Mohon tunggu...
black diary
black diary Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I ..? I am not a woman who used to tell the mother of a problem .. grieved to tell on a friend .. or any difficult things closest to people .. I better keep it all in silence wrapped my smile. although pain is sometimes I can not accommodate .. but I felt "relieved" to express poignant live in a "TEXT IN THE PAPER OFF" ..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasihan Sekali Pak Presiden... "Aku Gak Mau Jadi Dia Ah..."

12 Agustus 2010   22:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:05 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

aku pernah bermimpi jadi orang hebat dinegeri ini.. kuundang kades, camat, lurah, pejabat dan semua menteri kuajarkan mereka cara jitu untuk cepat mati gak harus korup, curang, licik juga munafik akupun ingin trus bermimpi, biar aku lihat mereka mampus disini.. siapkan dirimu sambut hukumanmu gak perlu sungkan gak perlu malu.. tentukan harinya biar rakyat tau kau bukan kabur ke negeri seberang.. *** aku memutar lagu jamrud yang berjudul MIMPI JADI PRESIDEN itu berulang kali. sesekali aku ikut manggut manggut, tertawa dan ujung ujungnya malah merasa bodoh sendiri. terkenang lagi pada masa kecil.. dino : cita cita kamu jadi apa hayo? saya : presiden dino : "nggak boleh.! yang jadi presiden dino aja. dino juga cita citanya jadi presiden tauk..!" saya : "terus kenapa cha nggak boleh?" tanyaku dengan raut wajah polos [aku yakin itu] hhaha dino : "presiden kan cuman satu. nggak boleh dua. pokoknya yang jadi presiden,dino aja. icha nggak boleh ya..!"ketusnya bersikeras *** itu dialog ku dengan teman kecilku. sekitar, hmh..17 tahun lalu lah. ketika aku masih berusia 2 tahun hmh..aku ingin bertemu dino jadinya. ingin memastikan "APA IA MASIH INGIN MENJADI PRESIDEN?!". *** yang otakku bayangkan dulu adalah BAHAGIANYA MENJADI PRESIDEN naik mobil mewah, bolak balik keluar negeri,dihormati, dikawal sepanjang hari,makan mewah, baju mewah dan semuanya yang serba lux. tanpa pernah aku bayangkan jadi presiden itu RUMIT. mana bisa ia seperti pedagang asongan dijalan, yang bisa sesuka hatinya main kartu jika bosan. mana bisa ia duduk tenang sambil minum kopi seperti papa. jika baru sebentar saja ia duduk ponselnya telah berdering atau ajudannya tengah mengetuk pintu dan memberitaukan KONDISI NEGARA YANG PENDUDUKNYA BERJUTA JUTA INI..! presiden ibarat anak sulung bukan? jika terjadi sesuatu pada sibungsu, maka yang disalahkan adalah sisulung. samakah halnya dengan president. jika ada pejabat yang korupsi, ada musibah yang melanda, ada subsidi yang kurang,dan bla bla..yang di kambing hitamkan PRESIDENNYA. huh, aku lihat masyarakat ini taunya hanya protes. nggak pernah ngalamin jadi presiden sih ya. bayangin dunk. ribet tuh. yang dipikirin kan NEGARA. bukan anak kecil yang kalo nangis tinggal dikasih susu dan boneka atau mobil mobilan saja..! aku juga tau apa? aku cuma seorang mahasiswi perguruan tinggi negeri diBandung yang pemikirannya masih sempit. yang cuma tau nonton berita sambil memasang kutek di ke 20 jariku. yang cuma mengerutkan dahi melihat GAYUS,dan KORUPTOR CANGGIH LAINNYA. tapi paling tidak. saya bukan provokator..! yang sibuk cari muka dan jadi penjilat negara. ataupun maling yang teriak maling. *** surat untuk presiden.. HEY PAK PRESIDEN.. apa kabar? sedang apakah saat ini? duduk di sofa mewah sambil minum kopi atau sedang berlibur di amerika? ya..ya.. bersenang senanglah dulu sebelum masa jabatanmu habis.. sebenarnya kasihan sekali kamu.. maafkan rakyat yang menudingmu.. tapi jikalau tudingan itu BENAR.. segeralah bertobat.. untuk saat ini bersabarlah dulu.. saya..hanya bisa bantu dengan doa.. anda bisa mnghadapi dan mengatasi semua masalah dinegara ini... ok? salam hangat dari rakyatmu yang pengertian wahai pak presiden.!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun