Mohon tunggu...
Viona Nathania
Viona Nathania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB

I'm a motivated and eager learner with a reliable and collaborative approach to teamwork. My strong interest in business, especially in agriculture, reflects my commitment to sustainable ventures. With a passion for economics, I aim to leverage my potential as a proactive youth, serving as an investment in the future. I'm adaptable, open to challenges, and thrive in environments that encourage continuous growth and innovation.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan Penumpukan Sampah Plastik dengan Lamero: Inovasi Wall Panel Revolusioner Oleh Mahasiswa IPB University

9 Juli 2024   13:00 Diperbarui: 9 Juli 2024   13:31 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tim PKM-K IPB University dengan nama tim Lamero, terdiri dari lima mahasiswa IPB University, yaitu Viona Nathania Christanti Tampubolon (ketua), Muhammad Yazid Ardiansyah Harahap, Aulia Sufi Sihab, Akbar Zidane, dan Gracella, dengan  Herawati, S.E. M.Si sebagai dosen pendamping, telah berhasil menciptakan inovasi luar biasa di bidang furniture dan arsitektur. Mereka memperkenalkan wall panel ramah lingkungan yang terbuat dari sampah plastik, limbah pelepah sawit dan limbah ampas sagu.

Ketua tim, Viona, menjelaskan bahwa tema interior kayu telah lama menjadi favorit karena mampu memberikan tampilan hangat dan modern pada hunian. Namun, di balik keindahan tersebut, ada ancaman serius terhadap kelestarian hutan. Sejak 2018 hingga 2022, Indonesia kehilangan 1,3 juta hektar hutannya. Selain itu, Indonesia menghasilkan 65,2 juta ton sampah setiap tahunnya dengan sistem pengelolaan daur ulang yang masih minim. Sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, Indonesia juga membuang 96 juta ton pelepah sawit setiap tahunnya, sementara pabrik tepung sagu menghasilkan ampas sagu dengan kandungan pati lebih dari 65% yang belum dimanfaatkan.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, Lamero hadir sebagai solusi inovatif dengan memproduksi wood plastic composite ramah lingkungan dari plastik bekas, serbuk pelepah sawit tua, dan perekat ampas sagu. Berbeda dengan produk lain yang hanya menggunakan serbuk kayu dan plastik, Lamero mendukung pencapaian tujuan SDGs nomor 12 tentang konsumsi bertanggung jawab dan nomor 15 tentang kehidupan di darat.

Dukungan utama untuk penciptaan wall panel ini datang dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemdikbudristek) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Program PKM ini telah berjalan sejak Mei 2024 dan produksi massal dimulai pada akhir Juni 2024 di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat ini, produk Lamero sudah dapat dibeli melalui Shopee, WhatsApp, dan Instagram.

Sebagai konsumen yang peduli dengan lingkungan, Anda kini memiliki pilihan untuk mempercantik hunian tanpa merusak alam. Lamero menawarkan wall panel inovatif yang modern dan berkelanjutan, terbuat dari bahan-bahan daur ulang seperti limbah plastik, serbuk pelepah sawit tua, dan ampas sagu. Produk ini dirancang khusus untuk Anda yang ingin memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan estetika interior rumah dengan harga terjangkau.

Dengan memilih Lamero, Anda tidak hanya mendapatkan produk berkualitas tinggi dan estetis, tetapi juga turut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Setiap pembelian Lamero berarti Anda mendukung pengurangan sampah plastik, pemanfaatan limbah pelepah sawit yang melimpah, dan optimalisasi ampas sagu yang sebelumnya terbuang. Mari berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau dengan memilih wall panel Lamero sebagai bagian dari hunian Anda. Ayo beralih ke solusi interior yang modern, ramah lingkungan, dan terjangkau dengan Lamero!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun