, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Noeng Muhadjir mengemukakan gagasan tentang sekolah Islam yang efektif dan bermutu, menekankan integrasi antara pendidikan umum dan agama. Ia berargumen bahwa kurikulum harus seimbang, mengedepankan nilai-nilai Islam dalam setiap mata pelajaran. Sekolah juga perlu menciptakan suasana islami melalui kegiatan keagamaan rutin dan pembiasaan akhlak. Selain itu, peran guru yang berkualitas sangat penting dalam membimbing siswa untuk memahami dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Teori ini juga mengaitkan dengan kondisi pendidikan yang ada di Indonesia saat ini, diantaranya:
Pertama, Kompetensi dan kelayakan guru di semua jenjang, jenis, dan satuan pendidikan masih relatif rendah. Prestasi belajar siswa masih rendah.. Menurut hasil studi The Third International Mathematics and Science Study (IEA, 1999) menunjukkan bahwa di antara 38 negara peserta, prestasi siswa SLTP kelas 2. Prestasi siswa Indonesia berada pada urutan ke 33 negara untuk mata pelajaran IPA dan urutan ke 34 untuk mata pelajaran matematika.
Kedua, Kemudian menurut hasil studi IEA (International Association For Evaluation of Education Achievement) menunjukkan bahwa keterampilan membaca kelas IV SD siswa Indonesia berada pada tingkat terendah. Sebagai gambaran perbandingan skor rata-rata untuk membaca siswa SD adalah 75,5 (Hongkong), 74.0 (Singapura), 65.1 (Thailand), 52.6 (Filipina), dan 51.7 (Indonesia). Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan. Anak-anak Indonesia sukar sekali menjawab soal-soal bacaan yang memerlukan pemahaman/penalaran.."
Ketiga, Berdasarkan hasil survey Bank Dunia (1998) melaporkan adanya sembilan faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, yaitu: (1) struktur intensif guru yang tidak mendukung bagi penyelenggaraan pengajaran yang efektif, (2) sedikitnya waktu untuk belajar siswa khususnya tingkat Sekolah Dasar kelas 1 dan 2; (3) tidak tersedianya sumber belajar pada sekolah yang memadai, (4) sebahagian. besar guru tidak memenuhi syarat untuk mengajar bidang studi dan kurang memahami metode pengajaran yang baik. (5) rendahnya mutu buku pelajaran, (6) kurikulum yang sarat dan tidak terpadu, (7) system penilaian yang tidak efesien, (8) system manajemen kelembagan pendidikan yang tidak efektif, dan (9) manajemen sekolah yang tidak efesien, terutama tugas dan fungsi kepala sekolah....".
Kesimpulannya, dalam Implementasi gagasan ini bertujuan untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berakhlak mulia. Walaupun kondisi pendidikan di Indonesia saat ini dibilang rendah namun kehadiran sekolah Islam yang efektif dan bermutu, menekankan integrasi antara pendidikan umum dan agama. Akan secara perlahan membuat pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang.Â
*Tulisan ini disajikan dari Materi mata Kuliah Sekolah islam Terpadu (SIT) Part 1: Paradigma Baru Sekolah Islam Terpadu (SIT) dalam Pengembangan Manajemen Pendidikan Abad 21 (Tugas, 15 November 2024), Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. A. Rusdiana., M.M.