Mohon tunggu...
Viola Valencia Roma
Viola Valencia Roma Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Persahabatan

19 November 2024   08:02 Diperbarui: 19 November 2024   08:14 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu pagi yang cerah, udara di desa begitu sejuk. Di halaman sekolah, dua sosok remaja terlihat berjalan bersama. Mereka adalah naura dan nabila, sahabat sejak kecil yang sudah saling mengenal satu sama lain lebih dari sepuluh tahun.
"Naura, kamu sudah siap untuk ujian akhir besok?" tanya Nabila sambil memandang sahabatnya dengan wajah serius.
Naura hanya tersenyum sambil menggaruk kepala. "Aduh, Nabila, jujur aja aku merasa belum siap. Kayaknya aku harus lebih banyak belajar malam ini," jawab Naura.
Nabila memandang sahabatnya itu dengan penuh perhatian. Meskipun Naura tidak pintar seperti dirinya, Nabila selalu percaya bahwa Naura adalah teman yang jujur dan setia. Nabila merasa bahwa persahabatan mereka lebih dari sekedar berbagi tawa, tetapi juga saling mendukung dalam setiap kesulitan.
Saat ujian berlangsung, Nabila terlihat tenang. Namun, Naura tampak gelisah. Hatinya berdebar-debar, tidak bisa fokus pada soal yang dihadapinya. Nabila yang menyadari kegelisahan Naura, tanpa ragu mengirimkan kertas yang berisi jawaban untuk soal yang sulit. Naura melihatnya, dan tanpa banyak berpikir, ia menerima bantuan itu.
Namun, setelah ujian selesai, Naura merasa tidak tenang. Ia merasa bahwa ia telah menyalahgunakan kepercayaan Nabila. Beberapa hari kemudian, Naura memutuskan untuk mengajak Nabila berbicara.
"Nabila, aku ingin minta maaf. Aku merasa bersalah karena menerima jawabanmu waktu ujian. Itu bukan cara yang benar untuk menghadapi masalah," ujar Naura dengan suara rendah.
Nabila hanya tersenyum. "Naura, aku tidak marah. Persahabatan kita lebih penting daripada ujian itu. Tapi aku juga ingin kamu belajar dengan cara yang jujur, karena itu akan membawa manfaat lebih besar ke depannya."
Naura merasa terharu. Ia menyadari bahwa pertemanan mereka bukan hanya soal kebersamaan di saat-saat mudah, tetapi juga tentang saling mengingatkan untuk menjadi lebih baik. Nabila tidak hanya teman yang membantu dalam kesulitan, tetapi juga teman yang mengajarkan nilai-nilai penting dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun