Serial “Gadis Kretek” yang tayang perdana pada Kamis, 2 November 2023 lalu di streaming platform Netflix sedang menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan pecinta film. Serial ini dikemas dalam 5 episode dengan durasi 1 jam setiap episodenya. Serial Gadis Kretek merupakan serial yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala. Cerita ini mengambil latar tahun 1960-an saat industri kretek sedang berkembang di Pulau Jawa.
Dalam serial ini, terdapat satu latar tempat yang menjadi perhatian penonton, yaitu Kota M. Hal tersebut disebabkan karena beberapa adegan krusial diceritakan berlatarkan di Kota M. Para penonton menduga-duga di mana sebenarnya Kota M tersebut. Namun, di dalam serial, tidak ada petunjuk yang bisa digunakan untuk mengetahui di mana Kota M. Meskipun begitu, di dalam novelnya penulis menyebutkan ‘Toko Ny. Pang’, sehingga penikmat cerita tersebut menyimpulkan bahwa Kota M yang dimaksud adalah Muntilan. Toko Ny. Pang adalah sebuah toko oleh-oleh yang berada Muntilan, Kabupaten Magelang yang berdiri sejak tahun 1912.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Sang Penulis, Ratih Kumala. Dilansir dari Suaramerdeka.com, Minggu, 19 November 2023, Ratih menyebutkan bahwa Kota M tersebut memang benar Muntilan.
Muntilan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pada tahun 1960-an, industri kretek memang berkembang cukup pesat di Muntilan dan berbagai wilayan lain di Magelang. Dilansir dari Inibaru.com (19/11/23), salah satu pabrik rokok yang terkenal pada masa itu adalah Rokok Ondo Mas yang bertempat di Jalan Tambakan 32. Namun, saat ini pabrik rokok tersebut sudah tidak beroperasi. Salah satu pabrik rokok di Magelang yang masih berdiri hingga kini adalah Rokok Djeruk.
Kecamatan Muntilan terletak di antara Magelang dan Yogyakarta. Dalam Serial Gadis Kretek, ditunjukkan bahwa Kota M memiliki stasiun kereta api. Muntilan memang berada di jalur kereta api tua yang menghubungkan Stasiun Tugu Kota Yogyakarta, Stasiun Blabak Mungkid, Stasiun Kebonpolo Kota Magelang, Stasiun Ambarawa, dan Stasiun Tambaksari Kota Semarang. Sayangnya, stasiun-stasiun tersebut kini sudah tak berfungsi, termasuk jalur rel yang ada di Muntilan.
Pada sekitar akhir tahun 1895, kecataman ini dijadikan sebagai jalur kereta api oleh perusahaan kereta api Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij yang membuka jaringan kereta api dari Yogyakarta ke Magelang (Besluit van Gouverneur Generaal 14 October 1895 no. 7, ANRI). Pada tahun 1897, di Muntilan dipasang jalur rel, sehingga pada 1898 halte Muntilan mulai digunakan sebagai persinggahan kereta api yang melaju dari Yogyakarta ke Magelang dan sebaliknya. Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi, antara lain sungai Pabelan, Lamat dan Blongkeng juga melewati Kecamatan Muntilan.
Candi Ngawen, merupakan salah satu candi Budha yang berada di Kecamatan Muntilan. Candi ini dibangun pada abad ke 8 oleh dinasti Syailendra yang disebutkan dalam Prasasti Karang Tengah tahun 824 M. Dilansir dari magelangkab.go.id (19/11/23), Candi Ngawen memiliki 5 candi kecil yang setiap sudutnya dihiasi oleh patung singa, Sang Penjaga Candi dan wihara Pangeran Sidharta menunggu nirwana. Pada Candi Ngawen, terukir relief-relief tentang Kinara-Kinari (sang penghibur Dewa di Kahyangan , Kalamakara (Dewa Waktu) dan D hyani Budha Ratnasambhawa dengan sikap tangan Wara Mudra (Budha memberi berkah). Biasanya, candi ini digunakan sebagai salah satu destinasi para wisatawan yang berwisata ke Candi Borobudur.
Selain wisata candi, di Muntilan juga terdapat wisata religi yang setiap harinya dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah. Wisata religi tersebut adalah makam Kyai Raden Santri Gunungpring yang terletak di gugusan bukit Gunungpring di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan. Makam Romo Sandyoyo, juga dikenal dan kerap dikunjungi oleh umat Katholik di Indonesia. Makam religi ini terletak di Kerkop, Kecamatan Muntilan.
Pada bulan suci Ramadan, di Muntilan biasanya banyak disajikan makanan khas daerahnya, yaitu Jemunak. Jemunak dibuat dari bahan utama ketela pohon, ketan, gula jawa, kelapa, dan daun pisang. Tempat awal pembuatan Jemunak ini adalah Dusun Karaharjan, Gunungpring, Muntilan. Makanan ini sekilas mirip dengan Fufu, makanan dari Afrika Barat yang akhir-akhir ini sedang viral di Media Sosial TikTok.
Dengan terkenalnya ‘Kota M’ dalam Serial Gadis Kretek, diharapkan Muntilan dapat lebih banyak dikenal dan dikunjungi para wisatawan dari berbagai daerah. Tak hanya wisatanya saja, tetapi Muntilan juga mempunyai sejarah yang menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H