Mohon tunggu...
Violinda SyahgariaFirdaus
Violinda SyahgariaFirdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk-Bentuk dari Peran Para Santri di Indonesia

18 Oktober 2022   08:40 Diperbarui: 18 Oktober 2022   08:46 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Definisi santri sangat luas banyak pendapat yang menjelaskan tentang arti dari kata "santri". Menurut Kajian Beberapa Unsur Budaya Masa Peralihan (2001) karya M. Habib Mustopo kata "santri" berasal dari kata bahasa Sanskerta yang artinya "melek huruf" atau "bisa membaca".

Ada juga yang mengatakan dari bahasa India yaitu dari kata "shastri" yang berarti orang yang mempelajari kitab - kitab Hindu" pendapat tersebut menurut C.C. Berg.

Terdapat buku yang menyakini serta mendukung pendapat Berg yaitu buku Tradisi Pesantren (1985) kutipan Zamakhsyari Dhofir yang berisi tentang pendidikan pesantren, yang kemudian erat kaitannya dengan tradisi edukasi Islam di Jawa dan jika dilihat dari segi bentuk dan sistemnya mirip dengan pendidikan Hindu di India. Dan pada abad ke-2 M hingga abad ke-16 M seiring dengan runtuhnya kerajaan Majapahit, Sanskerta pernah digunakan di Nusantara.

Kalau menurut pendapat Nurcholis M. kata "santri" berasal dari bahasa jawa yang diambil dari kata "cantrik" artinya "orang atau murid yang selalu mengikuti gurunya."

Ada pula yang mengambil kata santri dari bahasa Inggris yaitu dari kata "sun" artinya matahari dan "three" artinya tiga. Jika digabung menjadi "tiga matahari". Jadi maksudnya seorang santri harus memiliki 3 hal yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.

Menurut karya Fajridun M. dalam bukunya yaitu Sejarah Pergerakan Nasional tahun 2015 yang mengatakan bahwa kata santri memiliki makna "jagalah 3 hal" ,maksud dari 3 hal tersebut adalah "menjaga ketaatan kepada Allah" menjaga ketaatan kepada Rasul, dan menjaga hubungan dengan para pemimpin."

Arti kata santri diambil juga dari bahasa Arab yang berasal dari 4 huruf yaitu sin, nun, ta', dan ro'. Dari 4 huruf tersebut memiliki arti tersendiri menurut ulama Pandeglang, Banten, K.H Abdullah Dimyathy, huruf sin berasal dari satrul al'awroh berarti "menutup aurat", huruf nun berasal dari na'ibul ulama berarti "wakil dari ulama", huruf ta' berasal dari tarkul al ma'ashi berarti "meninggalkan kemaksiatan, dan huruf ro' berasal dari ra'isul ummah berarti "pemimpin umat".

Santri merupakan orang yang mempelajari ilmu agama di pesantren. Tetapi pada saat ini yang dinamakan santri tidak hanya belajar tentang agama saja tetapi harus berjuang dan inovatif, yang bagaimana kita tahu pesantren yang ada di Indonesia sangat banyak karena adanya persebaran luas atau berkembangnya teknologi pada zaman sekarang ini. Para santri harus bisa menjadi contoh pribadi yang baik untuk orang lain atau pelajar yang tidak bisa hadir karena sakit atau ada keperluan penting. Dan sebenanarnya santri memiliki hubungan baik dengan seksama, santri harus dapat dijadikan panutan untuk selalu berbuat baik misalnya sekali berbuat jujur, bertanggung jawab dalam semua hal karena pada dasarnya santri belajar soal agamanya lebih banyak dari pelajar di sekolah umum.

Bahwa kita tahu Presiden Ir. Soekarno juga salah satu orang yang merumuskan dan membentuk pancasila yang nilai - nilainya wajib diamalkan oleh kalangan semua orang. 

Pesantren tidak berperan dalam bidang pendidikan saja tetapi juga dalam hal pembangunan masyarakat yang termasuk salah satu peran penting untuk kemajuan suatu negara, misalnya santri dilatih untuk mandiri, aktif untuk berpendapat, berpikir logis, dan kata harus selalu memanusiakan manusia atau menghargai hak - hak yang dimiliki orang lain. 

Kita harus siap untuk selalu berproses di dunia yang baik ini. Tidak semua lembaga pendidikan memiliki kesamaan seperti pesantren. Pembelajaran nya sangat banyak di bidang keagamaan tetapi santri di pondok pesantren juga mempelajari ilmu sains, ekonomi, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun