Pada saat itu kesehatan Presiden Soekarno dikabarkan dalam keadaan sakit parah yang menyebabkan kecemasan dan menjadikan rumor perebutan kekuasaan jika Presiden Soekarno meninggal. Sehingga PKI berpikir bahwa ini adalah momen yang paling tepat karena komando tertinggi yang dalam keadaan kosong.
G30s PKI dipimpin langsung oleh Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit sebagai tokoh sentral dari gerakan PKI. Gerakan yang dilakukan oleh PKI ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tindakan dan penyebarluasan idelogi komunis yang dilakukan oleh PKI yang katanya di daerah mu sama, Hal tersebut mempertinggi persaingan antara elite dan politik nasional.
Di tengah kecurigaan itu, komandan Batalyon I Kawal Resimen Cakrabirawa Letnan Kolonel Untung, yang merupakan pasukan pengawal presiden memimpin sekelompok pasukan bersenjata.
Gerakan tersebut dimulai dari kota Jakarta dan kota Yogyakarta, awalnya mereka mengincar perwira tinggi dan dewan jenderal untuk dibawa ke lubang buaya.Â
Dari peristiwa - peristiwa yang telah terjadi dan menyebabkan luka yang mendalam bagi bangsa Indonesia, banyak masyarakat yang menuntut Partai Komunis Indonesia atau PKI untuk di bubarkan.Â
Sasaran utama mereka adalah Panglima TNI yaitu AH Nasution tetapi berhasil kabur dan lolos. Namun putri dari AH Nasution yang bernama Ade Irma Nasution meninggal karena tertembak. Lalu ajudannya yang bernama Lettu Pierre Andreas Tendean di culik dan ditembak.
Setelah terjadinya tragedi G30S PKI banyak yang menuntut untuk membubarkan PKI karena peristiwa tersebut dianggap telah memberikan luka yang mendalam untuk bangsa Indonesia. Maka Soekarno telah memberikan perintah kepada Mayor Jenderal Soeharto. dan beliau langsung menanggapinya dengan sigap.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H