Mohon tunggu...
Viola Eva Reditiya
Viola Eva Reditiya Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswi Magister

Banyak orang gagal dalam hidup karena tidak menyadari seberapa dekat mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah (Thomas Edison).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

On My Silent Days: Detox dari Kebisingan Dunia

3 Februari 2025   07:34 Diperbarui: 3 Februari 2025   07:34 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu merasa lelah bukan karena aktivitas fisik, tetapi karena kebisingan dunia yang terus menerus menyita perhatian? Media sosial, notifikasi tak henti, percakapan yang tiada habisnya semuanya menciptakan kelelahan mental yang sering kali tidak kita sadari. Di tengah hiruk-pikuk ini, ada satu solusi sederhana yang bisa menjadi oase: silent days , atau hari-hari tanpa kebisingan.  

Silent days bukan berarti kita harus menghilang sepenuhnya dari dunia, tetapi lebih kepada memberikan waktu bagi diri sendiri untuk beristirahat dari interaksi berlebihan. Ini bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi media sosial, membatasi percakapan yang tidak perlu, dan menikmati momen hening secara sadar. Dengan begitu, kita memberi kesempatan bagi pikiran untuk bernapas, merapikan kekacauan mental, dan menyegarkan kembali energi yang terkuras.  

Kadang, diam bukan berarti kosong justru di dalam keheningan, kata-kata menemukan maknanya yang paling dalam.

Manfaat dari silent days ini pun luar biasa. Saat kita menjauh sejenak dari kebisingan eksternal, kita bisa lebih peka terhadap suara hati sendiri. Banyak orang menemukan bahwa mereka menjadi lebih kreatif, lebih fokus dalam bekerja, dan lebih sabar dalam menghadapi situasi sulit. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa waktu tenang dapat menurunkan kadar stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.  

Untuk memulai, tidak perlu langsung menetapkan sehari penuh tanpa suara. Bisa dimulai dengan satu jam tanpa ponsel di pagi hari, atau menjadwalkan "jam hening" setiap malam sebelum tidur. Bisa juga dengan berjalan kaki tanpa mendengarkan musik, atau sekadar duduk diam menikmati secangkir teh tanpa distraksi. Yang terpenting adalah konsistensi dan niat untuk benar-benar hadir dalam momen tersebut.  

Jadi, jika belakangan ini kamu merasa mudah lelah atau kewalahan, mungkin saatnya mencoba silent days. Ini bukan tentang melarikan diri dari dunia, melainkan tentang menciptakan ruang bagi diri sendiri untuk kembali selaras dengan kehidupan. Karena di balik hening, sering kali kita menemukan jawaban yang selama ini kita cari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun