Mohon tunggu...
Vionita Tri Nuraeni
Vionita Tri Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Saya seorang mahasiswa universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang aktif, kompetitif, dalam organisasi maupun akademik. Memiliki kemampuan public speaking, tanggung jawab, disipilin, dan karismatik. Hello semuanya!!! Salam kenal ini Vionita!!! Selamat berproses semuanya, semangat!!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Prinsip Pengembangan Kurikulum Kholistik Terintegratif

2 November 2024   20:50 Diperbarui: 8 November 2024   21:01 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompasiana https://images.app.goo.gl/fSn5DmybJNgXp5iv5

Prinsip Pengembangan Kurikulum Kholistik Terintegratif

Oleh: Vionita Tri Nuraeni  

Mahasiswa Semester 5 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Kelas MPI E

Pengembangan kurikulum di sekolah Islam sangat penting diberlakukan. Adanya kurikulum digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran di sekolah Islam, bertujuan sebagai bekal dalam pendidikan holistik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Tetapi pada kenyataannya, penerapan pendidikan kurikulum yang terjadi di Indonesia sangatlah lama untuk dicapai. Sedangkan, bila mengacu pada kurikulum holistik dan integratif, pelaksanaannya untuk membentuk siswa cepat berkembang. Menjadikan hal ini sebagai kesenjangan yang berkelanjutan, dan dapat berdampak pada tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Hal ini harus diatasi dengan menghadirkan Pendidikan Islam Terpadu, sebuah prinsip yang relevan jika diterapkan di sekolah Islam. Tujuan penulisan ini agar pembaca lebih mendalami dan mengkaji tentang pengembangan kurikulum sekolah Islam terpadu: Kholistik terintegratif yang sangat penting di terapkan di sekolah Islam. Berikut tiga konten mengenai pengembangan kurikulum kholistik terintegratif: 

Pertama: Makna Pengembangan Kurikulum Kholistik Terintegratif. Pendidikan dibangun agar peserta didik dapat menghadapi masalah yang akan dihadapinya di masa depan. Diperlukan alat yang mampu memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki, seperti termuat dalam pendidikan holistik (perpaduan mata pelajaran dalam satu pembahasan) dan berhubungan dengan integratif. Sebelumnya itu, menurut S. Nasution diharapkan untuk membuat perencanaan, capaian, tujuan, dan pedoman pembelajaran yang harus selalu dikembangkan dalam kurikulum. Maka dari itu, kurikulum holistik integratif sangat perlu di terapkan dan dikembangkan oleh lembaga pendidikan Islam, karena mencakup aspek fisik, spiritual, intelektual, sosio-emosional. Dan memiliki tujuan bagi peserta didik sebagai perubahan atas pengetahuan, tingkah laku, karakter, kebiasaan dan sebagainya. Dan dalam pelaksanaannya, pembelajaran akan terjalin lebih komprehensif adanya pemaparan materi, dipadukan dengan bermain, bersenang-senang, demokratis, dan diharapkan dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar. 

Kedua: Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Kholistik Terintegratif. Dalam proses pelaksanaannya, mengharuskan pendidik menekankan pada seluruh aspek perkembangan anak. Dan dengan adanya integratif, dapat memadukan berbagai disiplin ilmu yang relevan untuk diterapkan. Adapun prinsip-prinsip umum yang relevan diterapkan adalah pertama, Prinsip Relevansi berarti sesuai, dalam pengembangan kurikulum di suatu lembaga pendidikan Islam mengharuskan melihat kondisi lingkungan dari dalam maupun dari luar terlebih dahulu. Sehingga ketika menemukan kesesuaian, peserta didik akan berhasil dan dapat berkompetisi di dunia kerja. Kedua, Prinsip Fleksibel bahwasannya, kurikulum yang baik adalah kurikulum yang memperhatikan tujuan jangka panjang bagi peserta didiknya. Dan itu harus dijalankan secara fleksibel artinya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi nyata di lapangan, adanya kebebasan. Kurikulum yang menjadi minimal harus di selesaikan namun terbuka bisa ada inovasi baru yang akan dikembangkan. Ketiga, Prinsip Kontinuitas artinya prinsip yang digunakan harus berkesinambungan dan berhubungan. Prinsip ini digunakan sebagai acuan bahwa adanya nilai keterkaitan antara kurikulum dari berbagai tingkat pendidikan. Sehingga proses pembelajaran tidak akan membosankan dan tidak ada yang mengulang. Keempat, Prinsip Efisiensi adalah proses perencanaan optimal yang dilakukan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efisien dalam pengembangan kurikulum digunakan agar sumber daya yang dimiliki dapat berperan sesuai fungsinya dan menghasilkan output yang optimal, cermat, dan dapat dipertanggung jawabkan. Kelima, Prinsip Efektivitas adalah prinsip mengukur sejauh mana rencana program pembelajaran dicapai dengan optimal. Dan alat ukurnya ada pada efektivitas mengajar guru dan efektifitas belajar siswa. Jika dalam pelaksanaannya terdapat kekurangan maka perlu ditanamkan berbagai metode baru yang relevan untuk digunakan.

Ketiga: Prinsip Pembelajaran Holistik Integral, menurut Trianto, Jejen Musfah (2020) mengemukakan empat kategori. Pertama, Prinsip Penggalian Tema, artinya berbagai tema-tema dikorelasikan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Kedua, Prinsip Pengelolaan Pembelajaran artinya pendidik dapat menempatkan dirinya dalam proses pengelolaan pembelajaran, baik sebagai fasilitator maupun mediator. Ketiga, Prinsip Evaluasi artinya harus ada penilaian ketika proses belajar sudah dilaksanakan. Keempat, Prinsip Reaksi dalam prinsip ini pendidik harus memiliki reaksi yang spontan atas peserta didiknya. Baik itu dari pemikiran maupun perbuatan siswa. Dan pendidik harus memiliki cara atau solusi dalam menangani hal tersebut. 

Prinsip pengembangan kurikulum kholistik terintegratif adalah kunci bagi lembaga pendidikan Islam agar menerapkan kaidah-kaidah yang berlaku didalamnya. Termuat dalam keterpaduan atau gabungan beberapa pelajaran yang digabungkan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan cara, memberikan proses pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, baik itu mental, fisik, sikap, pikiran, dan lain sebagainya. Kurikulum Kholistik Terintegratif bersifat fleksibel dalam proses pelaksanaannya. 

*Tulisan ini disajikan dari Materi mata Kuliah Sekolah islam Terpadu (SIT) Part 5: Pengembangan Kurikulum Sekolah Islam Terpadu: Kholistik Terintegratif (Tugas 25 September 2024), Dosen Pengampu: Prof. Dr.H.A.Rusdiana, M.M

Vionita Tri Nuraeni. Lahir di Ciamis, tanggal 22 Agustus 2003. Merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Maman Kadiman dengan Ibu Ilah Jamilah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun