Mohon tunggu...
Violita Noor Haliza
Violita Noor Haliza Mohon Tunggu... Lainnya - Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

ini acaranya kapan sbnrnya knp aku harus danusan slamanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelajar dan Efektivitas Pembelajaran Daring

25 April 2021   21:42 Diperbarui: 25 April 2021   21:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah terhitung genap selama satu tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Karena Indonesia melakukan lockdown maka kegiatan yang biasanya dilakukan diluar rumah dialihkan ke WFH (Work From Home). Semua daerah di Indonesia melakukan pembelajaran melalui model jarak jauh atau kelas online. Pemberlakuan kebijakan ini salah satu dari cara pemerintah untuk mencegah laju penyebaran Covid-19. Pemberlakuan kebijakan ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang berisi tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease atau biasa dikenal COVID-19.

Dikarenakan perbedaan system pembelajaran yang biasanya tatap muka menjadi daring, para pelajar harus beradaptasi dengan kebiasaan baru yaitu melakukan semua jenis pembelajaran secara online. Karena pembelajaran daring tersebut, timbulah beberapa efek yang dirasa para pelajar kurang efektif. Seperti tugas yang lebih banyak dibandingkan saat pembelajaran secara tatap muka, tak hanya permasalahan tersebut saja tapi masalah kuota menjadi momok selama pandemi karena menurunnya sektor ekonomi masyarakat tapi disisi lain harus mencukupi kebutuhan sehari-hari yang semakin naik. Contoh yang sering dikeluhkan adalah kebutuhan kuota internet untuk mengakses situs belajar seperti aplikasi zoom, google meet, dan platform belajar lain. Selain kebutuhan kuota internet yang harus terpenuhi sedangkan banyak orangtua dari para pelajar berpenghasilan rendah atau menengah kebawah, ada hal lain yang menjadi permasalahan yaitu koneksi jaringan internet para pelajar yang bertempat tinggal di pelosok yang sulit untuk mengakses jaringan internet dengan baik. Hal ini menjadi permasalah serius para pelajar yang sering kita temui.

Disamping permasalah kuota dan jaringan internet, para pelajar juga seringkali mengeluhkan perkara susahnya pemahaman materi yang disampaikan oleh guru atau dosen, karena hal seperti ini dapat berakibat pada nilai serta minat para pelajar pun ikut  menurun Masalah lain yang menjadi beban terhadap para pelajar adalah tugas yang diberikan pun semakin banyak, para pelajar seringkali mengeluhkan hal tersebut. Melihat dari dampak yang dirasakan para pelajar selama pembelajaran online dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring yang seperti ini dirasa kurang efektif, karena harus membiasakan keadaan yang dulunya tidak pernah dilakukan sekarang dilakukan. Berharap virus Covid-19 ini cepat berlalu sehingga kebiasaan lama yang dulu seperti pembelajaran via tatap muka segera dilakukan kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun