Tahukah kamu penggunaan gadget pada anak memiliki dampak perkembangan psikologi? Seiring dengan kemajuan teknologi, anak-anak sekarang cenderung lebih terpapar dengan gadget seperti smartphone, tablet, atau komputer. Hal ini mempengaruhi cara anak berinteraksi dengan dunia sekitarnya dan berdampak pada kemajuan mental mereka.
Anak-anak yang terlalu banyak menggunakan perangkat elektronik memiliki kecenderungan mengalami gangguan tidur, kurangnya aktivitas fisik, dan penurunan kemampuan sosial. Selain itu, gadget juga bisa memicu ketergantungan dan kecanduan pada anak, yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis mereka.
Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan perangkat elektronik pada anak saat ini mempunyai dampak terhadap perkembangan psikologi anak. Seiring dengan kemajuan teknologi, anak-anak semakin terpapar dengan gadget-gadget yang menarik perhatian mereka. Hal ini dapat mempengaruhi berbagai aspek perkembangan psikologis mereka, termasuk kognitif, sosial-emosional, dan fisik.
Yuk, kita bahas tiga dampak perkembangan psikologi pada anak!
1. Dampak perkembangan kognitif pada anak
Penggunaan gadget pada anak sangat mempengaruhi perkembangan kognitif mereka. Menurut penelitian, penggunaan gadget dapat memengaruhi bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana mereka memproses data, berpikir, dan memecahkan masalah. Studi lain menunjukkan bahwa Penggunaan perangkat juga dapat berdampak pada kemampuan sosial anak. Selain itu, gadget juga bisa memengaruhi konsentrasi anak, sehingga mereka sulit fokus dalam belajar atau melakukan tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran yang kompleks (Oktavia Siregar & Yaswinda, 2022). Â
Maka, penting untuk orang tua dan pendidik untuk memastikan bahwa anak-anak membatasi waktu yang mereka habiskan untuk menggunakan perangkat elektronik agar mereka dapat memaksimalkan perkembangan kognitif mereka.
2. Dampak perkemabangan social-emosional pada anak
Penggunaan perangkat elektronik pada anak dapat memengaruhi perkembangan social-emosional mereka, seperti isolasi dari kehidupan sosial mereka dan kesulitan untuk mengendalikan emosi. Anak-anak yang kurang menggunakan perangkat elektronik bisa menjadi kesulitan berkomunikasi, kurang aktif, dan tertutup. Selain itu, gadget dapat mengganggu sosialisasi dan pengendalian emosi, membatasi interaksi mereka dengan lingkungan. Orang tua harus proaktif dalam menggunakan dan mengontrol gadget agar tidak berdampak negatif pada perkembangan anak. Konten negatif gadget juga dapat mempengaruhi emosi, menyebabkan kecemasan, dan konten yang tidak sesuai untuk anak-anak (Suhana, 2018).
Oleh karena itu, orang tua dan pengasuh harus menasihati anak-anak mereka untuk tidak hanya membatasi waktu mereka menggunakan gadget, tetapi juga mengajarkan mereka memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka secara langsung dan melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat.
3. Dampak perkembangan fisik pada anak
Penggunaan gadget yang terlalu sering pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatan mereka. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal, seperti cedera akibat gerakan repetitif, yang bisa mengakibatkan rasa kelelahan, mati rasa, sakit, atau masalah kontrol motorik pada leher, bahu, lengan, dan tangan. Selain itu, terlalu banyak menggunakan gadget juga dapat berdampak pada mata, otot leher, lengan, dan pergelangan tangan. Mereka kemungkinan tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar yang penting untuk perkembangan fisik mereka. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam melakukan tugas sehari-hari seperti menulis, menggambar, atau bermain olahraga (Sarla, 2019).
Penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan anak-anak. Postur tubuh yang tidak sehat dapat menyebabkan masalah tulang belakang dan gangguan sistem saraf saat menggunakan gadget. Selain itu, paparan radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gadget juga dapat meningkatkan risiko kanker. Maka itu, orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka menggunakan gadget dengan bijak dan memperhat kan batas waktu penggunaan yang sehat.
Dari dampak-dampak perkembangan tersebut, Orang tua memiliki kemampuan untuk mengajar anak-anak mereka yang kecanduan dengan gadget dengan beberapa cara, seperti membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak untuk menggunakan gadget mereka menjadi satu atau dua jam sehari, mencegah anak menggunakan media di kamar tidur mereka di malam hari, dan memberikan alternatif permainan dan aktivitas yang memenuhi keinginan dan kebutuhan anak. Individu juga dapat menyarankan untuk menggunakan sistem penilaian untuk video game yang sesuai dengan konten dan antarmuka pengguna yang sesuai. Selain itu, orang dewasa juga dapat mendorong dialog di antara anak-anak ketika mereka menggunakan gawai. Dengan pendekatan ini, Anda dapat membantu anak mengurangi ketergantungan mereka pada teknologi, memperkuat ikatan keluarga, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk bermain dengan tenang bersama anak-anak lain (Ardiyani et al., 2021).