Mohon tunggu...
Viona Yashinta
Viona Yashinta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Gali Potensi Desa Pringtulis, Kabupaten Jepara

22 Februari 2019   12:22 Diperbarui: 22 Februari 2019   12:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertanya seputar pembibitan buah. Dokpri.

Jepara, Rabu (23/01/2019) - Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Desa Pringtulis, Kec. Nalumsari mengunjungi beberapa UMKM yang ada di Desa Pringtulis.  Telah kita ketahui bahwa Desa Pringtulis memiliki potensi UMKM berupa genting dan tempe. Ternyata selain kerajinan genting dan tempe, terdapat potensi UMKM berupa pembibitan buah dan konveksi.

Bertempat di Dukuh Gajihan, Desa Pringtulis, Farad Yulianto merintis usaha pembibitan buahnya sejak 2009. Berawal dari hobi, Farad Yulianto yang mulai mempelajari pembibitan buah pada tahun 2006 hingga 2007. Bersama teman-teman yang memiliki satu hobi, Farad Yulianto membuka Pupus Mekar.

Tanaman yang dijual di Pupus Mekar sangatlah beragam, mulai dari tanaman buah lokal maupun buah impor. Bibit yang Farad jual diperoleh dari kolektor yang mendatangkan bibit dari luar negeri. Harga yang ditawarkan juga beragam, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Bertanya seputar pembibitan buah. Dokpri.
Bertanya seputar pembibitan buah. Dokpri.
Konveksi juga menjadi potensi UMKM lain di Desa Pringtulis. Kami menemui Ayub, pengusaha konveksi di Dukuh Gajihan. Melalui modal 30 juta Rupiah per minggu (bila ramai) guna memproduksi berbagai pakaian wanita, Ayub dapat meraih keuntungan kotor hingga 100 juta Rupiah perbulan. Ia dibantu oleh 10 orang tenaga kerja.

Usaha yang telah dirintisnya sejak 2003 dan mulai berproduksi pada tahun 2010 ini menekankan proses pemasaran dengan terjun langsung ke pasar. Ia mengakui bahwa mereka pernah mencoba metode pemasaran secara online, namun karena kurang tekun jadi mereka mengalami kesulitan dan memutuskan untuk memasarkan produk secara langsung.

Ayub menjelaskan bahwa bahan baku produksi didapatkan dari berbagai tempat seperti Cirebon dan Kabupaten Jepara itu sendiri tergantung jenis bahan yang dibutuhkan. Selain di Kabupaten Jepara itu sendiri, produk konveksi milik Ayub, 'Yuliana Collection' telah dipasarkan hingga luar kota seperti Solo.

Produk Konveksi Desa Pringtulis. Dokpri.
Produk Konveksi Desa Pringtulis. Dokpri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun