Hidup dalam era digital, kita seringkali merasa terjebak dalam aliran informasi yang terus bergerak dengan kecepatan kilat. Generasi kita, yang sering disebut sebagai generasi serba instan, telah terbiasa dengan segala hal yang cepat dan praktis. Namun, perlu kita pertimbangkan juga bahwa dalam kecepatan informasi ini, ada kemungkinan kita terjebak dalam apa yang disebut sebagai "framing" yang mungkin tidak selalu independen.
Framing, dalam konteks ini, merujuk pada cara informasi disajikan kepada kita. Dalam dunia media sosial dan berita digital, framing ini dapat sangat memengaruhi pemahaman kita tentang suatu isu. Namun, sebagai generasi serba instan, kita sering kali terlalu terburu-buru untuk memahami atau memproses informasi dengan baik.
Jadi, bagaimana kita bisa membuka pintu framing yang lebih independen dalam dunia serba cepat ini?
1. **Berhenti Sejenak**: Pertama-tama, mari kita ambil napas dalam-dalam. Sebelum terburu-buru mengeklik tombol "bagikan" atau "like" pada berita atau informasi yang kita temui, berhentilah sejenak. Pertimbangkan sumber informasi tersebut, cek fakta, dan pertanyakan apakah informasi itu sudah lengkap atau mungkin ada sudut pandang lain yang perlu diperhatikan.
2. **Variasi Sumber Informasi**: Jangan hanya mengandalkan satu sumber informasi. Cobalah untuk mendapatkan berita dari beberapa sumber yang berbeda. Ini dapat membantu kita melihat berbagai sudut pandang dan menghindari terperangkap dalam satu framing tertentu.
3. **Belajar Kritis**: Generasi serba instan sering menginginkan jawaban instan. Namun, penting untuk belajar berpikir kritis dan menganalisis informasi dengan cermat. Pertanyaan seperti "siapa yang menguntungkan dari informasi ini?" atau "apa tujuan penulisnya?" dapat membantu kita melihat melampaui framing yang diberikan.
4. **Jadilah Aktif, Bukan Pasif**: Alihkan peran dari konsumen informasi pasif menjadi seseorang yang aktif dalam mencari informasi. Jangan hanya menunggu informasi datang kepada Anda, tetapi cari tahu sendiri. Baca buku, ikuti kursus, dan libatkan diri dalam diskusi online yang berpikiran terbuka.
5. **Berpikir Panjang**: Ingatlah bahwa tidak semua masalah memiliki jawaban instan. Kadang-kadang, masalah kompleks memerlukan pemikiran yang lebih mendalam dan berkelanjutan. Jadi, bersabarlah dalam mencari pemahaman yang lebih baik.
 Dengan membuka pintu framing independen, kita dapat menghadapi informasi dengan lebih bijak dan memainkan peran aktif dalam membentuk pemahaman kita tentang dunia yang terus berubah ini. Jadi, mari bersama-sama menjalani perjalanan ini dengan penuh kebijaksanaan dan pemikiran kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H