Mohon tunggu...
Valencia Viona
Valencia Viona Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

hobi nonton netflix dan suka makan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Vandalisme di Indonesia

10 Februari 2023   06:39 Diperbarui: 10 Februari 2023   06:52 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mungkin banyak dari kita berfikir bahwa vandalisme hanya sebatas coret-coret tembok atau fasilitas umum. Nyatanya, vandalisme lebih dari itu. Vandalisme sendiri merupakan tindakan merusak atau menghancurkan karya seni dan barang berharga lain. contoh lain dari vandalisme antara lain adalah :

1. membakar sampah/ban sembarangan

2. membuang sampah sembarangan

3. menghancurkan fasilitas umum


Hampir setiap hari portal berita online melaporkan kasus vandalisme.


Hal ini terdapat dalam KUHP yang menyatakan bahwa KUHP turut mengatur ancaman terhadap pelaku pengeroyokan dan vandalisme atau perusakan barang di muka umum hingga 5 tahun penjara.

Tentu pasti ada pemicunya. kasus vandalisme yang paling banyak dan sering terjadi adalah kasus mencoret-coret tembok dan fasilitas umum. banyak faktor dibalik terjadinya kasus coret-coret tembok ini. Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan, banyak orang yang merasa keren jika mereka mencoret-coret fasilitas umum. Banyak juga yang melakukan vandalisme dengan kedok seni. Namun, ada juga diantara mereka yang melakukannya karena murni seni, namun mereka melakukan seni ditempat yang kurang tepat.

Sudah banyak sekali berbagai pihak yang speak up mengenai masalah ini. Baik secara langsung, maupun speak up melalui media online seperti Instagram, TikTok dan Twitter. Pemerintah pun turut menyuarakan untuk berhenti melakukan tindakan vandalisme ini dan terus memberikan sanksi kepada pihak yang terbukti melanggar tindakan vandalisme ini.tentunya, efek negatif dari vandalisme ini selain merusak lingkungan, juga mengganggu kenyamanan masyarakat. hal ini memang bisa meningkatkan kreatifitas dan jiwa seni pemuda, namun lebih baik melakukannya di tempat yang tepat. banyak yang mencoret-coret tembok dengan kata kasar ataupun tidak senonoh, yang tentunya tidak nyaman dipandang mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun