Mohon tunggu...
Viona Stefany
Viona Stefany Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Ilmu Komunikasi 2019 UAD

Mahasiswi Ilmu Komunikasi 2019 UAD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjadi Konten Kreator Fotografi di Instagram

8 Juni 2021   22:40 Diperbarui: 8 Juni 2021   22:53 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak koneksi internet di dunia semakin terjangkau dan cepat, makin banyak orang membagikan karya fotonya di sosial media dari pbase, flickr, fotografer.net, facebook, dan yang saat ini populer yaitu instagram. Dunia maya tidak akan pernah kekurangan foto yang bagus saat ini. Mengapa orang-orang membagikan foto-foto ke media sosial? Banyak alasan pastinya, tapi sebagian besar tentunya ingin mendapatkan apresiasi atas karya fotonya, yang kini bisa diukur dari jumlah like, share, komen positif, dan syukur-syukur jika banyak yang follow atau subscribe. Dan saya adalah salah satu orang yang pernah mendapat pengalaman menjadi Konten Kreator Fotografi di platform Instagram.

Pengalaman tersebut bermula ketika awal masa pandemi covid 19, yaitu pada bulan April tahun lalu. Pada saat itu segala aktivitas baik pendidikan, ekonomi, politik, maupun sosial benar benar mengalami keterbatasan ruang gerak, segala aktivitas dibatasi dan diatur supaya tidak ada kontak fisik antara satu manusia dengan manusia lainya. Dan kampus saya sendiri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pun pada akhirnya juga memberlakukan sistem kuliah secara online melalui video conference.

Dulu, saat pengikut instagram saya  masih sedikit, yang like biasanya keluarga dan saudara, atau teman-teman dekat. Setelah memperluas pergaulan dengan mengikuti komunitas fotografi di twitter dan telegram, lambat laun yang mengikuti semakin banyak. Belakangan ini, jadi semakin banyak yang merasa familiar dan dekat dengan saya. Orang-orang tersebutlah yang biasanya mampir ke instagram saya. Sisanya yang gak kenal dan tidak berkepentingan mungkin akan sekedar lewat saja.

Orang yang dikenal banyak orang lebih mudah mendapatkan like,  maka itu kita harus memperluas pergaulan dan banyak mengenal orang orang yang tertarik dengan dunia fotografi. Lalu bagaimana kita bisa lebih mendapatkan banyak like dan membuat orang makin dekat dengan kita? Ya, caranya adalah menjadi lebih populer, dan itu tidak mudah.  Kalau jadi terkenal mudah, seharusnya setiap orang di instagram punya setidaknya satu juta pengikut dong? Hehe. Memang ada sebagian orang yang terlahir populer, contohnya anak selebriti, anak atlit terkenal, atau anak pejabat tapi kenyataannya, sebagian besar dari kita tidak punya keberuntungan seperti itu.

Di sisi lain, saya rasa tidak perlu meratapi karya foto yang menurut orang orang bagus  dan sulit sekali membuatnya (sudah habisin banyak uang, waktu, tenaga, dll) tapi jumlah like-nya masih memprihatinkan. Bisa jadi bukan karya foto saya yang kurang bagus. Barangkali justru fotonya yang terlalu membutuhkan pemaknaan filosofi yang tinggi , sehingga yang bisa memahami dan mengapresiasi karya foto tersebut hanya fotografer atau pengamat yang punya mata yang awas dan wawasan yang kaya.

Salah satu hal dari tantangan menjadi konten kreator fotografi di Instagram adalah menjadi yang pertama, namun ,kalau saya rasanya sulit menjadi yang pertama, bisa dipikirkan bagaimana cara membuat foto yang berbeda dan sulit ditiru, bisa jadi dengan menemukan teknik foto dan editing yang unik, bisa jadi subjek atau lokasi yang sukar atau tidak bisa diakses oleh orang awam. 

Popularitas memang menyenangkan, tapi kadang juga bisa menjadi bumerang, Saat kita sudah menjadi sangat populer, orang-orang mulai mengharapkan kita memotret jenis fotografi dengan gaya tertentu terus menerus. Contohnya jika ada fotografer yang awalnya terkenal sebagai fotografer pemandangan, tiba-tiba ia berhenti memotret pemandangan, lalu memotret model, bisa jadi pengikutnya akan ramai-ramai unfollow dan akan muncul komen-komen yang gak enak. Demikian juga jika ada fotografer yang tadinya mengunakan kamera merk tertentu, beralih mengunakan kamera merk lainnya.

Bagi saya pribadi, memiliki kebebasan menyalurkan kreativitas dan berkembang sebagai fotografer lebih penting daripada jumlah like dan follower. Jika memang tujuan utama untuk sharing foto adalah untuk mendapatkan uang dari sosial media dan membangun jaringan atau pemasaran, popularitas memang penting, tapi hati-hati, lambat laun fotografi bukan sesuatu proses yang bisa kita nikmati lagi, tapi lebih seperti pekerjaan untuk memuaskan harapan netizzen atau masyarakat yang melihat. 

Dalam proses saya menjadi konten kreator fotografi di instagram, saya banyak mendapatkan pelajaran baik dari teman teman komunitas maupun orang asing yang singgah di instagram saya untuk melihat dan sharing sharing terkait fotografi. Dari semua itu saya rangkum beberapa hal penting yang mungkin bisa teman teman ikuti apabila dirasa dapat menjadi manfaat. Berikut tips yang saya rangkum :

1. Ambil ide apapun mengenai foto yang kamu inginkan
Tidak ada aturan baku mengenai hal ini dan semuanya tergantung pada seberapa liar dan kreatif ide yang kamu miliki. Tentunya, melakukan sedikit riset mengenai tempat yang kamu datangi bisa menjadi awal yang bagus. Setidaknya hal itu bisa memberikan ide yang lebih jelas mengenai apa yang akan diambil dengan kamera kamu.

2. Ingat aturan "Rule of Thirds"
Bagi yang belum tahu, "rule of thirds" atau aturan sepertiga adalah petunjuk bagaimana caranya memosisikan objek di sepertiga bagian dalam foto agar lebih enak dilihat, terutama dalam mengkomposisikan objek ke dalam satu bingkai, dengan posisi yang tepat mengikuti acuan aturan ini. Namun perlu diingat, keindahan dalam fotografi ada pada fleksibilitasnya. Setelah menguasai Rule of Thirds, kamu bisa bebas bermain dengan komposisi, sudut pandang dan banyak cara lain untuk bisa menangkap satu objek tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun