Ramadan bukan sekadar bulan menahan lapar dan haus, tetapi juga waktu terbaik untuk memperdalam hubungan dengan Allah dan mengenang para pendahulu kita. Salah satu tradisi yang semakin banyak dilakukan adalah berziarah ke makam sebelum berbuka puasa. Mengunjungi pusara orang tua, kakek-nenek, atau bahkan makam wali, bukan hanya mengingatkan kita pada kematian tetapi juga memberi kesempatan untuk berdoa bagi mereka yang telah mendahului. Dalam keheningan pusara, kita bisa merenung, mengirimkan doa, dan memohon ampunan untuk mereka, sekaligus untuk diri sendiri.
Menariknya, ziarah ini sering kali menjadi momen refleksi yang mendalam. Ketika melihat nama-nama yang terukir di batu nisan, kita tersadar bahwa hidup ini hanya sementara. Sering kali, dalam kesibukan sehari-hari, kita lupa bahwa dunia bukan tempat tinggal selamanya. Momen berziarah sebelum berbuka memberikan jeda sejenak dari rutinitas, mengingatkan kita untuk lebih banyak bersyukur dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Apalagi di bulan Ramadan, ketika setiap doa memiliki peluang besar untuk dikabulkan.
Setelah berdoa di pusara, biasanya ada perasaan tenang yang menyelimuti hati. Seolah-olah, kita telah menyelesaikan sebuah tugas mulia menjalin silaturahmi dengan mereka yang sudah tiada. Dari makam, perjalanan pun berlanjut ke tempat berbuka puasa. Baik itu di rumah bersama keluarga, di masjid bersama jamaah, atau di warung makan favorit, makanan yang disantap terasa lebih nikmat karena hati sudah lebih lapang. Kesadaran bahwa hidup ini harus dijalani dengan lebih baik menjadi pengiring suapan demi suapan.
Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi kebiasaan baik yang ditularkan ke generasi berikutnya. Mengajak anak-anak atau keponakan untuk berziarah dan berdoa sebelum berbuka bisa menjadi pelajaran berharga tentang menghormati orang yang telah pergi. Mereka akan memahami bahwa Ramadan bukan hanya tentang makanan lezat dan takjil manis, tetapi juga tentang doa, introspeksi, dan berbagi keberkahan. Dengan cara ini, tradisi baik ini bisa terus berlanjut dan menjadi bagian dari budaya keluarga.
Jadi, sebelum berbuka puasa, mengapa tidak mencoba menyempatkan waktu untuk berdoa di pusara? Selain menjadi amalan yang berpahala, hati juga akan lebih tenang dan Ramadan terasa semakin bermakna. Bagikan momen ini dengan keluarga atau sahabat, dan rasakan sendiri bagaimana kedamaian itu hadir dalam perjalanan spiritual yang sederhana namun penuh makna ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI