   Masa peralihan sistem hybrid sudah mulai menjadi rencana jarak dekat yang akan segera di eksekusi terutama dalam perguruan tinggi. Di Yogyakarta sendiri, sebagian perguruan tinggi sudah mengeluarkan SK atau surat ketetapan terkait dilaksanakanya sistem perkuliahan metode hybrid pada semester genap depan. Namun kabarnya, sistem pembelajaran atau perkuliahan hybrid ini masih dalam proses pengkajian dan pematangan konsep, dikarenakan memang tidak semua perguruan tinggi siap dan sudah menyediakan alat dan pendukung dari berjalanya sistem hybrid ini. Secara definisi, hybrid sendiri merupakan suatu metode yang menggabungkan dua atau lebih cara yang diaplikasikan secara langsung. Mudahnya sistem perkuliahan Hybrid ini menggabungkan sistem perkuliahan daring dan luring dalam satu waktu yang bersamaan. Dalam praktiknya nanti akan ada pembagian mahasiswa yang melakukan perkuliahan langsung secara tatap muka dikelas dan ada yang melalui platform online meeting.
Tentunya ini akan menjadi tantangan baru juga baik bagi instansi pendidikan, tenaga pendidik, dan begitu juga mahasiswa. Pasalnya pada awal awal terjadinya pandemi, banyak culture shock yang dirasakan baik oleh dosen maupun mahasiswa itu sendiri, penyampaian materi yang membutuhkan praktik langsung, proses pemahaman konsep yang cukup rumit, dan berbagai hal lain yang biasanya dilaksanakan melalui tatap muka namun tiba tiba semua berubah tanpa direncanakan menjadi pembelajaran daring. Kemudian seiring berjalanya waktu sudah mulai terbiasa dan dapat beradaptasu dengan baik dalam proses pembelajaran daring. Kini masa peralihan menuju offline atau luring akan segera dimulai, dan tentunya supaya tidak terjadi timpang, maka sistem hybrid ini menjadi langkah yang tepat supaya mahasiswa dan dosen dapat menyesuaikan kembali secara bertahap sistem pembelajaran yang akan kembali offline. Selain itu langkah pembelajaran hybrid ini juga diambil karena masa transisi pandemi yang belum semua orang vaksin dan menghindari juga terjadinya lonjakan kasus covid 19.
Beberapa hal yang mungkin perlu dipersiapkan baik mahasiswa maupun tenaga pendidik diantaranya:
Menjaga sistem imun tubuh, supaya lebih kebal dan tahan terhadap virus ataupun gangguan kesehatan yang mungkin akan kita temui dimasa peralihan menuju hybrid ini.
Rajin berolahraga dalam rangka mendukung kondisi fisik yang mungkin selama masa pandemi dirumah banyak berbaring dan tidak melakukan aktivitas yang banyak. Sehingga nantinya tubuh kita tidak kaget dan dapat menyesuakan terhadap kesibukan yang membutuhkan banyak mobilisasi dan tenaga.
Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, karena biasanya tubuh akan lebih kuat imun nya apabila kita mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Sebagian teman teman dimasa daring karena tidak bisa keluar rumah banyak yang memesan makan melalui online food dan biasanya yang dipesan adalah fastfood. Tentunya mulai sekarang kita harus mulai merubah pola makan yang lebih sehat.
Tetap menjaga protokol kesehatan mulai dari masker, handsanitizer, menjaga jarak dan sebagainya. Karena dalam masa peralihan ini bukan berartu virus covid 19 telah hilang, sehingga protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan.
Mengulas kembali materi dan pembelajaran dimasa daring supaya tidak tertinggal pemahamanya ketika masa hybrid nanti. Pasti dimasa daring kemarin banyak juga dari teman teman yang belum menguasai materi atau mungkin telah lupa, sehingga penting untuk kita mengulas dan mereview kembali mata kuliah dimasa pandemi kemarin.
Nah itu tadi merupakan sebagian kecil dari banyak hal yang harus kita persiapkan dalam menghadapi masa peralihan pembelajaran menuju masa hybrid kedepan. Jangan lupa juga untuk tetap produktif dan tidak bermalas malasan, karena masa depan akan lebih berat persaingan baik dalam dunia kuliah ataupun dunia kerja.
Â
