Teknologi yang semakin canggih menuntut kita untuk lebih memahami perkembangan apa yang terbaru dan apa yang dapat kita lakukan dengan perkembangan tersebut. Salah satunya ialah komunikasi, dengan majunya teknologi komunikasi, masyarakat atau khalayak memiliki kesempatan untuk menyuarakan aspirasinya atau pesannya secara tidak langsung, dengan caranya masing-masing.
Masalahnya adalah bagaimana jika dalam penyampaiannya tersebut, digunakan kata-kata yg seharusnya tidak diucapkan dengan mudah. Apalagi yang mengucapkan kata-kata tersebut ialah public figure atau artis yang kita kenal. Salah satu contohnya dapat kita lihat pada salah satu akun youtube artis, di Indonesia. Dalam video terbarunya, thumbnail atau gambar mini yang diperlihatkan dalam akunnya tertulis :
"Ini orang apa bangsat !?"
Kata-kata bangsat untuk penyuguhan thumbnail atau gambar mini pada akun youtube tersebut seakan akan terlihat biasa, padahal kata tersebut sangat tidak baik untuk di ucapkan di tempat umum apalagi pada sebuah ruang media yang di tonton oleh banyak orang dari berbagai usia. Contoh lain juga dapat kita lihat pada thumbnail lain yang tertulis :
"SHITT! Nangis kita, bangsat mereka"
Dengan caption yang tertulis :
"EMANG ANJING KALIAN"
Kata "shit" yang berarti kotoran merupakan salah satu kata kasar dalam bahasa inggris. Kata "SHIT", "Anjing" dan "Bangsat" bukan kata-kata yang dulunya terdengar biasa, tetapi sekarang berbeda.Â
Seringnya kata-kata tersebut dilontarkan oleh artis-artis ternama dalam akun youtubenya seakan menormalisasi pengucapan kata kasar tersebut.
Penggunaan kata kasar dalam penyuguhan sebuah video hanya salah satu dari banyaknya masalah etika komunikasi digital. Masalah lainnya adalah kepentingan youtuber akan subscriber dan like yang lebih diutamakan sehingga kualitas dari isi pesan dan latar belakang narasumber yang di undang oleh pemilik akun youtube diabaikan begitu saja.
Contoh kasusnya :