Generasi sandwich merupakan istilah yang dipopulerkan oleh seorang profesor pekerja sosial di Amerika Serikat, yakni Dorothy A. Miller (1981). Generasi sandwich menunjuk pada sebuah generasi yang berada pada poisis “terhimpit” di antara dua generasi yang berbeda, yaitu berada di antara orang tua mereka yang mulai menua dan di sisi lain keberadaan anak-anak mereka, ataupun saudara mereka yang masih membutuhkan bantuan dengan umur berkisar antara delapan belas tahun atau lebih.
Generasi sandwich merupakan individu yang terhimpit diantara dua generasi dengan rentang usia 50-60 tahun, dengan orang tua yang menua, anak, bahkan cucu. Namun, seiring dengan dinamika perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu, terdapat transisi rentang usia dalam menempatkan kategori usia pada generasi sandwich.
Mayoritas fenomena generasi sandwich terjadi pada keluarga yang memiliki pendapatan rendah, di mana generasi sandwich sendiri membutuhkan sumber penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga mereka.
Keberadaan generasi sandwich dapat dikatakan terus meningkat setiap tahunnya. Temuan berikutnya mengenai keberadaan generasi sandwich di Indonesia adalah dalam hasil survei yang dilakukan oleh Jakpat pada tahun 2020, menunjukkan hasil bahwa tercatat 48% masyarakat Indonesia merupakan generasi sandwich.
Lalu bagaimana langkah yang harus ditempuh para milenial agar tidak menjadi generasi sandwich?
Untuk keluar dari zona itu, pertama sebaiknya kelola keuangan dengan baik karena Mengelola uang dengan tepat menjadi langkah awal yang harus kamu lakukan untuk memutus lingkaran setan di lingkungan kita. Kedua, Berhati-hatilah dengan utang yang konsumtif Setelah mengelola keuangan dengan baik, selanjutnya kamu harus sebisa mungkin menghindari utang caranya hindari utang yang bersifat konsumtif seperti membeli barang mewah secara kredit. Ketiga, Menyiapkan rencana pensiun sebaiknya kita siapkan sedini mungkin karena kita harus bisa menyusun rencana proyeksi keuangan jangka panjang kita agar tidak menyulitkan generasi berikutnya. Keempat,menambah penghasilan mulai dari ikut freelance atau yang lain.
jadi, menjadi remaja memang harus banyak belajar Sesuai dengan kata mutiara "Tidak ada versi lain, tidak peduli seberapa sempurna itu, yang akan terasa lebih baik daripada menjadi dirimu yang sebenarnya." - Edmond Mbiaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H