Menurut WHO, lansia dikategorikan menjadi 4 tahap yaitu usia pertengahan 45-59 tahun, usia lanjut 60-74 tahun, lanjut usia tua 75-90 tahun, dan usia sangat tua diatas 90 tahun. Pertambahan usia menyebabkan adanya perubahan fisiologis dalam tubuh seperti penebalan dinding arteri akibat adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah mengalami penyempitan dan menjadi kaku dimulai saat usia 45 tahun. Hal ini dapat memicu salah satu penyakit degeneratif yaitu hipertensi.
Menurut Profil Kesehatan Jawa Timur 2021, prevalensi penderita hipertensi di Kabupaten Malang sebesar 22%. Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah abnormal dimana sistolik 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik 90 mmHg. Hipertensi sendiri memiliki faktor-faktor risiko yang tidak dapat diubah maupun yang dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah contohnya seperti usia, jenis kelamin, dan hereditas sedangkan faktor yang dapat diubah seperti pola makan dan aktivitas fisik pada lansia. Saat ini hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang akan menjadi ancaman bagi masyarakat khususnya kepada lansia. Dengan kata lain, lansia merupakan kategori yang rentan terhadap kejadian hipertensi.
Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi pada lansia, maka kami selaku Mahasiswa Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang merancang program yang bernama SELARAS. SELARAS merupakan program Senam Lansia Ceria dan Sehat bersama lansia di Klinik Rawat Inap Elisa yang berada di Sawojajar Kota Malang pada Sabtu, (14/9/2023).
Sebelum kegiatan senam berlangsung, para lansia melakukan pemeriksaan tekanan darah terlebih dahulu melalui tensi yang dibantu oleh perawat di Klinik Rawat Inap Elisa dan panitia. Berdasarkan pemeriksaan hipertensi, beberapa dari lansia mengalami riwayat hipertensi dan sebagian besar lansia lainnya memiliki risiko mengalami hipertensi. Setelah melakukan pemeriksaan tensi, para lansia diarahkan untuk berbaris dan mengatur jarak posisi dikarenakan kegiatan senam lansia akan segera dimulai.Â
Senam ini dihadiri oleh 27 lansia, diantaranya 24 perempuan dan 3 laki-laki dengan rentang usia 60 tahun ke atas, serta 9 orang mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai panitia, dan beberapa perawat dari Klinik Elisa. Lokasi senam dilaksanakan tepat di samping Klinik Rawat Inap Elisa. Rangkaian kegiatan SELARAS meliputi senam pemanasan, senam persendian, senam anti hipertensi, serta senam refleksi. Rangkaian senam ini dimulai pada pukul 06.00 hingga pukul 08.00 WIB.Â
Senam pertama yang dilakukan adalah senam pemanasan. Pemanasan penting dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko cedera saat akan melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Selanjutnya yang kedua yaitu senam persendian yang tentunya bertujuan untuk mencegah terjadinya sendi yang kaku akibat jarang melakukan aktivitas fisik. Kemudian senam yang ketiga yaitu senam anti hipertensi. Senam anti hipertensi dilakukan dengan ceria karena tingginya semangat para lansia dalam mengikuti kegiatan tersebut. Rangkaian yang terakhir adalah senam refleksi atau pendinginan guna meminimalisir kelelahan atau nyeri akibat senam. Pada orang yang jarang beraktivitas fisik atau berolahraga tentunya tubuh mereka akan "kaget" apabila tidak diberi pemanasan dan pendinginan dalam sebuah rangkaian aktivitas mereka. Maka dari itu program SELARAS disusun sedemikian rupa guna untuk menjaga kesehatan dari para lansia.
Rangkaian senam ini dipimpin oleh 1 instruktur senam beserta 2 panitia dari mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat. Harapannya senam ini dapat mencegah peningkatan tekanan darah yang berlebih apabila dilakukan secara rutin.