Mohon tunggu...
violani medina
violani medina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Media Sosial seebagai Media Kampanye Politik 2024

18 Februari 2024   08:38 Diperbarui: 18 Februari 2024   08:40 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Lensakaltara 

Media sosial merupakan platform yang sangat efektif dalam mendukung kampanye politik sebagai media kampanye digital, dengan berbagai manfaat yang mempengaruhi pemilihan masyarakat. Media sosial memungkinkan kandidat untuk berinteraksi secara langsung dengan calon pemilih, menyebarkan pesan, dan memantau perkembangan suara digital secara keseluruhan. Informasi yang disebarkan melalui media sosial dapat menjadi rujukan dalam menentukan pilihan, bahkan mengubah pilihan pemilih. Media sosial Tiktok merupakan media yang mulai dilirik oleh para pasangan calon (paslon) Capres-Cawapres untuk mendekati pemilih terutama para pemilih muda. Beberapa hari ini media sosial dihebohkan dengan Capres nomor urut 1 yang mulai live TikTok. Di era new media tentunya semua kalangan memiliki kebebasan dalam mengaktualisasi diri melalui media digital termasuk para calon presiden. Salah satunya adalah dengan menggunakan fitur live di media tiktok. Tiktok merupakan sebuah new media yang menawarkan bagaimana identitas dibentuk melalui para pelaku tiktok. Mereka menggunakan Tik Tok sebagai sarana komunikasi dan memberikan pesan kepada para penggemarnya.

Menurut saya, jika melihat tren saat ini tiktok menjadi media yang yang cukup popular. Indonesia berada diperingkat kedua dengan jumlah pengguna tiktok terbanyak dunia. Munculnya istilah FYP yang menjadikan pengguna tiktok lebih mudah dalam meraih kepopuleran di masyarakat. Munculnya FYP ini berdasarkan kepopuleran dan algoritma tertentu, sehingga video yang biasanya muncul di FYP merupakan video-video yang sering dilihat pengguna tiktok. Kontestasi pilpres tahun ini memang cukup menarik untuk dikaji dalam persoalan strategi kampanye tiap-tiap paslon. Fenomena live tiktok yang dilakukan oleh para calon presiden dan wakil presiden dilakukan untuk melanggengkan identitas yang dibentuk melalui tiktok, live tiktok memiliki pesan yang dahsyat dalam berkomunikasi. Hal ini sah-sah saja dilakukan karena berkaitan dengan strategi kampanye tiap-tiap paslon. Ketika live, paslon akan melakukan interaksi langsung kepada masyarakat. Sehingga pada proses itu pula edukasi politik bisa dilakukan. Di sisi paslon, kelebihan lainnya adalah langkah untuk meraup suara anak muda. Sehingga mereka mau tidak mau harus bersentuhan dengan media sosial. Namun, para Capres-Cawapres harus bisa menentukan target komunitas yang tepat jika ingin bereaksi di media sosial. Karena komunitas ini bisa membantu menaikkan elektabilitas paslon tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun