Mohon tunggu...
Project 8
Project 8 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Hai~ senang berkenalan dengan anda sekalian

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat

23 Juni 2024   22:48 Diperbarui: 23 Juni 2024   23:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kesadaran    hukum    dapat    diartikan sebagai    kesadaran    seseorang    atau    suatu kelompok masyarakat kepadaaturan-aturan atau hukum yang berlaku. Kesadaran hukum sangat diperlukan   oleh   suatu   masyarakat.   Hal   ini bertujuan      agar      ketertiban, kedamaian, ketenteraman,  dan  keadilan  dapat  diwujudkan dalam pergaulan antar sesama. Tanpa memiliki kesadaran hukum yang tinggi, tujuan tersebut akan sangat sulit dicapai. Kesadaran   hukum   perlu    ditanamkan sejak   dini   yang   berawal   dari   lingkungan keluarga,  yaitu  setiap  anggota  keluarga  dapat melatih    dirinya    memahami    hak-hak     dan tanggung     jawabnya      terhadap      keluarga, menghormati hak-hakanggotakeluargalain, dan menjalankan  kewajibannya  sebelum  menuntut haknya. Apabilahal inidapat dilakukan, makaia pun akan terbiasa menerapkan kesadaran yang telah dimilikinya dalam lingkungan yang lebih luas, yaitu lingkungan masyarakat dan bahkan negara.

Untuk  menumbuhkan  kebiasaan   sadar hukum   inilah   yang   menjadi   tantangan   dan tanggung jawab semuapihak. Budaya sadar dan taat hukum sejatinya haruslah ditanamkan sejak dini. Maka elemen pendidikanlah menjadiujung tombak dalam menanamkan sikapdan kebiasaan untuk    mematuhi    aturan-aturan    yang    ada. Institusi      pendidikan      merupakan      media sosialisasi  primer  yang  sangat  mempengaruhi pembentukan karaktermanusia dikemudian hari. Jika   sikap   dan   perilaku   taat   hukum   telah ditanamkan  sejak  din,  maka  kedepan,  sikap untuk menghargai  dan  mematuhi  aturan  akan mendarah     daging     dan     membudaya     di masyarakat. Tentunya hal ini dilakukan dengan memberikan  pengetahuan  yang  benar  tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan.

Penelitian    dilakukan    melalui metode   kuisioner,   di   mana   kuesioner dirancang    untuk    mengukur    frekuensi pemikiran    tentang kesadaran    hukum. Kuesioner   disebarkan   kepada   sebagian besar  mahasiswa  di  lingkungan  kampus, dengan     sampel     yang sesuai     untuk memastikan    representasi    yang    akurat. Hasil   penelitian   menunjukan   bahwa sebagian   besar   panelis   memiliki   kesadaran hukum  yang  tinggi  meskipun  beberapa  dari mereka   kurang   peka   terhadap   hukum   dan kebijakan  yang  ada.  Faktor  terjadinya  disini karena kurang pekanya mereka atas pelanggaran yang  mereka  buat.  Menurut  sebagian  besar panelis disini mengatakan hukum di Negara kita tidak  cukup  baik  dalam  menegakan  hukum mungkin  ini  bisa  saja  terjadi  karena  banyak faktor. Pada umumnya banyak  yang berpendapat bahwa kesadaran hukum masyarakat     yang     tinggi     mengakibatkan masyarakat tersebut mematuhi segala peraturan- peraturan   yang   berlaku.   Kemudian    apabila kesadaran hukumnya rendah, maka kepatuhan terhadap  peraturan  apapun  juga  akan  rendah. Kesadaran  masyarakat  terhadap  hukum  tidak bisa sepenuhnya dipaksa oleh siapapun, harus ada  rasa  sadar  dalam  diri  seseorang  bahwa pentingnya hukum dalam kehidupan berbangsa dan  bernegara.  Apabila  kesadaran  itu  tidak muncul   dalam   diri   masyarakat   tentu   bisa disebabkan   oleh   hal-hal   tertentu.   Misalnya ketidaktahuan,  tidak  peduli,  tidak  patuh  dan sebagainya. 

Kesadaran   hukum   dapat   dipengaruhi oleh   beberapa    factor    diantaranya    sebagai berikut:

1.   Pendidikan,   umumnya   masyarakat   yang berpendidikan   rendah,   sulit   untuk   mengerti tentang hukum dan prosedurnya, karena tidak mengerti  masyarakat  kurag  respon  terhadap kepentingan  penegakan  hukum,  namun  tidak berarti  masyarakat  yang berpendidikan  tinggi memiliki kesadaran   hukum atau ketaatan/kepatuhan  hukum,  banyak juga  yang memiliki kesadaran hukum yang rendah yakni tidak bersedia menjadi saksi dengan alasan yang tidak berlandaskan hukum. 

2. Kemampuan masyarakat dalam segi materi, umumnya     faktor     inilah     yang      menjadi penghambat       utama       bagi masyarakat sederhana/miskin     meskipun     pendidikannya rendah    dan    menengah    (bukan    berarti    ia mengetahui  hukum)  tetapi  adanya  keinginan dalam  diri  membantu  aparat  penegak  hukum mengungkapkan kasus / peristiwa pidana.

3. Perilaku-perilaku para penegak hukum yang kurang  simpatik  dan proses penanganan  saksi yang  berbelit-belit  serta  memakan  waktu,  ini merupakan   persoalan   klasik   dalam   sistem peradilan  pidana   di  Indonesia,  persoalan   ini tidak pernah berakhir daritahunketahun, hal ini tidak  sesuai  dengan  aturan  yang  menegaskan proses peradilan dilakukan secara cepat, murah dan efektif. 

Peran warga Negara dalam meningktkan kesadaran    hukum    sangat    penting    untuk menciptakan masyarakat yang tertib, aman dan adil. Warga negara memiliki peran yang besar dalam kesadaran hukum karena hukum sendiri sasarannya  pada  seluruh  warga  negara  tanpa memandang status sosial. Dengan contoh kecil seperti warga negara sadar akan kesalahannya dalam  melanggar  hukum  mereka  akan  dapat mengedukasi diri sendiri atas kesalahannya itu sudah   termasuk   juga   kedalaman   kesadaran hukum. Kurangnya peran warga negara dalam penengakan     hukum     ini     menjadi     faktor kewalahannya      penegak      hukum      untuk menegakan hukum. Dengan menjalankan peran- peran    tersebut,    warga         Negara     dapat berkontribusi      secara      signifikan      dalam membangun kesadaran  hukum  yang  kuat  dan mendukung terciptanya masyarakat yang lebih adil dan tertib. Dari hasil penelitian kuisioner di kampus    Universitas    Andalas,     dapat disimpulkan bahwa kesadaran hukum di kalangan  mahasiswa  umumnya  tinggi, meskipun  sebagian  masih  kurang  peka terhadap   hukum   dan   kebijakan   yang berlaku.     Ketidakpekaan     ini     sering disebabkan oleh ketidaksadaran terhadap pelanggaran yang  dilakukan.  Selain  itu, banyak  yang  merasa  bahwa  penegakan hukum    di    Indonesia    masih    kurang memadai.  Faktor-faktor  seperti  tingkat pendidikan,  kemampuan  ekonomi,  dan perilaku      aparat      penegak      hukum mempengaruhi       kesadaran       hukum. Partisipasi   aktif  warga   negara   sangat penting  untuk  meningkatkan  kesadaran hukum dan menciptakan masyarakat yang tertib, aman, dan adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun