Mohon tunggu...
Violita Chasanah
Violita Chasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo!! Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Rusia-Ukraina: Analisis Geopolitik Dan Dampak Konflik Kawasan

7 Desember 2024   17:18 Diperbarui: 8 Desember 2024   08:42 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih lanjut, perang ini mendorong negara-negara untuk menilai kembali kebijakan luar negeri mereka dan ketergantungan strategis terhadap Rusia. Banyak negara kini berusaha untuk mendiversifikasi sumber energi mereka dan mengurangi ketergantungan pada pasokan energi dari Rusia. Ini juga mencakup peningkatan kerjasama dengan mitra alternatif, seperti negara-negara di Timur Tengah dan Amerika Utara.

Di tingkat global, konflik ini telah mengubah lanskap geopolitik. Munculnya negara-negara seperti China sebagai kekuatan yang lebih berpengaruh semakin terlihat, dengan Beijing berpotensi memainkan peran sebagai penengah atau penyokong bagi Rusia. Ini menunjukkan bahwa dampak perang Rusia-Ukraina tidak hanya terbatas pada Eropa, tetapi memiliki implikasi yang lebih luas, memengaruhi hubungan internasional dan keamanan global secara keseluruhan.

Dampak Konflik

Konflik antara Rusia dan Ukraina yang dimulai pada Februari 2022 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, seperti yang diuraikan dalam jurnal yang membahas fenomena ini. Salah satu dampak paling mencolok adalah penurunan tajam di pasar saham di berbagai negara. Indeks-indeks utama, seperti S&P 500 dan Nasdaq di Amerika Serikat, serta DAX di Jerman, mengalami penurunan yang signifikan. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perang, termasuk kekhawatiran tentang stabilitas politik dan ekonomi, membuat banyak investor ragu untuk berinvestasi, sehingga menyebabkan penurunan nilai saham secara umum. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami tren serupa, mencerminkan kepanikan yang melanda pasar.

Dalam konteks investasi, harga emas menunjukkan tren yang berbeda. Emas sering kali dianggap sebagai "safe haven" aset yang dapat mempertahankan nilainya di tengah ketidakpastian. Ketika ketegangan meningkat, harga emas mengalami lonjakan, menunjukkan bahwa banyak investor beralih ke emas untuk melindungi nilai aset mereka. Hal ini menggambarkan kepercayaan investor bahwa emas tetap stabil, bahkan ketika instrumen investasi lainnya berfluktuasi.

Dampak konflik ini juga terlihat pada pasar cryptocurrency. Setelah serangan Rusia, harga Bitcoin, Ethereum, dan Ripple mengalami penurunan yang signifikan, dengan Bitcoin turun hingga 7,26% dalam waktu 24 jam setelah serangan. Meskipun harga cryptocurrency kemudian pulih, penelitian menunjukkan bahwa aset digital ini tidak berfungsi sebagai safe haven yang efektif selama ketegangan geopolitik. Volatilitas yang tinggi pada cryptocurrency membuatnya menjadi pilihan yang kurang stabil bagi investor yang mencari perlindungan.

Konflik ini juga berpengaruh pada nilai tukar mata uang, terutama Dollar AS. Ketidakpastian yang dihadapi investor selama konflik menyebabkan peralihan investasi ke aset yang lebih stabil seperti Dollar, yang mengakibatkan penguatan nilai Dollar terhadap mata uang lainnya. Ini menegaskan posisi Dollar sebagai mata uang cadangan global, dan banyak investor yang menganggapnya sebagai tempat yang aman untuk menyimpan kekayaan dalam situasi krisis.

Selain itu, konflik Rusia-Ukraina memicu lonjakan harga komoditas, termasuk minyak dan gas. Kedua negara ini merupakan produsen utama komoditas tersebut, dan ketegangan yang terjadi mengganggu pasokan global. Lonjakan harga ini berkontribusi pada inflasi yang lebih tinggi di banyak negara, memperburuk kondisi ekonomi yang sudah tertekan akibat pandemi COVID-19. Kenaikan harga energi tidak hanya berdampak pada sektor energi, tetapi juga mempengaruhi biaya hidup masyarakat secara keseluruhan, menciptakan tantangan ekonomi yang lebih besar.

Lebih lanjut, krisis kemanusiaan yang dihasilkan dari konflik ini menambah dimensi sosial dan politik yang harus dihadapi oleh banyak negara. Banyaknya pengungsi yang melarikan diri dari perang menciptakan tekanan tambahan pada negara-negara tetangga, terutama di Eropa, yang harus menampung dan memberikan bantuan kepada mereka. Hal ini tidak hanya menciptakan tantangan logistik, tetapi juga meningkatkan ketegangan sosial dan politik di dalam negeri.

Secara keseluruhan, dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap perekonomian global sangat kompleks dan beragam. Penurunan pasar saham, lonjakan harga emas, volatilitas cryptocurrency, penguatan nilai Dollar, dan lonjakan harga komoditas adalah beberapa efek yang terlihat jelas. Penelitian ini menekankan pentingnya bagi investor dan pembuat kebijakan untuk memahami dinamika pasar dan menyesuaikan strategi mereka dalam menghadapi ketidakpastian yang ditimbulkan oleh konflik ini. Dengan memahami dampak-dampak ini, diharapkan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang di tengah situasi yang tidak pasti.

Kesimpulan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun