Cara dalam menggunakan energi yang dilakukan oleh kita secara perlahan mengalami perubahan. Apabila kita bandingkan dengan beberapa puluh tahun sebelumnya, kita menjadi lebih sedar terkait dampak buruk yang akan dihasilkan dari penggunaan energi bagi lingkungan, hewan, hingga bahkan bagi diri kita sendiri dalam upaya untuk hidup berkelanjutan. Masyarakat saat ini juga menjadi lebih peduli akan hidup sehat baik dalam segi makanan, kosmetik, gaya hidup atau bahkan jenis energi yang digunakan dalam kesehariannya. Salah satu yang menjadi permasalahan dan sering dikeluhkan oleh masyarakat adalah pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim dalam beberapa tahun ini. Sumbangsih terbesar dalam terjadinya pemanasan global adalah penggunaan bahan bakar fosil yang kian hari semakin meningkat. Bahan bakar fosil adalah sumber daya yang suatu hari nanti akan habis. Sehingga, kita perlulah beralih ke sustainable energi.
Sustainable energi atau biasanya dikenal sebagai energi berkelanjutan merupakan salah satu program yang sedang terus menerus dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan sumber energi baru dan terbarukan. Berbeda dengan penggunaan energi fosil yang biasanya merusak lingkungan atau bahkan memberikan dampak negatif bagi iklim yang dapat mengeluarkan efek gas rumah kaca atau bahkan globalisasi, akan tetapi dalam sustainable energi selalu sejalan dengan pelestarian lingkungan. Hal ini dikarenakan sumber dan hasil dari program sustainable energi yang ramah lingkungan serta menjaga ekosistem bumi dengan hasil energi yang maksimal. Salah satu contoh dalam program sustainable energi adalah penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Di Indonesia sendiri penerapan program Sustainable energi sudah tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM RI Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Meskipun peraturan ini sudah ada sejak tahun 2017 akan tetapi pada kenyataannya penerapan sustainable energi terutama PLTS dalam lingkup masyarakat masih tergolong rendah yaitu sebanyak 7.472 pelanggan hingga bulan Juli 2023 menurut Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang apabila jika dibandingkan dengan negara China dan Jepang.
Sehingga dalam memperkenalkan dan juga mempercepat transisi energi bagi masyarakat terdapat salah satu program yang dibuat oleh Pertamina Foundation yaitu Desa Energi Berdikari. Program Desa Energi Berdikari (DEB) ini merupakan suatu kegiatan menerapkan sustainable energi serta terciptanya energi bersih dan terjangkau yang menjadi perekonomian desa. Dalam program DEB memberikan kesempatan kepada 24 kampus yang menjadi mitra Sobat Bumi di Indonesia untuk melakukan aksi nyata dalam menerapkan sustainable energi. Salah satu kampus yang ikut dalam program DEB ini adalah Sobat Bumi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Dalam program DEB yang dilakukan oleh Sobat Bumi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Desa Curug Agung, Kecamatan Baros, Serang-Banten, kami membuat delapan program yang dibagi dalam program energi, ekonomi, dan juga sosial. Pada kegiatan DEB ini kami menggunakan sustainable energi jenis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dikarenakan kondisi desa yang berada di dataran tinggi. Serta, dalam segi lokasi pemasangan pompa air dan UMKM lebih cocok jika menggunakan atap yang akan lebih mudah terpapar sinar matahari secara langsung. Penggunaan PLTS bagi program DEB ini juga memberikan dampak yang sangatlah baik bagi lingkungan karena sedikit atau bahkan tidak mengeluarkan gas rumah kaca dan dalam jangka panjangnya akan menjaga kesehatan masyarakat. Program DEB sudah dimulai sejak bulan Desember 2023 dengan dimulainya program energi yaitu pembangunan dua buah PLTS. PLTS pertama berada di pompa air desa sebagai kemudahan akses air bersih yang terjangkau bagi masyarakat setempat. Pembangunan PLTS ini juga mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat setempat setiap bulannya. Lalu, dengan adanya PLTS ini juga memberikan waktu penyaluran air kepada masyarakat yang lebih lama. Selanjutnya, untuk PLTS kedua berada di UMKM sebagai peningkatan produksi usaha desa. Produksi yang dibuat adalah santan kelapa yang akan distribusikan ke daerah setempat. dengan adanya PLTS meningkatkan angka produksi yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
Selain program energi, terdapat pula program ekonomi. Dalam program ekonomi, kami melakukan sosialisasi, pelatihan, dan pengembangan UMKM serta menghimpun para pelaku UMKM di Desa yang bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten yang mengusung terkait Sustainable Development Programs (SDGs) di daerah Provinsi Banten. Lalu terdapat juga program sosial yang memuat kegiatan Penyuluhan Kesehatan dan Jajanan Sehat untuk Anak Sekolah Dasar telah sukses terlaksana dengan menghadirkan 100 anak Sekolah Dasar dan pengobatan gratis bagi masyarakat setempat dalam menjaga kualitas kesehatan.
Tema        : Caramu Mendukung Energi untuk Lingkungan Hidup dan Kemajuan Indonesia
Sub Tema    : Aksiku Tentukan Masa Depan Lingkungan Sustainable
Penulis      : Violine Cendana S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H